Berita Terkini Nasional
Terungkap Status Gadis yang Debat Sengit dengan Dedi Mulyadi dari SMA N 1 Cikarang Utara
Ternyata gadis tersebut alumni SMA N 1 Cikarang Utara yang dikunjung Dedi Mulyadi beberapa hari setelah peristiwa debat itu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Barat - Terbongkar status gadis yang berani debat sengit dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dari SMA N 1 Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Ternyata gadis tersebut alumni SMA N 1 Cikarang Utara yang dikunjung Dedi Mulyadi beberapa hari setelah peristiwa debat itu.
Kepala SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Didi Rosidi, membenarkan Aura Cinta tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.
Aura adalah gadis yang terlibat debat sengit dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengenai perpisahan sekolah.
Rumahnya dan warga lainnya yang dibangun di Kali Cikarang Bekasi Laut diketahui telah digusur beberapa waktu lalu.
Pernyataan Didi mengenai Aura ini diawali dengan menceritakan pekerjaan orang tua murid-murid SMAN 1 Cikarang Utara.
Didi mengatakan mayoritas orang tua murid SMAN 1 Cikarang Utara adalah serabutan.
"Secara umum (pekerjaan orang tua murid) serabutan," ungkap Didi saat berbicara dengan Dedi, dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (29/4/2025).
Mendengar pernyataan Didi, Dedi pun menanyakan apakah banyak murid SMAN 1 Cikarang Utara yang tinggal di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut. Didi lantas membenarkan dan menyinggung Aura.
"Termasuk barangkali kalau dari sisi (tempat) tinggal, mereka (murid SMAN 1 Cikarang Utara) banyak yang tinggal di bantaran sungai itu (Kali Cikarang Bekasi Laut)" singgung Dedi.
"Salah satunya kemarin yang dengan Bapak itu. Namanya Agita (Aura), Pak. Itu alumni kita," jawab Didi sembari tertawa.
"Nama lengkapnya Egalita Aurelia Devi Artamevia," lanjut dia.
"Itu termasuk yang tinggal di bantaran sungai?" tanya Dedi.
"Iya," jawab Didi.
Mengetahui hal tersebut, Dedi menanyakan Aura berasal dari golongan keluarga mampu atau tidak mampu.
Sebab, kepada Dedi, Aura dan keluarganya mengaku miskin.
"Kalau kategori keluarganya? Kalau kemarin bilangnya keluarga miskin," singgung Dedi.
Didi pun menjelaskan, saat masuk SMAN 1 Cikarang Utara pada 2021, Aura mendaftar menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Ia menyebut SKTM itu dipakai Aura sebab keluarganya termasuk ekonomi menengah ke bawah.
"Memang anak ini masuk ke SMA kami 4 tahun yang lalu dia melalui jalur SKTM, Pak. Tidak mampu."
"Dia masuknya afirmasi yang keluarga ekonomi menengah ke bawah," jelas Didi.
Aura Cinta Ingin Wisuda Sekolah Tetap Digelar
Dalam tayangan YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (26/4/2025), sosok Aura Cinta menjadi perbincangan.
Aura dan ibunya, bersama warga Kali Cikarang Bekasi Laut yang rumahnya digusur, bertemu Dedi untuk bicara mengenai penggusuran itu.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Aura juga menyampaikan keberatannya soal larangan wisuda di sekolah.
"Kalau misalnya bisa, wisuda pengeluarannya lebih sedikit. Biar adil, Pak, semua murid bisa ngerasain perpisahan," kata Aura.
Dedi lantas mengingatkan, selama ini sekolah selalu memungut biaya perpisahan kepada orang tua murid.
Hal itu dinilai Dedi memberatkan sebab tak sedikit orang tua yang berutang untuk membayar kegiatan perpisahan atau study tour sekolah.
Aura juga mengakui, pembayaran biaya perpisahan cukup membebani orang tuanya.
Tetapi, ia bersikeras berpendapat perpisahan penting digelar sebab tak semua anak bisa merasakannya.
"Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?" tanya Dedi.
"Orang tua," jawab Aura.
"Membebani nggak?" tanya Dedi lagi.
"Iya membebani, Pak. (Tapi) kan ada juga yang cuma lulusan SD, SMP, atau SMA," sahut Aura.
Saat kembali ditanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar perpisahan ketika SMP, Aura menyebut nominal Rp1 juta.
Padahal, sang ibu yang duduk di sampingnya, mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga.
Sementara, sang ayah hanya bekerja menjual botol-botol kaca yang biasa digunakan untuk bensin eceran.
"Waktu (SMP) itu (bayar sekitar Rp1 juta doang, Rp1,2 juta," ungkap Aura.
"Ibuknya kerja apa? Ayahnya kerja apa?" tanya Dedi.
"(Saya) ibu rumah tangga. (Ayahnya) wiraswasta, dagang. Dagang botol-botol (untuk) bensin (eceran)" jelas ibu Aura.
Meski penghasilannya tak berlebih, ibu Aura mengaku rela membayar untuk perpisahan agar sang anak memiliki kenangan bersama teman-teman.
Ia juga mengaku tak masalah keluar banyak uang untuk kegiatan perpisahan sekolah anak, alih-alih ditabung supaya bisa membeli rumah.
"Ibu lebih setuju mana? Perpisahan tapi bayar, atau perpisahan dilarang, nggak ngeluarin duit?" tanya Dedi.
"Kalau buat mental anak, setuju yang bayar. Kalau nggak ada kenangan, kan ini," jawab si ibu.
"Ibu rumah aja ga punya?" sindir Dedi.
"Iya, tapi kalau demi anak saya sih nggak apa-apa, Pak," kata ibu Aura.
Mendengar jawaban itu, Dedi lantas menyindir keluarga Aura yang masih tinggal di bantaran sungai hingga rumahnya berakhir digusur.
Ia pun mempertanyakan mengapa ibu Aura yang masih tinggal di bantaran sungai, tak paham prioritas kehidupan.
"Demi anak jangan tinggal di bantaran sungai. Ibu tinggal aja masih di bantaran sungai, kenapa gaya hidup begini (selangit)?" sentil Dedi sembari membuat gestur tangan ke atas.
"Ini kan harus diubah," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
BACA BERITA POPULER
Alvi Maulana Sempat Tertidur Pulas Setelah 2 Jam Nonstop Mutilasi Kekasihnya |
![]() |
---|
Eks Kabag Ops Polres Solok Selatan Divonis Penjara Seumur Hidup dalam Kasus Tembak Polisi |
![]() |
---|
Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Wonosobo Ternyata Residivis, Sudah 4 Kali Keluar Masuk Penjara |
![]() |
---|
Dede Sunandar dan Istri Ternyata Sudah 1 Tahun Pisah Rumah |
![]() |
---|
Anak Polisi Pukul Wakasek SMAN 1 Sinjai Buntut Dihukum Berdiri 40 Menit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.