Berita Terkini Nasional

Kota Bekasi Nyaris Lumpuh Akibat Terendam Banjir, Menteri Sosial Gus Ipul Siapkan Makan Sahur

Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Senin (3/3) malam, membuat aktivitas warga nyaris lumpuh akibat banjir.

Editor: Teguh Prasetyo
DOK. Kemensos
MAKANAN SAHUR - Mensos Gus Ipul ikut membuat makanan sahur untuk korban banjir Bekasi, Selasa (4/3/2025) malam. Di Bekasi ada sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) atau 11.000 jiwa yang terdampak banjir. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BEKASI - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Senin (3/3) malam, membuat aktivitas warga di daerah berjuluk Kota Patriot ini nyaris lumpuh akibat banjir besar pada Selasa (4/3/2025).

Bahkan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi, delapan di antaranya terendam banjir.

Banjir merendam ribuan rumah warga baik di perkampungan hingga perumahan elit, perkantoran, sampai mal.

Banjir sendiri disebabkan meluapnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

Daerah yang terdampak banjir parah berada di sepanjang aliran Sungai Bekasi, Jawa Barat, terutama di antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Ketinggian air banjir bervariasi, bahkan ada yang mencapai 8 meter.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono pun turun langsung membantu korban banjir di Bekasi.

Mereka bahkan ikut menyiapkan sahur bagi para korban banjir di Dapur Umum Kantor Kelurahan Jatiasih, pada Selasa (4/3) malam.

Kehadiran keduanya bertujuan memastikan pelayanan makanan bagi korban banjir tetap optimal, meskipun dalam suasana puasa Ramadan.

“Khusus di Bekasi, ada sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) terdampak atau 11.000 jiwa. Alhamdulillah, bisa didukung keperluan dasarnya, ada yang kami dukung (melalui) makanan siap saji, ada juga lewat dapur umum,” kata Gus Ipul melalui siaran persnya, Rabu (5/3/2025).

Adapun dapur umum di Jatiasih melayani 1.500 bungkus makanan untuk sahur dan berbuka.

Terdapat tiga posko pengungsian, dengan yang terbesar berada di Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menampung sekitar 500 pengungsi.

Sebagian warga lainnya memilih mengungsi secara mandiri.

Sebagai bentuk dukungan terhadap korban banjir, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan senilai Rp 561 juta.

Bantuan tersebut mencakup 3.500 paket makanan siap saji, 500 lembar selimut, 400 lembar kasur, 100 kidware, 50 paket tenda gulung, dan tiga unit perahu karet.

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bekasi, Madi, menyebutkan bahwa 46 personel telah diterjunkan untuk mendukung posko dapur umum.

"Dari jumlah tersebut, 27 personel bertugas di Dinas Sosial Kota Bekasi, sementara 19 lainnya di Kantor Kelurahan Jatiasih. Tagana sudah mendistribusikan makanan berbuka puasa. Yang tidak berpuasa pun tetap kami suplai,” ujarnya.

Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto terus memantau perkembangan bencana banjir di Jabodetabek dan memberikan arahan kepada instansi terkait untuk memastikan layanan ke warga berjalan dengan baik.

“Tentu Presiden Prabowo memantau, melihat, dan memberikan arahan-arahan yang diperlukan,” imbuhnya.

Sementara itu, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, menjadi salah satu perumahan yang dilanda banjir, pada Rabu (4/3) kemarin.

Seorang warga, Abay (28) mengatakan, banjir yang terjadi memiliki ketinggian hingga lebih dari tiga meter.

Menurutnya, kondisi banjir saat ini merupakan yang tertinggi dari segi ketinggian air jika dibandingkan siklus lima tahun sebelumnya.

"Banjir di lokasi ini pernah di tahun 2000, beberapa kali banjir, 2007, 2012, 2016, 2017, 2020, 2025, paling dahsyat besar di 2025," kata Abay saat ditemui di lokasi.

Abay menjelaskan kondisi ketinggian air lebih tinggi di tahun 2025 dikarenakan intensitas hujan yang dinilainya lama.

Ditambah curah hujan tersebut juga sangat deras menurutnya.

"Banjir sekarang ini lebih besar soalnya sampai atas juga kantor BNPB juga kena biasanya BNPB tidak kena," jelasnya.

Diketahui, sejumlah wilayah di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi terendam banjir.

Camat Jatiasih, Ashari mengatakan, banjir disebabkan hujan deras disertai air kiriman dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

Total ada 11 RW yang terendam di empat kawasan, yakni PGP, Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IFI.

“Pertama di Pondok Gede Permai itu sekitar tiga sampai empat RW, kemudian di Villa Jatirasa RW 11 dan RW 12, lalu Pondok Mitra Lestari, serta Kemang IPI,” tuturnya.

Ashari menjelaskan ketinggian banjir di setiap wilayah bervariasi.

Tercatat, kondisi banjir tertinggi terjadi di tiga lokasi dengan titik terendah saat ini, yakni wilayah Kemang IPI, sekira satu meter lebih.

Namun untuk PGP, Villa Jatirasa, dan Pondok Mitra Lestari (PML) rata-rata ketinggian air sudah di atas tiga meter.

Terkini pihaknya tengah mengevakuasi warga yang terdampak.

Evakuasi diprioritaskan untuk anak-anak, ibu hamil dan lansia.

"Untuk wilayah Jatirasa, kami sudah lakukan evakuasi terhadap satu keluarga yang terdiri dari ibu hamil dan anak-anak, serta beberapa lansia, mungkin lebih dari 10 orang sudah dievakuasi,” pungkasnya.

(tribunnetwork)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved