UMKM
Jatuh Bangun Irawan Merintis BRILink di Pelosok Mesuji, Kini Sukses Buka 3 Cabang
Genggaman tangan, Irwan Yanto (25) sesekali gemetar, saat menerima uang ratusan juta rupiah dari petani yang hendak melakukan transaksi di BRILink.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Genggaman tangan, Irwan Yanto (25) sesekali gemetar, saat menerima uang ratusan juta rupiah dari petani yang hendak melakukan transaksi, seusai panen padi di desa Tanjungmas Makmur, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji.
Bagaimana tidak di desa ujung Provinsi Lampung ini, transaksi masyarakat di Brilink ketika panen raya mencapai Rp 100-500 juta. Terkadang Irawan kebingungan hendak melayani permintaan pelanggan.
Bahkan, Irwan sampai tak sempat untuk mengangkat telepon yang masuk, lantaran banyaknya pelanggan yang datang untuk melakukan setor tunai.
"Beginalah saat panen raya, transaksi masyarakat di Brilink mencapai ratusan juta kadang saya kehabisan uang kas dan limit pengambilan," kata Irwan saat diwawancarai, Minggu (9/3/2025).
Omzet yang didapatkan Irwan dalam sehari, ketika panen raya di desa tersebut, bisa mencapai jutaan rupiah.

Namun, jauh sebelum sukses meraup penghasilan yang terbilang signifikan di tengah desa, perjuangan Irawan dalam merintis usahanya tak lepas dari kesedihan.
Sebelum terjun ke dunia perbankan digital, Irwan mencoba peruntungan dengan usaha manisan. Namun, usaha itu tak berjalan sesuai harapan.
Di tengah kebimbangan, pada tahun 2020 silam ia melihat peluang lain membuka layanan Brilink.
"Di tahun itu saya baru saja menikah dengan usaha manisan yang saya tekuni rasanya tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan. Alhasil saya nekat ke bank BRI dan menanyakan informasi membuka Brilink," ujarnya.
Mulanya, dia ditarget BRI untuk melakukan transaksi dengan jumlah yang ditentukan, ketika target itu tercapai lalu diberi mesin khusus untuk resmi menjadi anggota Brilink.
Dengan tekad yang kuat, akhirnya Irwan nekat membuka Brilink dengan modal awal Rp20 juta, uang modal awal itu ia dapat dari meminjam ke kerabat dan saudaranya dengan penuh keyakinan.
Irwan mulai membuka Brilink di lingkungan pasar induk SP 5, 7, dan 8, Tanjungmas Makmur, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Awalnya, ia hanya mengandalkan mesin Bukopin, karena belum mendapatkan mesin dari BRI.
Meski begitu, ia tak patah semangat. Perlahan, kepercayaan masyarakat mulai tumbuh, dan transaksi per hari bisa mencapai 50 kali.
Keadaan semakin sulit saat musim paceklik tiba.
Pasar sepi, warga lebih fokus menghemat pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti pupuk dan obat tanaman.
Tapi Irwan tak menyerah. Ia tetap membuka Brilink dari pagi hingga malam, berharap tetap bisa melayani masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan.
"Alhamdulillah setelah berjalan beberapa bulan modal yang saya pinjam akhirnya bisa saya pulangkan dan saya berhasil memenuhi target bank dan saya mendapat mesin Brilink," ungkapnya.
Lambat laun, usahanya berkembang. Dari satu lokasi, kini ia sudah memiliki tiga cabang di Wonosari, KTM Kota Terpadu Mandiri, dan Mesuji.
Penghasilannya yang dulu tak menentu kini sudah mencapai Rp15 juta per bulan.
Ia bahkan mulai merekrut karyawan untuk membantu operasional. Dia pun berencana kembali membuka cabang baru.
Namun, di balik kesuksesan itu, muncul dilema baru.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan layanan digital seperti BRImo, peran Brilink mulai terancam.
BRI pun mengeluarkan aturan ketat yang membatasi agen Brilink menggunakan aplikasi lain.
"Kita ini dibilang selingkuh kalau pakai Brimo," katanya sambil tertawa getir.
Meski begitu, Irwan tetap optimis. Ia masih menimbang apakah akan terus memperluas usahanya atau menyesuaikan diri dengan perkembangan digital yang semakin cepat.
Baginya, Brilink bukan hanya bisnis, tapi juga ladang pengabdian bagi masyarakat.
Karena di tempat yang jauh dari akses bank, kehadiran Brilink seperti oase di tengah gurun memberikan kemudahan transaksi bagi para petani, pedagang, dan warga sekitar.
"Selama masih ada yang butuh, aku akan tetap ada," ujar Irwan dengan penuh keyakinan.
Selain melakukan transaksi tarik, dan transfer uang, Brilink Irwan juga menyediakan berbagai jenis teransakasi seperti, penjualan token listrik top up game pengisian paket handphone dan membantu masyarakat jika ingin melakukan pinjaman uang.
Petani Terbantu dengan Pinjaman dari BRI Melalui Brilink
Di sisi lain, Sumarlin (47) seorang petani padi, di desa Mesuji mengaku terbantu dengan hadirnya Brilink di tengah desanya yang berada di ujung Provinsi Lampung (Perbatasan dengan Sumatera Selatan).
Menurutnya, dia pernah kehabisan modal di tengah kondisi padi yang ditanam hendak dipupuk.
"Saya sempat kebingungan setelah padi ditanam masuk usia 1 bulan harus dipupuk supaya hasilnya maksimal. Namun saat itu saya tidak ada modal alhasil saya nekat menyakan informasi peminjaman melalui Brilink," ujar Sumarlin.
Pada saat itu dia mengaku sempat ditanya mengenai riwayat pinjaman dan luas lahan yang ditanam. Setelah beberapa proses alhasil dirinya diberi pinjaman sesuai permintaannya.
"Saya hanya butuh uang senilai Rp 2 juta rupiah untuk beli pupuk dan setelah saya ke Brilink lima hari kemudian setelah beberapa syarat dan ketentuan alhamdulillah pinjaman dicairkan. Saya sangat terbantu," ucapnya.
Terkait pembayaran Sumarlin mengaku diberi pilihan akan membayar dengan waktu 1-6 bulan.
"Karena panen padi sekitar 4 bulan saya pilih pembayaran dengan jangka waktu 6 bulan," tuturnya.
Dia berharap program pinjaman dari Brilink terus berjalan karena sangat membantu para masyarakat terutama petani.
Pembiayaan Ultra Mikro
Diwawancarai terpisah, Regional CEO BRI Bandar Lampung Bernadi Kurniawan menyampaikan, BRI menyediakan pembiayaan Ultra Mikro yang merupakan program lanjutan terkait bantuan sosial.
Program ini lebih menyasar usaha mikro di lapisan terbawah.
Pelaku usaha bisa menikmati fasilitas pembiayaan maksimal sebesar Rp10 juta.
"Bank BRI saat ini bisa dijadikan tempat pengajuan peminjaman UMi melalui Agen Brilink terdekat," ujarnya.
Adapun suku bunga UMi BRI cukup rendah hanya, 1,12 persen perbulan dan 12 persen per 6 bulan.
"Proses pencairannya juga cepat kisaran 5-10 hari setelah pengajuan," ucapnya.
Tujuan program ini untuk membantu kebutuhan masyarakat melalui pinjaman dan permodalan.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )
Mimpi Edison dan Istri Terwujud Berkat KUR BRI, dari Dapur Sederhana ke Ruko Impian |
![]() |
---|
Kisah Perjuangan Pengusaha Jamur Motivasi Warga untuk Sukses karena Pelatihan UMKM BRI |
![]() |
---|
Kesuksesan Ikhsan Manfaatkan QRIS BRI, dari Jualan Keliling Kini Buka Kedai Kopi |
![]() |
---|
Kuliner Lampung, Aren Liwa sediakan Gula Aren Asli Khas Lampung Barat, Mulai dari Rp 20 Ribu |
![]() |
---|
Kuliner Lampung, Nikmatnya Olahan Kopi Ala Maru House, Diskon 20 Persen Hingga April |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.