Polresta Bandar Lampung
Polresta Bandar Lampung Polda Lampung Sambut Ratusan Massa terkait Unimal dengan Tarian
Ratusan massa aksi tergabung dalam AMP3L unjuk rasa di depan Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/4/2025).
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Provinsi Lampung (AMP3L) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolresta Bandar Lampung, Polda Lampung, Senin (14/4/2025).
Massa aksi menuntut kejelasan ke jajaran Polda Lampung itu terkait perkembangan dugaan kasus pemalsuan dokumen Akta Yayasan Alih Teknologi (Altek) Universitas Malahayati (Unimal) Lampung.
Uniknya, kedatangan ratusan massa aksi ini disambut dengan pertunjukan tarian tradisional oleh aparat kepolisian setempat.
Suasana tegang yang biasanya mewarnai aksi unjuk rasa berubah menjadi lebih kondusif ketika aparat Polresta Bandar Lampung menyambut kedatangan massa dengan pertunjukan tarian tradisional Lampung.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jakob Tilukay memastikan proses penyidikan kasus hukum dugaan pemalsuan dokumen Akta Yayasan Alih Teknologi (Altek) tetap berjalan.
Namun ia menegaskan proses hukum bisa dilakukan secara sembarangan. Penyidikan juga tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
“Proses hukum tetap berjalan. Artinya laporan polisi tetap kita tindaklanjuti. Tapi tidak bisa seperti membalik telapak tangan, dan tidak boleh diintervensi oleh siapapun,” kata Kombes Pol Alfret saat menemui massa aksi.
Kapolresta menyebut laporan penyidikan itu sudah disampaikan dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor.
Namun hasil BAP yang dilakukan penyidik tidak bisa disampaikan secara terbuka dihadapan ratusan massa yang berunjuk rasa.
“Saya tidak bisa buka BAP itu di sini, karena hasil BAP hanya bisa dibuka di pengadilan. Saya sudah kirim SP2HP kepada pelapor. Jadi kalau mau tau gimana perkembangan kasusnya, silakan tanya sama pelapornya,” tegas Kombes Pol Alfret.
Terkait konflik Universitas Malahayati, Kombes Pol Alfret menyebut pihaknya sudah berupaya untuk melakukan mediasi.
Namun kedua belah pihak belum bersedia untuk bertemu dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
“Kami sudah berupaya menjadi mediator. Tapi kalau pihak-pihak yang dimediasi tidak mau bertemu apakah itu salah mediator?” tanya Kapolresta.
Maka sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya, jika tidak ada titik temu antara kedua belah pihak hingga 14 April 2025, maka Kementerian Dikti dari pusat yang akan turun tangan.
Usai bertemu dan berdialog dengan pihak Kepolisian akhirnya ratusan massa aksi membubarkan diri dengan tertib.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Ratusan Personel Kepolisian Siap Kawal Laga Kandang Perdana Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Kapolresta Bandar Lampung Hadiri Pengukuhan Paskibraka Tahun 2025 |
![]() |
---|
Polresta Bandar Lampung Bagikan Sembako dan Bendera ke Nelayan |
![]() |
---|
Polresta Bandar Lampung Tempuh Tindakan Persuasif Imbau Warga Tak Pasang Bendera One Piece |
![]() |
---|
Polresta Bandar Lampung Gencar Imbau Warga Kibarkan Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.