berita terkini nasional
Terkuak Jenis Racun Mematikan yang Digunakan Bunuh Ayah dan Anak di Blora
Polisi mengungkap ternyata bukan racun gulma yang digunakan MK membunuh Muslikin (45) dan anaknya S (9), dengan mencampurkan ke minuman.
Tribunlampung.co.id, Blora - Polisi mengungkap ternyata bukan racun gulma yang digunakan MK membunuh Muslikin (45) dan anaknya S (9), dengan mencampurkan ke minuman.
Bahkan, racun yang digunakan tersebut tergolong cukup mematikan.
Diketahui, kasus pembunuhan Muslikin (45) dan anaknya S (9) di Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terjadi pada Jumat (21/2/2025).
Informasi awal menyebutkan racun tersebut adalah racun gulma.
Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian menemukan racun yang digunakan adalah apotas dan racun tikus.
Tersangka berinisial MK ditangkap pada Selasa (25/2/2025), di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengonfirmasi MK telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, menjelaskan MK mengakui telah mencampurkan racun ke dalam air mineral di rumah korban.
"Jadi sebetulnya indikasi atau informasi awal dari masyarakat sekitar itu terkena racun gulma."
"Tetapi dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tersangka, dia mengakui bahwa racun yang dicampur di air mineral yang ada di rumah korban itu berupa apotas dicampur dengan racun tikus cair," jelasnya, Senin (3/3/2025).
Lebih lanjut, AKP Selamet, menjelaskan cara korban mencampur racun itu ke air mineral yang akhirnya diminum oleh korban.
"Jadi kedua obat itu dicampur, kalau apotas itu digerus sampai lembut terus dicampur dimasukkan ke dalam botol ukuran 600 mililiter dicampurkan di dalamnya," terangnya.
Selamet juga mengungkapkan MK adalah ipar dari Muslikin.
"Tersangka ini menikah dengan adik dari istri korban."
"Jadi antara korban dengan tersangka sama-sama menikah dengan anak dari mertua yang sama," tambahnya.
Adik Ipar Tersangka
Ayah-anak bernama Muslikin (45) dan S (9), warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi korban pembunuhan.
Kedua korban tewas setelah meminum air yang diduga dicampur dengan racun pada Jumat (21/2/2025) silam.
Dikutip dari Tribun Jateng, pelaku dalam kasus ini sudah ditangkap di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Ternyata pelaku yang diketahui berinisial MK itu adalah adik ipar korban Muslikin.
Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet, setelah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka MK.
Berdasarkan pengakuan tersangka, ditemukan beberapa alasan pelaku tega membunuh kakak iparnya.
"Si pelaku ini di keluarga korban maupun pihak mertua itu dianggap orang yang tidak punya."
"Jadi tidak membawa apa-apa menikahi adik dari istri korban," kata AKP Selamet, Senin (3/3/2025).
Hal itu kemudian membuat tersangka sakit hati. Rasa sakit hatinya makin memuncak setelah muncul permasalahan lain antara korban dengan pelaku.
"Dan juga ada kegiatan masalah pembelian pohon jati, dari tersangka akan membeli pohon jati milik mertua."
"Tetapi dari korban ditebang semua dan disumbangkan ke salah satu musala di sana."
"Dan juga ada kegiatan lagi si tersangka akan membeli sebagian sawah milik mertua, pada saat itu sudah mendatangkan perangkat desa untuk melakukan pengukuran, yang awalnya akan membeli di bagian sebelah utara, tetapi pada saat akan dilakukan pengukuran, oleh mertua dan si korban diberi di bagian selatan," jelas AKP Selamet.
Ia mengatakan, beberapa alasan tersebut membuat tersangka tega melakukan perbuatan keji terhadap kakak iparnya.
"Jadi pihak tersangka ini merasa sakit hati atas ucapan maupun sesuatu yang dilakukan oleh pihak keluarga korban," terangnya.
Sebelumnya, makam kedua korban dibongkar oleh pihak kepolisian dan dibantu oleh para warga pada Jumat (28/2/2025) siang.
Pembongkaran itu dilakukan untuk mengungkap sekaligus memastikan penyebab kematian kedua korban.
Tim Kedokteran Forensik Biddokkes Polda Jateng juga turun langsung untuk membantu proses autopsi terhadap jasad korban.
Lokasi makam tersebut berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
AKP Selamet lantas menjelaskan alasan pembongkaran kedua makam korban tersebut.
"Pada hari ini kami dari jajaran Satreskrim Polres Blora, bersama teman-teman Polsek Ngawen dan sekitarnya, melaksanakan pengamanan terkait dengan bongkar makam kasus dugaan tindak pidana pembunuhan berencana."
"Dan hari ini kita bersama-sama dengan Biddokkes Polda Jateng melakukan bongkar makam untuk melakukan autopsi," ucapnya di sela-sela pembongkaran makam saat ditemui di TPU Dukuh Wangil, Jumat.
Lebih lanjut, Selamet mengatakan, proses itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Apakah dalam tubuh korban mengandung zat-zat yang diduga, pada saat kejadian, korban meminum minuman air mineral yang mengandung zat tertentu."
"Pada siang hari ini tujuan kita adalah untuk mengetahui, apakah dalam tubuh korban mengandung zat yang diduga ada kaitannya dengan air mineral yang diminum oleh korban," jelasnya.
Selamet lalu membeberkan bahwa ada dua makam yang dibongkar.
"Untuk yang dibongkar adalah dua makam, yaitu makam orang tua (ayah) dan anaknya, yang kemarin meninggal, dan telah dilakukan pemakaman," paparnya.
Makam Dibongkar
Diberitakan sebelumnya, polisi melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam ayah dan anak di Blora, Jawa Tengah, yang tewas seusai meminum air kemasan yang diduga telah dicampur racun rumput.
Diketahui, warga Dukuh Wangil, Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bernama Muslikin (45) tewas bersama sang putri, S (9).
Keduanya tewas setelah meminum air kemasan yang diduga sudah tercampur racun gulma atau racun rumput.
Untuk mengungkap penyebab kematian kedua korban, Polres Blora bersama Tim Labfor Polda Jawa Tengah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam pada Jumat (28/2/2025).
Proses ekshumasi dimulai pukul 13.00 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Wangil. Lokasi tersebut dijaga ketat, dengan pemasangan garis polisi untuk mencegah warga mendekat. Meski demikian, sejumlah warga tetap datang untuk menyaksikan proses tersebut.
"Pembongkaran makam dilakukan untuk memastikan penyebab kematian kedua korban," kata Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, Jumat (28/2/2025),
Tim Labfor Polda Jateng mengambil sampel jaringan tubuh korban untuk dianalisis lebih lanjut.
"Hasil autopsi diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai jenis racun yang digunakan serta mengungkap kronologi kejadian secara lebih detail," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Polres Blora berhasil menangkap terduga pelaku pada Selasa (25/2/2025) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, mengungkapkan bahwa pelaku masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
"Pelaku sudah ditangkap di Samarinda dan sedang dalam perjalanan ke Blora," kata Wawan.
Meski demikian, polisi belum membeberkan motif pasti di balik kejadian ini.
"Kami akan menggelar konferensi pers setelah proses autopsi selesai," tambahnya.
Kronologi Kejadian
Kronologi kejadian bermula pada Jumat (21/2/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat itu, S (9) terlihat histeris dan meminta tolong sambil melambaikan tangan ke arah jalan raya.
Tak lama kemudian, Maspupah, istri Muslikin, juga berteriak meminta bantuan.
Warga yang mendengar teriakan itu pun bergegas mendatangi rumah korban.
Sesampainya di lokasi, warga menemukan Muslikin tergeletak tak sadarkan diri di teras rumah dengan mulut berbusa.
Sementara itu, putrinya, S, tiba-tiba lemas dan tak berdaya.
Warga berusaha menolong dengan memijat dan menggosok tubuh Muslikin menggunakan minyak kampak, namun korban tidak menunjukkan respons.
Melihat kondisi S yang semakin parah, Maspupah meminta warga mengambil air mineral dari meja untuk diberikan kepada putrinya.
Sayangnya, setelah meminum air tersebut, kondisi S semakin memburuk.
Kedua korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Rowobungkul, namun nyawa mereka tidak dapat diselamatkan.
( Tribunlampung.co.id / TribunJateng.com / Tribunnews.com )
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.