Berita Terkini Nasional
Erupsi Gunung Marapi, Warga: Terdengar Seperti Ban Truk Pecah
Gunung Marapi Sumatera Barat kembali erupsi, Sabtu (4/1/2025) pagi sekitar pukul 09.43 WIB. Kerasnya suara erupsi Gunung Marapi membuat warga kaget.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Agam - Gunung Marapi Sumatera Barat kembali erupsi, Sabtu (4/1/2025) pagi sekitar pukul 09.43 WIB.
Kerasnya suara erupsi Gunung Marapi membuat warga kaget.
Salah satunya Hatta Rizal, warga di Nagari Batu Taba, Kabupaten Agam, yang mengaku erupsi terdengar cukup keras.
Bahkan, katanya, terdengar seperti ban truk yang pecah.
Karena kerasnya suara tersebut, Hatta mengaku dirinya sampai terkejut.
Hingga akhirnya, dia memberanikan diri untuk keluar melihat situasi yang terjadi.
Ternyata, bunyi yang cukup keras tadi berasal dari letusan Gunung Marapi.
Akibat erupsi yang terjadi itu, asap letusan disebutkan disebutkan cukup tebal dan tinggi.
"Bunyinya cukup keras, terdengar seperti ban truk pecah, saya sampai terkejut," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.
"Kemudian saya langsung melihat keluar, ternyata Gunung Marapi yang meletus dengan asap yang cukup tebal dan tinggi," sambungnya.
Untuk diketahui, saat ini, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan, mengatakan arah angin di sekitar kawasan Gunung Marapi Sumbar mengarah ke Utara dan Timur Laut.
"Berdasarkan informasi VAAC Darwin, dilaporkan pada tanggal 5 November 2024, teramati sebaran debu abu vulkanik Gunung Marapi bergerak ke arah Timur dan Timur Laut, dan itu mengarah ke Tanah Datar," jelas Desindra, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.
"Berdasarkan peta sebaran abu vulkanik yang ada, belum terkonfirmasi adanya bandara yang terdampak dari erupsi Gunung Marapi hari ini."
"Informasi perubahan sebaran abu vulkanik yang berdampak bagi operasional bandara akan diinformasikan kembali dengan hasil pengamatan visual dan paper test oleh otoritas setempat," pungkasnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan pun dianjurkan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Jika terjadi hujan abu, maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui berbagai website, sebagai berikut:
Website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id
Website PVMBG https://vsi.esdm.go.id
Website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id
Aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store
Media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Erupsi Gunung Marapi Sumbar Sabtu Siang Kagetkan Warga: Terdengar Seperti Ban Meletus
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Warga Minta Massa Tak Bakar Mobil Porsche 1600 Super Milik Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Massa Bakar Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ruang Kerja Wagub Ikut Terbakar |
![]() |
---|
Tetangga Mohon Massa Tak Bakar Rumah Mewah Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Rumah Ahmad Sahroni Dijarah, Massa Ambil Tas Branded hingga Jam Richard Mille Rp 11,7 Miliar |
![]() |
---|
Massa Sempat Ingin Bakar Mobil Porsche 1600 Super Milik Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.