UMKM Lampung
Jayasena Air Mineral Manfaatkan Media Sosial Sebagai Ajang Promosi dan Pemasaran
Mengikuti perkembangan zaman, Jayasena Air Mineral aktif memanfaatkan media sosial sebagai ajang pemasaran serta promosi produk.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Timur - Mengikuti perkembangan zaman, Jayasena Air Mineral aktif memanfaatkan media sosial sebagai ajang pemasaran serta promosi produk.
Akun Instagram @jayasena_airmineral menjadi wadah promosi dan pemesanan produk secara langsung melalui DM dan WhatsApp.
Owner CV Jayasena Air Mineral Yudha Prasetyo, mengungkapkan, di era seperti sekarang ini, digital marketing sangat penting.
“Kami rutin unggah konten visual, kampanye kesegaran alami, dan melayani pesanan secara real time,” ujar Yudha, saat ditemui, Jumat (17/5/2025).
Kemasan produk yang elegan serta kepraktisan layanan membuat Jayasena diminati untuk acara-acara seperti hajatan, event, dan kebutuhan kantor.
Ke depannya, kata Yudha, ia dan timnya akan terus memanfaatkan media sosial sebagai ajang pemasaran dan promosi.
Terutama dalam mencapai targetnya menembus pasar nasional.
Berdayakan Warga Lokal
Tak sekadar menjual air minum, Jayasena Air Mineral juga berperan sebagai penggerak ekonomi lokal.
Usaha ini menyerap tenaga kerja dari warga lokal dan menggandeng ratusan toko, rumah makan, serta instansi sebagai mitra distribusi.
Owner CV Jayasena Air Mineral Yudha Prasetyo, mengungkapkan, setiap hari pabriknya memproduksi ribuan gelas air.
"Tim distribusi juga berasal dari warga lokal. Jadi, ini bukan hanya bisnis, tapi upaya memberikan dampak ekonomi nyata,” ujar Yudha saat ditemui, Jumat (17/5/2025).
Saat ini, Jayasena melayani pelanggan di Bandar Lampung, Metro, Pesawaran, hingga Lampung Selatan.
Model bisnisnya mengedepankan pelayanan langsung ke konsumen dengan menjaga kualitas dan kecepatan layanan.
Omzet Tembus Rp 200 Juta
Memulai bisnis dari nol, kini Jayasena Air Mineral yang diproduksi CV Jayasena Air Mineral mampu meraup omzet hingga Rp 100 juta - Rp 200 juta dalam satu bulan.
Saat ini, Jayasena Air Mineral telah memiliki 500 pelanggan di seluruh Lampung. Target ke depannya, Jayasena Air Mineral bisa menembus pasar nasional dan bersaing dengan brand brand terkenal.
Di tengah persaingan ketat industri air minum dalam kemasan (AMDK), satu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Lampung Timur, yakni CV Jayasena Air Mineral, hadir sebagai produsen air minum higienis yang terus berkembang dari desa hingga menembus pasar kota.
CV Jayasena Air Mineral merupakan anak usaha dari CV Jayasena yang berdiri pada 11 Februari 2022.
Perusahaan ini dipimpin oleh Yudha Prasetyo, B.Bus, pengusaha muda yang juga aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Lampung Timur.
“Kami ingin produk lokal bisa bersaing dengan merek nasional. Karena itu, kami menjaga kualitas dengan proses produksi modern dan sertifikasi resmi,” kata Yudha saat ditemui, Jumat (16/5/2025).
Air yang diproduksi Jayasena diambil dari kedalaman 90–100 meter, lalu diproses menggunakan teknologi filterisasi karbon, mikro, sinar UV, dan ozonisasi.
Produk yang dihasilkan meliputi air galon serta air mineral kemasan gelas 150 ml dan 200 ml.
Berawal dari produksi kecil di desa, Jayasena kini menjadi UMKM andalan di Provinsi Lampung. Produk-produknya telah tersebar di delapan kabupaten/kota, dengan jaringan mitra yang terus bertambah.
“Dulu kami mulai dari nol. Sekarang alhamdulillah dipercaya lebih dari 500 pelanggan, mulai dari warung kecil hingga instansi pemerintah,” ujar Yudha.
Jayasena juga membuka peluang reseller dan agen penjualan di berbagai daerah. “Kami ingin menjadi bukti bahwa UMKM bisa besar asal konsisten menjaga kualitas dan memberi manfaat,” ujarnya.
Dalam membangun usahanya, Yudha tak segan turun langsung, bahkan hingga kini masih mengantar air ke pelanggan.
“Gelas kami berasal dari Jawa Barat, kardus dari Lampung. Untuk omzet, rata-rata mencapai Rp100 juta – Rp 200 juta per bulan sebelum potongan biaya operasional,” ungkapnya.
Yudha mengaku tantangan terbesarnya adalah persaingan dengan pemain besar. Meski begitu, ia berharap UMKM di Lampung bisa terus tumbuh dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi dengan produk lokal.
Pabrik Jayasena berlokasi di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Perusahaan ini telah mempekerjakan masyarakat sekitar dan memiliki lebih dari 500 pelanggan tetap yang tersebar di berbagai wilayah di Lampung.
“Setiap hari kami mendistribusikan sekitar 500 hingga 600 dus. Pasar utama kami rumah makan, warung, hajatan, dan kantor-kantor,” jelas Yudha.
Harga jual per dus berkisar antara Rp15 ribu hingga Rp16 ribu, tergantung jumlah pemesanan.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )
Ting-Ting Jahe Suryatim, dari Dapur Rumahan Jadi Buah Tangan Favorit Wisatawan |
![]() |
---|
Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu |
![]() |
---|
Owner Takir Ketan Durian Kesulitan Dapatkan Bahan Baku Berkualitas |
![]() |
---|
Takir Ketan Durian, Sensasi Makan Ketan Campur Durian Dibalut Daun Pandan, Sudah Coba? |
![]() |
---|
Owner Roti Rokez Pertimbangkan Buka Cabang di Luar Bandar Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.