Beriita Terkini Artis

Kebencian Nanang Gimbal ke Sandy Permana Memuncak saat Istrinya Dikirimi Pesan WA

Nanang Gimbal (45) pelaku pembunuhan sudah benci kepada Sandy Permana sejak 2019 dan puncaknya saat istrinya dikirimi pesan WA.

Editor: Tri Yulianto
Tribunnews.com
Nanang Gimbal (45) pelaku pembunuhan sudah benci kepada Sandy Permana sejak 2019 dan puncaknya saat istrinya dikirimi pesan WA. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45) pelaku pembunuhan sudah benci kepada Sandy Permana sejak 2019.

Hal itu terjadi saat Sandy Permana menebang pohon di pekarangan rumah Nanang Gimbal tanpa izinnya. 

Kebencian Nanang Gimbal ke Sandy Permana memuncak saat istrinya dikirimi pesan WhatsApp oleh Sandy Permana.

Itu terjadi setelah keduanya terlibat cekcok saat rapat RT pada Oktober 2024 lalu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan bahwa saat rapat awalnya tersangka tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

Nanang Gimbal menaruh kebencian mendalam kepada Sandy Permana setelah korban mengirimkan pesan WhatsApp kepada istrinya.

Istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui pesan WhatsApp yang berisi tuduhan bahwa tersangka akan menyerang korban pada saat rapat warga sebelumnya.

"Istri tersangka berinisial Y disomasi melalui pesan WhatsApp menyebut bahwa tersangka ingin menyerang korban saat rapat, mendengar perkataan istrinya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan di kantornya, dilansir dari Kompas TV, Kamis (16/1/2026).

Tuduhan tersebut, kata Wira, semakin membuat Nanang semakin benci dengan Sandy.

"Mendengar informasi dari istrinya, tersangka tak menanggapi, namun menambah rasa bencinya kepada korban," ucap Wira.

Adapun, saat itu, ketua RT diduga melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar sehingga dianggap tidak kompeten menjabat kembali sebagai ketua RT di periode selanjutnya.
 
Namun, korban justru meninggikan nada suaranya hingga membuat tersangka kesal dan menegur Sandy.

"Diduga ketua RT-nya melakukan perbuatan perselingkuhan dengan warga sekitar, dalam acara tersebut korban berteriak dan beradu mulut dengan istri ketua RT, lalu tersangka menegur korban dengan kalimat 'gausah teriak-teriak biasa aja', namun korban melototi tersangka dengan mengatakan 'elu bukan warga sini, gak usah ikut-ikutan', tersangka diam namun di dalam hati tersangka menambah dendam yang selama ini tersangka pendam terhadap korban," ungkap Wira.

Sampai akhirnya, Nanang meluapkan emosinya ketika Sandy lewat di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Nanang tak terima saat Sandy memandangnya dengan sinis sambil meludah ke arahnya.

"Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka," tutur Wira.
 
Tak Pernah Tegur Sapa

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved