Berita Lampung

Demo di Pemprov Lampung, Guru Honorer R3 Minta Diangkat Jadi PPPK

Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru R3 Provinsi Lampung menggelar aksi damai di Lapangan Korpri kompleks Kantor Pemprov Lampung.

Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
AKSI DAMAI - Puluhan guru honorer menggelar aksi damai di Lapangan Korpri Kompleks Kantor Pemprov Lampung, Senin (3/2/2025). Mereka meminta segera diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) penuh waktu. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru R3 Provinsi Lampung menggelar aksi damai di Lapangan Korpri kompleks Kantor Pemprov Lampung, Senin (3/2/2025). 

Mereka meminta segera diangkat sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) penuh waktu.

Adapun guru R3 merupakan guru honorer yang terdata dalam database Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai SK Menpan-RB Nomor 347 Tahun 2024 tentang Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun Anggaran 2024.

Setelah menyampaikan orasi, 10 orang perwakilan beraudiensi dengan anggota Komisi V DPRD Lampung

Koordinator aksi Rudi Hendra mengatakan, mereka menuntut agar diangkat sebagai PPPK penuh waktu. 

Rudi menuturkan, dia bersama puluhan rekannya telah bekerja sebagai guru sejak belasan, bahkan puluhan tahun yang lalu. 

"Pertama, kami menuntut penuh waktu karena kami ini sudah mengabdi lama, ada yang 15 tahun bahkan ada yang 20 tahun pengabdian," ujar Rudi.

Ia juga memohon pemerintah agar membuka formasi yang bisa mengakomodasi guru R3. 

"Misal seperti kami guru agama Islam, ada 200 yang daftar, tapi yang diterima hanya 51 orang. Sedangkan kami yang tidak diterima ini sudah mengabdi puluhan tahun," kata dia.

"Kami ini kalaupun diangkat paling masa pengabdiannya sudah tidak lama lagi, bahkan ada yang masuk usia pensiun kurang dari lima tahun lagi," imbuhnya.

Dia menuturkan, terdapat sekitar 190 guru R3 di Lampung yang belum diangkat menjadi PPPK

Adapun ratusan guru R3 tersebut merupakan pengampu mata pelajaran pendidikan agama IsIam, matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Arab. 

"Jadi sekarang ini kami ngajarnya berdasarkan jam, dan pendapatan kami di bawah Rp 1 juta setiap bulannya," sambungnya. 

Aksi di Jakarta

Sementara aksi dengan massa jauh lebih besar dilakukan di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/2/2025). 

Mereka ikut aksi dengan harapan bisa memperjuangkan hak bekerja penuh waktu.

Sejumlah perempuan pekerja honorer dari Pesawaran, Lampung juga ikut aksi. 

Seorang honorer asal Pesawaran bernama Shanti (40) menceritakan, ia dan rekan-rekannya sesama honorer berangkat dari Lampung naik kapal laut pada Jumat (31/1/2025). 

“Kami dari Kabupaten Pesawaran berangkat Jumat sore, Bang, naik kapal,” kata Shanti. 

Dia bersama teman-teman sesama honorer menolak status paruh waktu. Mereka ingin bisa bekerja penuh waktu. “Kami menolak paruh waktu, ingin full,” sambung dia. 

Shanti berujar, mereka rela berhari-hari ke Jakarta untuk bisa menyampaikan aspirasi tersebut. Bahkan, mereka tidur di bus untuk mengirit biaya selama di Jakarta. “Kita mandi aja di pom bensin, Bang,” ucapnya. 

Berdasarkan pantauan di lokasi, mereka terlihat duduk bersama di pedestrian depan gedung DPR RI. Mereka duduk bersama sembari memakan nasi padang yang dibeli di daerah Bendungan Hilir. 

Adapun aksi ini diikuti oleh berbagai pekerja honorer di Indonesia. Selain berorasi, mereka juga membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan. “Sudah kerja full waktu, dapet status PPPK paruh waktu, apa kata dunia?” Demikian tulisan salah satu spanduk di depan gedung parlemen. 

Selain itu, ada juga tulisan dari pekerja honorer di bidang kesehatan yang bekerja di wilayah Pandeglang. “Kami honorer Pandeglang menuntut janji, kami butuh kepastian, bukan janji manis, semanis diabetes melitus, angkat kami jadi PPPK full waktu,” tulis spanduk mereka.

Akan Ditindaklanjuti

Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Netty Prasetiyani Aher berjanji bakal menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan ribuan tenaga honorer. Hal ini disampaikan Nerry di atas mobil komando kepada ribuan tenaga honorer melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, Senin (3/2/2025). 

Netty mengatakan, BAM DPR RI sudah mencatat seluruh keluh kesah para tenaga honorer yang mempersoalkan status kepegawaian. “Kami sudah mendengar apa yang menjadi kegelisahan Ibu dan Bapak. Kami menangkap suasana kebatinan Ibu dan Bapak atas status kepegawaian Ibu dan Bapak,” kata Netty. 

Anggota Komisi IX DPR RI ini pun menyampaikan terima kasih kepada para pegawai honorer yang mau menyampaikan aspirasi ke DPR RI. Netty menyebut, langkah mereka mengadu ke parlemen sudah tepat lantaran DPR merupakan rumah besar bagi rakyat Indonesia. 

“Insya Allah apa yang menjadi aspirasi Ibu dan Bapak sudah kami catat dan segera kami akan melaporkan ke pimpinan DPR RI untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya. 

Anggota BAM DPR RI Andre Rosiade juga berjanji menyampaikan aspirasi tersebut ke Presiden Prabowo Subianto. Politikus Partai Gerindra itu juga akan menemui Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. 

“Setelah ini ya, turun panggung saya akan lapor segera kepada pimpinan DPR Pak Sufmi Dasco Ketua Harian Partai Gerindra supaya segera melaporkan hal ini kepada presiden,” kata Andre. 

Andre menyatakan, dirinya bakal langsung menyampaikan seluruh aspirasi yang disampaikan para tenaga honorer dalam audiensi di BAM. Untuk itu, dia meminta para tenaga honorer untuk bersabar. 

“Itu yang bisa saya janjikan tapi yang jelas yang jelas kita akan perjuangkan aspirasi Bapak dan Ibu sekalian,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu. “Saya enggak ingin omon-omon, Pak. Saya tidak ingin banyak janji. Yang pasti saya datang ke sini ingin memperjuangkan aspirasi Bapak dan Ibu sekalian,” tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto/Tribun Network)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved