Luna Maya di Mata Guru Sekolah, Lugu dan Polos

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Sosok Luna Maya, istri Maxime Bouttier di mata guru sekolah. 

Salah satu guru SMP Luna Maya, Ni Ketut Lati pun mengenang momen sang artis di masa sekolah.

Ni Ketut Lati menceritakan keseharian istri Maxime itu saat duduk di bangku SMP.

Diceritakannya, Luna sering duduk-duduk di depan ruang kelasnya.

"Kami akan mengenang kembali keseharian masa remaja Luna Maya di SMP Santo Yoseph Depansar," ungkapnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (10/5/2025).

"Yang saya ingat itu, ini adalah ruang kelasnya Luna Maya saat masih SMP kelas 3," sambungnya. 

"Luna sering duduk duduk di sini juga seperti adik-adik kelasnya," kata dia. 

Lebih lanjut, Ni Ketut mengatakan, Luna Maya aktif mengikuti kegiatan di sekolah.

Menurutnya, Luna dulu terlihat masih lugu dan polos.

"Kalau Luna dulu aktifnya olahraga basket dan renang," kata Ni Ketut.

"Pada zaman itu masih sangat sederhana, masih lugu, masih polos sekali seorang Luna Maya."

"Sekarang sudah menjadi artis terkenal papan atas," sambungnya.

Luna Maya Sempat Pasrah

Artis Luna Maya ternyata sempat pasrah jika tidak ditakdirkan menikah.

Sang aktris mengungkapkan jika dirinya sudah berserah diri kepada Tuhan soal jodohnya dan pernikahan.

Hal itu diungkap Luna Maya dalam malam resepsi pernikahannya di depan Maxime dan tamu undangan.

"2 years ago i reset my mind, maybe it (marriage) will never happen to me," ungkap Luna Maya dikutip dari akun fanbase @maximemoon pada Jumat (9/5/2025).

(2 tahun lalu aku menata pikiranku, mungkin pernikahan tidak akan pernah terjadi padaku)

Di balik pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier yang membahagiakan semua pihak, ternyata Luna sempat berpikir tak ditakdirkan menikah.

Menurutnya, Luna Maya termasuk orang-orang yang tak memiliki pendamping hidup.

Luna Maya sudah di titik tak mempermasalahkan takdir jodoh.

Ia bahkan berpikir tak akan berada pada kesempatan tersebut.

Namun semua pikiran tersebut lenyap ketika Maxime Bouttier hadir di hidupnya.

Luna Maya merasa akan baik-baik saja tanpa pasangan hidup.

"I already have that mindset, that is okay. Maybe marriage is not for everyone, maybe to have a lifetime partner is not for everyone, which is okay," jelasnya.

(Aku sudah siap dengan pikiranku, tidak masalah. Mungkin menikah bukan untuk semua orang, mungkin memiliki pasangan hidup bukan untuk semua orang. Tidak apa-apa)

Mendengar kalimat tersebut, ada tamu yang bersorak jika semua orang telah mencintai Luna Maya.

"Everyone love you," seru suara dari tamu.

"Oh i love you. Yes, so i was (but) thank you so much," Luna Maya mulai menangis haru.

"So i was like, ok maybe not for everyone. And its also okay," tegas Luna Maya.

(Jadi aku seperti, ok mungkin (menikah) bukan untuk semua orang dan tidak masalah)

Setelah mencoba ikhlas, Luna Maya menjalani hidup seperti biasa dan tak memikirkan tentang jodoh.

Lalu Maxime pun datang dan bertahan.

Pikiran sebelumnya tentang takdir jodoh pun buyar setelah Maxime memberikan cincin lamaran.

"And i am ikhlas, what the surrender. I just surrender, just like 'it is what it is' its okay i accept. And you came, and then you stayed and you give me ring," ungkap Luna Maya.

(Dan akhirnya aku ikhlas, apa ya menyerah. Aku hanya pasrah, kayak 'itulah adanya' gak masalah aku terima. Dan kamu (Maxime) datang, dan kamu bertahan, lalu kamu memberiku cincin)

"I just wanna thank you, for giving me the best day of my life. Giving me hopefully the best time, and future journey together. Thankyou," tungkas Luna Maya.

(Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, karena telah memberiku hari terbaik dalam hidupku. Semoga memberiku waktu terbaik, dan perjalanan masa depan bersama. Terima kasih)

Para tamu pun bersorak mengaminkan doa yang dipanjatkan Luna Maya.

Speechless dengan ungkapan perasaan Luna Maya, Maxime hanya menarik napas panjang lalu mencium sang istri.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com. 

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )