Banjir di Lampung

BPBD Lampung Turunkan 3 Tim Pantau Banjir di 6 Kabupaten/Kota

BPBD Lampung terjunkan 3 tim memantau banjir di Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, dan Pringsewu

Editor: Tri Yulianto
Dok BPBD Bandar Lampung
Ilustrasi petugas BPBD Bandar Lampung melakukan penyedotan air lokasi banjir. BPBD Lampung terjunkan 3 tim memantau banjir di Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, dan Pringsewu 

Kasi Humas Polres Pringsewu, AKP Priyono mengatakan, banjir merendam sebagian besar wilayah Kecamatan Ambarawa, termasuk Pekon Margodadi, Ambarawa Induk, Ambarawa Barat, Ambarawa Timur, Kresnimulyo, dan Jati Agung. 

“Air tidak hanya menggenangi jalan, tetapi juga masuk ke sejumlah rumah warga,” tuturnya, Sabtu (18/1/2025).

Di wilayah ini, hujan deras juga menyebabkan amblasnya jembatan sepanjang 6 meter di Pekon Margodadi. 

Jembatan akses vital penghubung dari Pekon Margodadi menuju Pekon Ambarawa Timur. 

Meski sudah dalam penanganan jembatan ini baru bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.

Bantu Bersihkan Lumpur

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung secara kontinu membersihkan lumpur bekas banjir

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandar Lampung Sarkoni mengatakan, pihaknya secara kontinu membersihkan lumpur pasca banjir

"Ada 3 pleton yang disiagakan dalam penanganan bencana banjir dan masing-masing peleton 26 orang," kata Sarkoni, saat diwawancarai awak media, Sabtu (18/1/2025) di Bandar Lampung

Ia mengatakan, pihaknya melakukan penanganan banjir sejak semalam.

Seluruh personel BPBD Bandar Lampung dikerahkan untuk melakukan evakuasi, tim melakukan pembersihan lokasi bekas lumpur tersebut. 

"Datanya cukup banyak rumah yang teredam di antaranya yakni Kecamatan Telukbetung Barat, Telukbetung Selatan, Tanjung Seneng, Bumi Waras dan Kecamatan Kedamaian," kata Sarkoni. 

Saat ditanya terkait posko dan dapur umum oleh BPBD Bandar Lampung, pihaknya telah melakukan persiapan. 

"Jadi kami siap jika diadakannya dapur umum, karena kami ada kontainer untuk dapur umum. Tapi semua itu ketika ada perintah dari wali kota," kata Sarkoni.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama / Tim )

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved