Berita Terkini Nasional
Gubernur Dedi Mulyadi Beri Uang Rp 10 Juta ke Guru Olahraga yang Ajari Murid Menyetrika
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beri uang Rp 10 juta kepada Dede Sulaeman (33), guru olahraga yang ajari murid menyetrika.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JABAR - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi beri uang Rp 10 juta kepada Dede Sulaeman (33), guru olahraga yang ajari murid menyetrika.
Uang sebesar Rp 10 juta tersebut diperuntukan untuk DP rumah bagi guru Dede Sulaeman.
Selain memberi uang DP Rp 10 juta, Dedi Mulyadi juga menyumbang Rp 25 juta untuk toilet SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, Dede Sulaeman viral karena mengajari siswanya melipat, menyetrika baju hingga memasukkannya ke dalam lemari.
Aksinya itu mendapat perhatian Dedi Mulyadi.
Kepada Dedi Mulyadi, guru Dede Sulaeman menceritakan awal mula dan tujuannya mengajari siswanya menyetrika baju.
"Kalau bapak kok guru olahraga ngajarinya nyetrika, gimana ceritanya," tanya Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon, dilansir dari Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Jumat (28/2/2025) via TribunSumsel.
Menurutnya, keterampilan ini salah satu komponen yang termasuk dari bagian kesehatan dan bermanfaat ketika para siswa beranjak dewasa kelak.
Sehingga, Dede tidak hanya mengajari siswanya berolahraga. Tetapi juga life skill yang bermanfaat.
"Didalam kurikulum yang berlaku masih sama ada muatan tentang kesehatan, salah satunya yang diberikan oleh saya kepada anak-anak bagaimana menjaga kebersiihan pakaian pak," ujar Dede.
"Jadi yang disebut pendidikan jasmani itu bukan hanya sekedar anak-anak main, senam, tetapi menjaga kebersihan diri kemudian pakaian harus dicuci, itu bagian dari kesehatan ya," timpal Dedi Mulyadi.
Belajar melipat dan menyetrika baju ini menjadi hal yang baru bagi para siswa.
Sehingga mereka juga antusias menyimak apa yang disampaikan Dede.
"Jadi mereka mengetahui bagaimana proses pakaian yang mereka pakai itu yang bersih dari kotor itu ada tahapannya dan mereka mempraktikan dan langsung mengetahui caranya," katanya.
Dede menuturkan bahwa kebersihan dan kerapian itu merupakan salah satu materi yang dimuat di mata pelajaran PJOK.
Dedi Mulyadi pun turut menyingung soal kewajiban olahraga berenang yang belakangan jadi sorotan.
"Kenapa bapak tidak kayak orang lain, anak-anak harus renang kemudian tiketnya dikolektifkan," ujar Dedi.
Menurut Dede, olahraga renang bukan hal yang wajib diikuti para siswa.
"Di tempat saya banyak villa paling jalan kaki ada kolam villa cuma Rp2000 mereka datang masing-masing aja gitu,"
Sebenarnya dalam kurikulum itu pilihan saja sih pak," serunya.
Atas dedikasi penuh yang diajarkan pak guru Dede Sulaeman mendapatkan rezeki dari Dedi Mulyadi.
"Nanti siapin nomor rekeningnya saya nyumbang toilet sekolah Rp25 juta ya, kemudian saya nanti kasih ke bapak gurunya untuk DP rumah Rp10 juta karena gurunya kreatif," kata Dedi Mulyadi.
"Alhamdulillah hatur nuhun bapak," ucap Dede.
Diketahui, Dede Sulaeman berstatus sebagai guru PPPK yang dilantik pada 2023 lalu.
Dede merupakan satu-satunya guru yang mengajar PJOK di SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ia merupakan lulusan dari STKIP Pasundan.
Sementara itu, inilah kisah seorang guru honorer di Kabupaten Sikka, NTT, yang harus berjalan kaki sejauh enam kilometer melewati hutan untuk ke sekolah.
Guru bernama Vinsensia Ervina Talluma (32) tersebut harus menempuh jarak sejauh enam kilometer atau selama tiga jam ke sekolah.
Setiap kali mengajar, ia harus melewati hutan dan melintasi sungai.
Vinsensia Ervina Talluma merupakan guru honorer yang mengajar di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT.
Sejak menjadi guru honorer pada 5 Februari 2024, setiap harinya ia harus menempuh perjalanan enam kilometer ke sekolah.
Dengan hati tulus, dirinya mengajar anak-anak di dusun terpencil yang merupakan sekolah jarak jauh dari SDK 064 Watubala.
Di sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala ini terdapat delapan siswa kelas satu yang belajar.
Mereka belajar di bawah pondok bekas bangunan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) yang sebelumnya digunakan untuk taman baca.
Sementara itu, untuk kelas 2-6 harus menempuh perjalanan 6 kilometer ke sekolah induk di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete.
Setiap pagi, Ervina berangkat ke sekolah pada pukul 06.30 WITA, agar sampai ke sekolah tepat waktu.
Perjalanan panjang dari rumah ke sekolah melewati hutan, mendaki bebatuan, dan kadang harus menyeberang kali apabila terjadi banjir.
Di saat musim hujan, anak-anak diberi tugas dan belajar di rumah karena akses ke sekolah tidak bisa dilalui.
"Jalan kaki menuju sekolah ini enam kilometer jaraknya, dengan melewati hutan, kali, dan melewati bebatuan," katanya.
Meski demikian, Ervina hanya diberi gaji 300 ribu per bulan.
Rinciannya yakni dari komite dibayar Rp150 per bulan dan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp150 ribu sebulan.
Kondisi gaji 300 ribu per bulan ini, kata Ervina tidak mencukupi biaya hidup sehari-hari.
Apalagi dirinya juga sudah berkeluarga.
Dengan kondisi gaji demikian, Ervina mencari alternatif pendapatan lain seperti berjualan sembako di rumah.
"Gajinya itu dari Komite dikasih dengan Rp150 ribu per bulan. Terus dari dana BOS dapat Rp150 ribu per bulan, jadi digabung Rp300 ribu," beber Ervina.
"Kalau kondisi seperti ini untuk kami yang sudah berkeluarga memang sangat tidak cukup."
"Tapi mau bagaimana demi anak-anak, tugas kami tetap jalankan seperti biasanya," ujarnya kepada Pos Kupang, Rabu (26/2/2025).
Sejak menjadi guru honorer, Ervina yang berlatar belakang guru pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) ini hanya punya satu komitmen hanya untuk mencerdaskan anak bangsa.
Ia mengaku belum mengetahui pemotongan anggaran untuk pendidikan di Kabupaten Sikka NTT.
Ervina hanya berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi sekolah jarak jauh Wairbukang dari SDK 064 Watubala, meliputi perbaikan gedung sekolah, alat tulis, dan akses jalan.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Sosok Anggota DPRD Sumut yang Dugem Bareng Wanita, Hartanya Tembus Rp6,9 M |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Bertekad Berantas Koruptor dan Mafia, 'Sekuat Apapun Mereka' |
![]() |
---|
Ibunda Pasrah Andika Tewas Setelah Ikut Demo, 'Takdir Anak Saya' |
![]() |
---|
Presiden Prabowo: Saya Tidak Akan Mundur Setapak Pun! |
![]() |
---|
Pelajar SMK Tewas Usai Demo di DPR RI, Kepala Retak Diduga Dihantam Benda Tumpul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.