Breaking News

Berita Lampung

Diskes Lampung Selatan Benarkan Ada Warga Meninggal Karena DBD

Diskes Lampung Selatan membenarkan adanya warga meninggal dunia karena terkena Demam Berdarah Dangue atau DBD .

Tribunlampung.co.id/Dominus Desmantri Barus
WARGA MENINGGAL KARENA DBD - Kantor Diskes Lampung Selatan. Diskes Lampung Selatan membenarkan adanya warga meninggal dunia karena terkena DBD, Rabu (19/3/2025). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Dinas Kesehatan atau Diskes Lampung Selatan membenarkan adanya warga meninggal dunia karena terkena Demam Berdarah Dangue ( DBD ).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Lampung Selatan, Jamaludin membenarkan adanya warga meninggal dunia karena terkena Demam Berdarah Dangue (DBD).

"Kasus, benar, ada pasien meninggal karena DBD. atasnama RF (16), alamat di Merak Belantung," ujarnya, Rabu (19/3/2025).

Pihak Diskes Lampung Selatan mengaku sudah melakukan upaya pencegahan seperti melakukan pengasapan. (fogging) hingga penaburan bubuk abate (Larvasidasi).

Sebelum kejadian, Ia mengatakan pihaknya memang telah melakukan beberapa upaya pencegahan.

Seperti sosialisai terkait penyakit DBD di masyarakat.

Juga telah melakukan penyelidikan epidemiologi.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan fogging ke rumah warga.

Pihaknya juga telah melakukan penaburan bubuk abate (Larvasidasi) pada tempat-tempat yang susah dibersihkan yang dikarenakan musim penghujan yang berisiko adanya kasus/penyakit DBD.

"Begitupun setelah kejadian adanya warga yang meninggal, bidan desa setempat segera mengunjungi rumah warga tersebut," ujarnya.

Lalu dilanjutkan dengan tim puskesmas melakukan upaya yang sama dengan sebelum kejadian.

Ia menyebut pentingnya keterlibatan aparat dan perilaku yang baik di masyarakat dalam pencegahan.

"Misal jangan membiarkan sampah plastik atau tempat-tempat yang dapat menampung air hujan. karena disitulah tempat nyamuk penyebab DBD bertelur," ujarnya.

Sehingga upaya apapun yang dilakukan akan tidak berarti jika masih ada nya tempat nyamuk bertelur (environment).

"Apalagi fogging, hanya membunuh nyamuk yang dewasa, sementara jentik-jentik nyamuknya tidak mati," ujarnya.

Selanjutnya, upaya yang dilakukan, saat ini sedang direncanakan pertemuan dengan beberapa aparat desa.

"Yang harapannya bisa mengumpulkan masyarakat untuk dapat melakukan bersih2 secara serentak. Dan tentunya berkesinambungan," tukasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved