Berita Lampung

Kronologi Siswa SMPN di Lampung Selatan Diduga Dianiaya Kakak Kelasnya

Orangtua siswa bernama Anita ungkap kronologi anaknya diduga dianiaya kakak kelasnya.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
SEKOLAH BANTAH BULLYING - Suasana Mapolsek Katibung, Kamis (6/2/2025) yang menangani kasus dugaan bully. Orangtua siswa bernama Anita ungkap kronologi anaknya diduga dianiaya kakak kelasnya. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Orangtua siswa bernama Anita ungkap kronologi anaknya diduga dianiaya kakak kelasnya.

Anita mengatakan anaknya berinisial B duduk di kelas II SMPN dan diduga dianiaya kakak kelasnya siswa inisial B kelas III di sekolah pada Senin (17/1/2025).

"Senin (17/1/2025) ketika anak kami B melaksanakan solat zuhur di musala ditonjok sama kakak kelasnya yang berinisal B. Tapi anak saya diam saja dan kembali ke kelas. Pas sudah masuk dalam kelas anak saya sedang memakai sepatu disamperin lagi dengan dua kawannya," ujarnya, Jumat (7/3/2025).

"Tiba-tiba anak saya ditonjok bagian kepala. Sambil bilang geser yok. Waktu itu darah langsung keluar dari kepala anak saya sampai ke meja dan lantai dalam kelas dan di luar kelas," sambungnya.

Ia menyebut dua siswa lainnya ikut memukul anaknya.

"Dalam keadaan berdarah. Dua kawan B juga ikut nonjokin anak kami di bagian belakang sampai memar, dan lebam," ujarnya.

"Pelakunya ada tiga orang, tapi B yang bikin luka di kepala anak saya sampai berdarah. Terus A dan P yang nonjokin dari belakang ketika anak ku dalam keadaan berdarah," terusnya.

Ia menyebut anaknya sempat divisum guna melihat luka-luka yang dialami.

"Luka di kepala yang sampai berdarah. Di rahang bawah, telinga memar dan bengkak. Di punggung lebam, memar, di bawah leher biru luka juga, di lengan bengkak sampai keseleo dan biru," ujarnya.

"Kami bawa ke rumah sakit Urip Bandar Lampung karena saat kami laporan ke Polsek, mereka minta bukti visum supaya bisa dijadikan alat bukti. Makanya kami ke sana, saya sampai jual motor dan lainnya. Karena saat itu pihak rumah sakit bilang visumnya. tidak bisa pakai BPJS," sambungnya.

Ia sempat mendatangi rumah terduga pelaku perundungan anaknya.

"Karena pulang-pulang anak saya kepalanya berdarah saya tanya kenapa dia nggak mau ngomong. Saya telfon suami saya biar pulang. Suami saya kerja manen kelapa. Kami datang ke rumah B. Suami saya bawa golok di motornya karena pulang dari kerja," ujarnya.

"Saya panggil anaknya, saya pegang kepalanya. Saya tanya kenapa kamu kok jahat ke anak saya. Terus dia nggak mau ngomong, saya panggil lah neneknya. Karena dia cuma tinggal berdua sama neneknya. Saya ceritakan lah kejadiannya ke neneknya," ucapnya.

Ia menyebut dirinya sudah lapor ke Polsek Katibung.

Kapolsek Katibung AKP Rudi membenarkan adanya laporan perundungan yang dilaporkan orangtua korban.

"Kordinasi dengan Pak Kanit Reskrim ya. Supaya pas tentang kronologinya," ujarnya.

Ia pun membenarkan adanya laporan orangtua korban.

Pihaknya sudah memanggil kedua siswa tersebut.

"Senin kita gelar perkara. Kita akan panggil juga dari Bapas Bandar Lampung untuk mengetahui bagaimana kronologi sebenarnya," tukasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved