Calhaj Bandar Lampung Meninggal Sebelum ke Tanah Suci, Kemenag Jelaskan Proses Usul Ganti

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Seorang calon jemaah haji asal Bandar Lampung meninggal dunia tepat sepekan sebelum jadwal keberangkatan ke tanah suci, Jumat (9/5/2025).

Almarhumah atas nama Listi Suhartini (63), yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) JKG 38 semula dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada 16 Mei 2025 mendatang.

Kepergian Listi Suhartini ke hadapan sang pencipta membuat sang Suami, Sareh Wagiyo (70) terpaksa harus menjalani ibadah ke tanah suci tanpa didampingi sang Istri.

Wagiyo pun mengatakan jika ia berencana mengusulkan anaknya untuk menggantikan posisi sang istri.

Terkait hal ini, Kabid Haji dan Umroh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Lampung, Ansori F Citra mengatakan bahwa terdapat dua opsi bagi jemaah yang meninggal dunia.

"Ketika ada jemaah yang meninggal dunia maka ada dua pilihan, apakah dananya akan ditarik, atau posisinya dilimpahkan ke anggota keluarga," ujar Ansori saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).

Terkait keluarga yang mengusulkan anaknya untuk menggantikan posisi mendiang istri Wagiyo, Ansori menuturkan jika proses pengusulan dapat dilakukan di Kemenag Kabupaten/Kota masing-masing.

Adapun usulan penggantian tersebut meliputi permohonan pelimpahan, verifikasi, rekomendasi Kemenag Kabupaten/Kota, input data melalui aplikasi SI PORSI sebelum akhirnya diproses di Kanwil Kemenag Provinsi.

"Ini berarti ada batal ganti karena jemaah meninggal dunia. Maka selanjutnya nama pengganti diusulkan ke Kabupaten/Kota untuk diproses syaratnya," kata Ansori.

"Tapi untuk proses ganti ini harus menunggu dibuka dulu proses aplikasi SI PORSI dari Kemenag pusat untuk pengusulan batal ganti," imbuh Ansori.

Ansori pun mengatakan jika proses usul telah dilakukan, maka jemaah pengganti akan mendapatkan jadwal keberangkatan. 

"Kalau SI Porsi bisa dibuka dan bisa segera diselesaikan bisa saja tahun ini, tapi seandainya enggak keburu maka porsinya akan diganti tahun depan," jelasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)