Banjir di Bandar Lampung

3.973 Warga dan 1.130 Rumah di Bandar Lampung Terdampak Banjir

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, sedikitnya 3.973 warga yang terdampak banjir.

Istimewa
Ribuan warga dan rumah di Bandar Lampung terdampak banjir besar yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) lalu.  

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ribuan warga Bandar Lampung terdampak banjir besar yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) lalu. 

Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, sedikitnya 3.973 warga yang terdampak banjir.

“Untuk warga yang terdampak akibat bencana banjir kemarin ada sebanyak 1.184 KK (kepala keluarga) dan 3.973 jiwa,” sebut Kepala Pelaksana BPBD Bandar Lampung Wakhidi, Minggu (19/1/2025).

Selain itu, terus dia, sedikitnya 1.130 rumah di Kota Tapis Berseri ikut terdampak bencana tersebut. 

Dikatakannya, ribuan rumah itu tersebar di enam kecamatan. Wakhidi mengatakan, banjir terdeteksi di 14 titik yang ada di enam kecamatan tersebut.

“Hari Sabtu kemarin, dari pukul 06.00 WIB hingga selesai, kami melaksanakan monitor kegiatan pascabanjir. Adapun wilayah yang terkena banjir yaitu 14 titik pada enam kecamatan yang ada di Bandar Lampung,” sambungnya.

Ia merinci, Kecamatan Panjang ada enam titik, Telukbetung Barat empat titik, serta masing-masing satu titik di Kecamatan Sukabumi, Kedaton, Kedamaian, dan Bumi Waras.

Pascabanjir, kata Wakhidi, warga langsung membersihkan rumah mereka yang kotor karena dipenuhi lumpur dan sampah. 

“Rata-rata rumah masyarakat yang terdampak banjir menyisakan lumpur dan sampah yang terbawa oleh banjir. TRC (Tim Reaksi Cepat) juga melaksanakan evakuasi penyemprotan pasca banjir di rumah-rumah warga yang terdampak,” jelasnya.

Selain menyebabkan banjir, kata Wakhidi, hujan deras yang mengguyur Bandar Lampung juga mengakibatkan pohon tumbang. 

“Hujan lebat serta angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa dua unit mobil di Kecamatan Bumi Waras,” imbuhnya.

Diketahui, bencana banjir juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Humas BPBD Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, warga Panjang bernama Suhendi meninggal karena tersengat listrik. 

Sementara seorang kakek warga Kupang Teba bernama Bahtiar tewas setelah sempat hilang terbawa arus.

"Warga RT 16 Panjang (meninggal) akibat tersengat aliran listrik. Dan satu orang kakek warga Kupang Teba atas nama Bahtiar yang sempat hilang terbawa arus, akhirnya Sabtu pagi berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal," kata Wahyu.

Sementara Ketua Forum Rescue Relawan Lampung (FRRL) Aris Gibrant mengatakan, tim gabungan telah menemukan jasad korban di belakang Puskesmas Sukaraja. 

"Korban ditemukan tim sekira pukul 06.00 WIB di Pelelangan Ikan Sukaraja atau di belakang Puskesmas Sukaraja," ujar Aris.

16 Kecamatan

Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, ribuan rumah terdampak banjir tersebar di 16 kecamatan yang ada di Bandar Lampung

Menurut Rudy, banjir yang terjadi di Bandar Lampung pada Jumat lalu merupakan tipikal banjir bandang cepat datang dan kemudian cepat surut.

"Jadi memang di Lampung ini banjirnya cepat sekali meluap namun nggak butuh waktu lama untuk surut. Tapi memang dampak kerusakan yang disebabkan cukup luas sehingga banyak rumah yang terdampak akibat peristiwa kemarin," tandasnya.

Enam kabupaten/kota di Provinsi Lampung terdampak banjir pada Jumat (17/1/2025). 

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, enam kabupaten kota itu adalah Lampung Tengah dengan 2 titik banjir, Lampung Timur 6 titik banjir, Pesawaran 2 titik banjir, Lampung Selatan 4 titik banjir, dan Pesisir Barat 2 titik banjir, dan Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung menjadi daerah terdampak banjir paling parah dengan dengan 19 titik banjir. Humas BPBD Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, enam daerah itu diterjang banjir setelah hujan melanda selama 8 jam. 

"Ada 5 kabupaten dan 1 kota yang terdampak banjir," kata Wahyu, Sabtu (18/1/2025). "Bandar Lampung yang paling parah terdampak banjir kemarin," kata dia. 

Untuk jumlah rumah ataupun fasilitas umum yang terdampak banjir masih dilakukan pendataan secara menyeluruh. Kondisi di titik-titik banjir tersebut saat ini sudah mulai surut. 

"Kami sedang lakukan pengeringan menggunakan pompa untuk menyedot air. Jadi totalnya masih kami lakukan kajian cepat," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 15.30 WIB, membuat hampir seluruh kecamatan di Bandar Lampung terendam banjir

Beberapa kecamatan yang terdampak parah di antaranya Kecamatan Panjang, Kecamatan Telukbetung Utara, Kecamatan Bumi Waras, dan Kecamatan Telukbetung Barat. 

300 Rumah di Lampung Tengah

Sementara di Lampung Tengah, banjir merendam sekitar 300 unit rumah. Banjir melanda sembilan kampung di Kecamatan Pubian, Bandar Surabaya, Bekri, Bumiratu Nuban, Anak Tuha, dan Seputih Raman.

Kepala BPBD Lampung Tengah Makmuri mengatakan, banjir terparah terjadi pada Jumat (17/1/2025) yang menyebabkan 7 kampung terdampak banjir

"Korban paling banyak ada di Kampung Goras Jaya, Kecamatan Bekri, Lampung Tengah dengan jumlah korban 118 rumah. Banjir di wilayah itu juga merendam 70 hektare sawah, dan membuat tanggul Sungai Way Tipo jebol," katanya, Minggu (19/1/2025).

Peristiwa banjir juga menghancurkan infrastruktur dan merendam areal pertanian warga. Banjir juga merendam 11 hektare sawah dan 18 hektare ladang di Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri.

Sementara, ada 2 jembatan putus di Kecamatan Seputih Raman, 1 gorong-gorong ambles di Kecamatan Bandar Surabaya, dan 1 gorong-gorong di Kecamatan Pubian rusak berat. Makmuri menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam banjir di Lampung Tengah

"Saat ini banjir di semua titik sudah surut. Penyaluran bantuan untuk korban terdampak bencana juga sedang berjalan," katanya.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra/Fajar Ihwani Sidik)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved