UMKM Lampung

Berbekal Video YouTube, Novi Hasilkan Olahan Ayam Salto Bermodalkan Rp 500 Ribu

Mengandalkan video YouTube, Novilita Pratiwi 'menyulap' modal awal Rp 500 ribu menjadi ratusan juta, seusai ia menjalankan bisnis kuliner Ayam Salto.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
AYAM SALTO - Novilita Pratiwi saat menunjukkan produk olahan Ayam Salto di satu outletnya di Bandar Lampung, Kamis (17/7/2025). Hanya mengandalkan video YouTube, Novilita Pratiwi 'menyulap' modal awal Rp 500 ribu menjadi ratusan juta, seusai ia menjalankan bisnis kuliner yang diberi nama Ayam Salto. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Hanya mengandalkan video YouTube, Novilita Pratiwi 'menyulap' modal awal Rp 500 ribu menjadi ratusan juta, seusai ia menjalankan bisnis kuliner yang diberi nama Ayam Salto.

Perjuangan Novi, sapaan akrab Novilita Pratiwi, menghasilkan omzet ratusan juta dalam sebulan itu tak mudah. Sempat mentalnya down lantaran Ayam Salto yang diproduksinya tak mendapat respons yang bagus, kini Novi mampu membuka 3 outlet Ayam Salto.

Ditemui di satu di antara 3 outlet Ayam Salto, Novi pun menceritakan, jatuh bangunnya dalam membangun bisnis tersebut.

Novi mengungkap, mimpinya membangun bisnis kuliner dimulai pada 2018. Ketika itu, Novi masih duduk di bangku kuliah. Namun, di waktu yang bersamaan, ia juga bekerja satu perusahaan start up.

Sampai akhirnya Novi memilih untuk membangun bisnis kuliner tersebut dan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Setelah berpikir panjang dan menyusun strategi bisnis, Novi memutuskan untuk membuka bisnis ayam goreng.

Pilihannya jatuh pada produk olahan ayam goreng tepung yang disajikan dengan berbagai pilihan rasa dan olesan saus, mulai dari saus lava, saus keju dan sambal geprek.

Berbekal cara memasak ayam dari beberapa video di kanal YouTube, Novi pun memberanikan diri untuk membagikan sampel makanan gratis ke teman-teman kampusnya.

“Istilahnya tes pasar dulu, mau lihat bagaimana respons teman-teman terhadap produk olahan ayam goreng tepung punya ku," ceritanya, Kamis (17/7/2025).

Ternyata, respons teman-teman Novi tak sesuai dengan harapannya.

“Tapi aku yakin, bisnis apapun itu tidak ada yang instan dan membutuhkan proses yang panjang,” ujar Novi.

Meski respons dari teman-teman kampusnya tak sesuai harapan, Novi tetap memberanikan diri untuk membuka bisnis ayam goreng tepung tersebut.

Novi pun merogoh kocek awal sekitar Rp 500.000, dan membuka booth pertamanya di depan rumah sahabatnya untuk meminimalkan budget yang dikeluarkan.

Awal Nama Ayam Salto

Awalnya, ayam goreng tepung olahan Novi belum memiliki nama. Sampai akhirnya ia menemukan nama yang tepat untuk bisnis kulinernya, yakni Ayam Salto.

Novi mengungkapkan alasannya memberi nama bisnis kulinernya Ayam Salto.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Tags
ayam
video
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved