Berita Lampung

Inovasi di Jalanan: Tukang Parkir Ini Terima Bayaran Pakai QRIS BRImo

Setiap pagi, mulai pukul 07.00 WIB, Agung sudah berada di lokasi depan Alfamart untuk menjaga dan mengatur kendaraan di sana.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
QRIS - Agung saat menunjukan barcode Aplikasi BRImo untuk terima pembayaran melalui QRIS BRImo di depan Alfamart dua jalur Soekarno-Hatta Natar, Lampung Selatan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Siang itu, pelataran depan Alfamart di pinggir Jalan Lintas Sumatera, Soekarno-Hatta, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, tampak ramai dipenuhi pemudik yang tengah mondar-mandir untuk membeli kebutuhan perjalanan, Senin (30/3/2025).

Seorang pemuda bernama Agung (29) berperan penting dalam keramaian itu.
Dengan suara lantang, ia mengarahkan posisi pengendara yang tiba dan hendak melanjutkan perjalanan.

Sesekali, tangannya mengusap wajah yang dibasahi keringat di bawah terik matahari.

Setiap pagi, mulai pukul 07.00 WIB, Agung sudah berada di lokasi depan Alfamart untuk menjaga dan mengatur kendaraan di sana.

"Setiap pagi jam 07.00 WIB, saya ke sini berjalan kaki, perjalan sekitar 5 menit," kata Agung.

Seorang pemuda 29 tahun ini, mengaku harus mencari nafkah untuk keluarganya. Di tengah sulitnya lapangan pekerjaan, ia memilih menjadi tukang parkir.

"Sekarang kerja apa saja yang penting bisa menghidupi keluarga, yang penting halal," ujarnya.

Bekerja sebagai tukang parkir selama tiga tahun, Agung telah merasakan suka dan duka dalam pekerjaannya.

Berbagai kendala sering ia temui, mulai dari kendaraan yang hampir dicuri hingga sulitnya mencari uang receh untuk memberikan kembalian kepada pengunjung.

Di tengah perkembangan teknologi pembayaran digital, Agung memilih menggunakan transaksi QRIS saat menerima pembayaran jasa parkir di lokasi tersebut.

"Banyak yang sengaja mengeluarkan uang Rp100 ribu untuk bayar parkir, sementara tarifnya hanya seribu-dua ribu rupiah. Saya bingung mengembalikan uang mereka. Akhirnya, daripada kelamaan mencari uang kembalian, saya menolak uang mereka. Kejadian seperti itu sering berulang," tuturnya.

"Dari situ saya berpikir lebih baik menggunakan pembayaran QRIS saja, supaya tidak ada alasan mereka memberi uang besar," sambungnya.

Agung membuktikan bahwa inovasi digital bisa diterapkan di berbagai bidang, termasuk profesi sederhana seperti tukang parkir.

Dengan ide tersebut, ia mengaku lebih mudah melayani pelanggan. Ia hanya perlu menunjukkan kode QR kepada pengendara yang ingin membayar secara digital.

Sistem ini tidak hanya memudahkan pengguna jasa, tetapi juga meningkatkan transparansi dan keamanan dalam pengelolaan uang parkir. Selain itu, penggunaan QRIS juga membantunya mencatat pemasukan harian dengan lebih akurat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved