Pembunuhan di Lampung Tengah
Perkara Sandal Buat Santri di Lampung Dianiaya Saudara Kembar hingga Meninggal
Perkara sandal yang dipinjam tak kunjung dikembalikan membuat seorang santri di Seputih Raman, Lampung Tengah, Lampung, meregang nyawa.
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Perkara sandal yang dipinjam tak kunjung dikembalikan membuat seorang santri di Seputih Raman, Lampung Tengah, Lampung, meregang nyawa.
Santri bernama Muhammad Rifkil Wafa (13) tewas setelah dianiaya saudara kembar berinisial DU (16) dan DI (16).
Jasad Rifkil Wafa kemudian dibuang dan ditemukan warga mengambang di saluran irigasi primer Kecamatan Seputih Raman pada Sabtu (26/4/2025).
Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan oleh saudara kembar, DU dan DI kepada santri tersebut.
"Motif pembunuhan yang dilakukan kedua tersangka adalah perkara sakit hati karena sandal yang baru tersangka beli diambil oleh korban dan tidak dikembalikan," ungkap Alsyahendra saat menggelar konferensi pers di Polres Lampung Tengah, Jumat (16/5/2025).
Alsyahendra mengatakan, hal itulah yang menjadi pemicu tersangka tega melakukan pembunuhan terhadap korban dan jenazahnya ditemukan di saluran irigasi Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.
Jenazah seorang remaja laki-laki yang ditemukan warga di irigasi primer Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah, pada Sabtu (26/4/2025) terungkap merupakan korban pembunuhan.
Identitas korban diketahui bernama Muhammad Rifkil Wafa (13) warga Dusun Wana Jaya, Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Lampung Barat yang sedang menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Baitul Mustaqim, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.
Hal itu diungkapkan Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra saat menggelar konferensi pers di Polres Lampung Tengah pada Jumat, 16 Mei 2025. Kapolres mengatakan bahwa tersangka ditangkap pada Rabu (14/5/2025) oleh tim gabungan dari Tekab 308 Polres Lampung Tengah, Polsek Seputih Raman, dan Polsek Punggur.
Korban dibunuh oleh saudara kembar yang tinggal di Dusun Digul, Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur bernama DU (16) dan DI (16).
"Korban dibunuh DU dan DI di jalan irigasi Dusun Digul, Kampung Totokaton, Kecamatan Punggur, tidak jauh dari rumah tersangka dan di TKP ditemukan pakaian korban ditinggalkan di tanggul irigasi," kata Alsyahendra.
Baca juga: Saudara Kembar yang Bunuh Santri di Lampung Kerap Masuki Rumah Tetangga Curi Uang
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Fajar Ihwani Sidiq )
Polres Lampung Tengah Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Santri, Peragakan 37 Adegan |
![]() |
---|
LPA Lampung Tengah Soroti Anak Kembar yang menjadi Dalang Pembunuhan Santri di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Saudara Kembar yang Bunuh Santri di Lampung Kerap Masuki Rumah Tetangga Curi Uang |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Warga, Saudara Kembar Pembunuh Santri di Lampung Dicap Pencuri |
![]() |
---|
Tabiat Saudara Kembar yang Bunuh Santri di Lampung, Kerap Geledah Rumah Tetangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.