Fakta Mengejutkan Diungkap Eks Admin Judol di Kamboja, '99 Persen Orang Indonesia'

Tribunlampung.co.id, Bekasi Selatan - Fakta mengejutkan diungkap eks admin judi online alias judol yang bekerja di Kamboja beberapa waktu lalu yakni Febby Febriadi.

Febby mengungkap, jika penggerak bisnis judol di Kamboja hampir semua dilakukan orang Indonesia.

Pria asal Bekasi itu merupakan mantan admin judol di Kamboja, dia bekerja di sana selama kurang lebih tujuh bulan sampai akhirnya memilih berhenti dan pulang ke Tanah Air pada 17 November 2024 lalu. 

Pemuda berusia 27 tahun itu mengatakan, bisnis judol tempat dia bekerja mempekerjakan sekitar 2000 orang.  "Bisa sampe 2000-an lah, hampir semua bisa dikatakan 99 persen orang Indonesia," kata Febby, Jumat (18/4/2025).

Mereka terdiri dari admin atau marketing seperti Febby, karyawan yang bertugas mengatur para pekerja sampai petinggi perusahaan. "Rata-rata hampir semua karyawan yang ada disana itu orang Indonesia. Petinggipun bahkan orang Indonesia semua," ucapnya. 

Kultur kerja di perusahaan judol sangat tidak baik, admin seperti Febby biasa ditekan untuk mencapai target. Sebagai admin judol, Febby memiliki target 100 transaksi deposit ditambah menarik pengguna baru sebanyak 10 orang dalam sehari. Jika target tak tercapai, pihak karyawan perusahaan yang memantau pekerjaan admin bakal memberikan sanksi. 

"Banyak sanksi yang didapat sebenernya, seperti misalkan buat gua pribadi itu yang gua dapet itu tekanan mental, tekanan mental dengan cara gua dikata-katain, kata-kata hewan semua segala macam itu masuk ke gua," ucapnya. 

Febby memutuskan keluar dan pulang ke Indonesia karena tak tahan, dia merasa bekerja sebagai admin Judol hanya akan merugikan dirinya dan orang lain. Sejak awal, dia sebenarnya ditawari pekerjaan sebagai videografer oleh teman yang memberikan lowongan pekerjaan di Kamboja. Tapi, setelah sampai di Kamboja, Febby malah dijadikan admin judol dengan durasi kontrak selama satu tahun.

Karena baru tujuh bulan bekerja, Febby harus membayar denda sebesar Rp 23.000.000 untuk bisa keluar dari pekerjaan haram tersebut. 

( Tribunlampung.co.id / TribunJakarta.com )

Baca juga: Paula Verhoeven Menyesalkan Keputusan Niko Surya Mendadak Berubah saat Proses Cerai