Bisnis

Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung

Fashion hasil buatan Kahut Siger Bori berhasil mencuri perhatian dengan produknya yang unik dan ramah lingkungan.

Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung - UMKM-binaan-BRI-Lampung-1.jpg
Istimewa
Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari menunjukkan teknik eco print dalam setiap produknya.
Fashion Kahut Siger Bori, UMKM Sukses Binaan BRI Regional Bandar Lampung - UMKM-binaan-BRI-2.jpg
Istimewa
Owner Kahut Siger Bori, Anggraeni Kumala Sari menunjukkan teknik eco print dalam setiap produknya.

Nama Kahut Siger Bori diambil dari bahas Lampung Pesisir. 

Kahut yang artinya sayang, Siger artinya mahkota wanita, dan bori diambil dari nama teknik pembuatannya shibori. 

Ia mengaku awal berdirinya Kahut Siger Bori tidaklah mudah. 

Karena modalnya terbatas dan langsung terdampak pandemi covid-19 di awal 2020 lalu. 

“Kami tumbuh dan besar di era pandemi, jadi ketika masa pandemi itu memang ada insentif-insentif dari pemerintah untuk lebih memperhatikan UKM agar tetap bisa bertumbuh,” jelasnya. 

Anggraeni menyebut Kahut Siger Bori mendapat banyak support dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). 

Support itu sangat besar dampaknya bagi kemajuan usahanya. 

“Banyak insentif yang diberikan kepada kami baik kemudian kemudahan mengurus perizinan maupun kesempatan-kesempatan. Alhamdulillah kami merupakan binaan dari Bank Rakyat Indonesia atau BRI,” jelasnya.

“Jadi saya ini banyak disupport oleh BRI dalam hal pemasaran, kemudian banyak pelatihan-pelatihan juga dari BRI. Juga sekalian untuk promosi terutama kalau UKM itu kan yang dibutuhkan di mana kita bisa memperluas pasar. Kami itu sering sekali diajak oleh BRI untuk untuk ikut pameran-pameran skala nasional,” jelasnya.

Dengan bantuan itu, Anggraeni menyebut dampak ekonominya sangat besar. 

Bahkan saat ikut satu event hanya dua hari, pendapatannya bisa setara dengan omset sebulan.

“Ya otomatis juga pemasukan kita omset, kita ketika pameran itu dalam waktu 2 hari bisa setara dengan hasil yang didapat dalam sebulan,” tandasnya.

Perjuangan untuk Kahut Siger Bori kini telah menuai keberhasilan. 

Awalnya usaha ini dibuka hanya dengan modal yang sangat minim, tidak lebih dari Rp500 ribu untuk membeli 10 meter kain. 

Kemudian untuk peralatan yang dibutuhkan hanya memakai peralatan masak seperti panci dan kompor bekas dari dapur yang sudah tidak terpakai. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved