Berita Terkini Nasional
Nasib Bocah 11 Tahun di Musi Rawas Usai Ayah, Ibu dan Adik Tewas Keracunan Asap Genset
Anak usia 11 tahun bernama Aditya Hamiza Irama selamat setelah sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan terkapar di dalam rumah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sumatera Selatan - Nasib bocah usia 11 tahun di Musi Rawas, Sumatera Selatan setelah ayah, ibu dan adiknya meninggal diduga keracunan asap genset.
Anak usia 11 tahun bernama Aditya Hamiza Irama selamat setelah sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditemukan terkapar di dalam rumah.
Aditya adalah anak sulung dari pasangan Yayan Irama dan Reni Hartati. Merupakan tiga bersaudara dengan dua adik, Afika Nabila Irama (6) dan Alvaro Afka Irama (3).
Kelima anggota keluarga tersebut ditemukan sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai rumah mereka pada Kamis (27/2/2025).
Kelimanya lantas dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat oleh tetangga dan kerabat.
Namun, Yayan Irama diketahui sudah meninggal. Kemudian menyusul anaknya yang nomor dua meninggal dunia pada pukul 22.06 WIB.
Jumat, (28/2/2025), istri Yayan bernama Reni Hartati juga meninggal di RSUD Dr. Sobirin.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Musi Rawas, dr. Arinanda Kurniawan mengatakan, Reni Hartati sempat mendapat perawatan.
Tetapi Reni Hartati mengalami kegagalan multiorgan akibat keracunan asap genset sehingga korban meninggal dunia.
Anak pertama korban, Aditya Hamiza Irama (11), masih menjalani perawatan dan kondisinya mulai membaik.
Anak bungsu korban, Alvaro Afka Irama (3), tidak dirawat di rumah sakit.
Diketahui kejadian tragis ini dialami oleh satu keluarga di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Muara Kati, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut.
Kronologi
Polres Musi Rawas akhirnya mengungkap kronologi insiden tragis yang menimpa satu keluarga akibat dugaan keracunan asap genset.
Dalam konferensi pers, Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi menjelaskan bahwa pada Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 17.30 WIB, Satreskrim Polres Musi Rawas menerima laporan tentang satu keluarga yang ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di Desa Muara Kati.
Kejadian ini terungkap setelah warga sekitar dan saudara korban merasa curiga karena tidak melihat aktivitas keluarga tersebut sepanjang hari.
Meski sudah dipanggil, mereka tidak memberikan respons sehingga akhirnya warga memutuskan untuk mengecek kondisi mereka.
Warga sekitar akhirnya memutuskan untuk mendobrak pintu rumah korban.
Sebelumnya, mereka sempat mengintip dari balik jendela dan melihat seluruh anggota keluarga tergeletak tak berdaya di dalam rumah.
"Informasi dari warga, bahwa pendobrakan rumah korban dilakukan oleh warga sekira pukul 16.30 W," kata Kapolres dalam pres releasenya pada Jumat (28/2/2025).
Setelah pintu berhasil didobrak, tiga anak korban ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di ruang tengah.
Sementara itu, korban Yayan ditemukan di dapur dengan setengah tubuhnya berada di dalam kamar mandi, sedangkan istrinya ditemukan tergeletak di dalam kamar mandi.
"Para korban ditemukan tak sadarkan diri dan dalam kondisi kejang-kejang," ucap Kapolres.
Warga kemudian membawa para korban ke Rumah Sakit Sobirin di Muara Beliti untuk mendapatkan perawatan. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan, Yayan Irama dinyatakan telah meninggal dunia.
"Si suami ini sudah meninggal dunia, sedangkan anak keduanya bernama Afika Nabila Irama (6 tahun) meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul 22.06 Wib," kata Kapolres.
Setelah mendapat informasi tersebut, kemudian anggota Satreskrim Polres Musi Rawas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebabnya.
"Saat rumah kami buka, bau asap di dalam rumah korban sangat menyengat. Bahkan, saya yang baru sampai kurang lebih pukul 18.00 WIB baunya masih sangat menyengat, bahkan kepala saya pun sempat pusing," ucap Kapolres.
Selain mendapati rumah dipenuhi bau asap, Kasat Reskrim yang tiba lebih dulu juga menemukan mesin genset masih dalam keadaan menyala dan bergetar.
Selain itu, seluruh kipas angin di dalam rumah juga terpantau masih menyala.
"Kami juga dapatkan muntahan di kasur di ruang tengah. Kemudian fresh care dalam kondisi terbuka di beberapa ruang seperti di depan ruang kamar mandi, dan minyak kayu putih di atas meja makan," kata Kapolres.
Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, dugaan sementara menyebutkan bahwa penyebab satu keluarga kehilangan kesadaran adalah akibat keracunan asap dari mesin genset.
"Itu dugaan awal kami, tapi kami juga menganalisa sisa makanan dan alat yang sepertinya sudah habis digunakan oleh korban," kata Kapolres.
AKBP Andi Supriadi menyampaikan bahwa pihak keluarga menolak dilakukannya autopsi. Namun, Polres Musi Rawas tetap akan mencari kepastian mengenai penyebab kematian para korban.
"Sampel darah dan cairan lambung yang sudah diambil pihak rumah sakita juga kami bawa ke Labfor Polda Sumsel untuk di periksa," ungkap Kapolres.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan apakah terdapat kandungan karbon dalam darah korban, yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ vital.
AKBP Andi Supriadi berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak menyalakan genset di dalam rumah.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat, agar tidak menghidupkan genset di dalam rumah. Jangan takut kemalingan, daripada nyawa jadi taruhannya," kata AKBP Andi Supriadi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Pria Jadi Tersangka Kematian Pacarnya di Pantai, Radiet: Saya Tidak Membunuh! |
![]() |
---|
Sikap Menkeu Purbaya Soal Cukai Rokok Dapat Dukungan Penuh, Menekankan Keseimbangan |
![]() |
---|
Pria Habisi Kekasih Baru Mantan Pacarnya Gara-gara Emosi Ditantang, Korban Lebih Muda |
![]() |
---|
Ucapan Wahyudin Anggota DPRD yang Ingin Rampok Uang Negara Disebut Pelanggaran Berat |
![]() |
---|
Pria Nekat Berenang ke Singapura Demi Cari Kerja, Berujung Dihukum Cambuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.