Berita Lampung
RSUD Abdul Moeloek Menggelar Pelatihan Dialisis Bertaraf Nasional untuk Perawat di Lampung
Pelatihan dialisis didukung oleh Pengurus Besar Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (PB IPSI) dan Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Provinsi Lampung menggelar pelatihan dialisis bertaraf nasional bagi perawat.
Pelatihan dialisis didukung oleh Pengurus Besar Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (PB IPSI) dan Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB Pernefri).
PB IPDI adalah organisasi perawat dialisis, sedangkan PB PERNEFRI adalah organisasi dokter spesialis nefrologi (ahli ginjal).
Direktur RSUD Abdul Moeloek, dr Lukman Pura mengatakan, pelatihan ini digelar guna meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya perawat dialisis di RSUDAM maupun perawat di rumah sakit lainnya di Lampung.
"Sebagai rumah sakit rujukan tertinggi dan lembaga penyelenggara pelatihan bidang kesehatan terakreditasi A Kementerian Kesehatan, RSUDAN menyadari pentingnya memiliki SDM yang tidak hanya terampil, tetapi juga tersertifikasi dan berkompeten sesuai dengan standar nasional," kata dr Lukman Pura dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunlampung.co.id, Minggu (25/5/2025).
Sebagai bentuk keseriusan menyelenggarakan pelatikan dialisis itu, Direktur RSUDAM Lukman Pura bersama para Wakil Direktur menerima visitasi PP IPDI dan PB PERNEFRI, Sabtu (24/5/2025).
Dalam visitasi di RSUDAM itu, dihadiri langsung PERNEFRI Korwil Jawa Barat Dr. dr. Ria Bandiara, Sp.PD., K-GH, Ketua PP IPDI M Syamsul Bakhri, S.Kep., NERS., M.Kes, dan Wakil Ketua PP IPDI Toni Rahmat Jaelani, S.Kep., NERS., M.Kep.
Lukman Pura menginformasikan, para peserta pelatihan dialisis ini tidak hanya untuk perawat RSUDAM saja, tetapi bisa diikuti oleh perawat dialisis rumah sakit lainnya di Provinsi Lampung.
"Mengingat semakin meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit ginjal kronis, maka tidak hanya dibutuhkan tenaga medis yang terampil dan handal tetapi juga harus didukung oleh perawat dialisis yang berkompeten," papar Lukman Pura.
Diharapkan dengan menyelenggarakan pelatihan dialisis secara teratur, RSUDAM dapat menghasilkan perawat dialisis yang mampu memberikan pelayanan dialisis yang bermutu.
"Tentunya mampu menjaga keselamatan pasien dan dapat menjadi salah satu pusat Pelatihan Dialisis terpercaya," tegas Lukman Pura.
Lebih jauh Lukman Pura mengutarakan,
berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia sekitar 0,22 persen dari total penduduk yang berarti sekitar 638.178 orang.
"Provinsi dengan prevalensi tertinggi adalah Lampung, dengan angka 0,30 % ," katanya.
Menurut Lukman, pelatihan dialisis di RSUDAM merupakan investasi penting bagi peningkatan kompetensi dan softskill sumber daya bidang kesehatan.
Yang tentunya, peningkatan kompetensi itu mempunyai daya ungkit kualitas pelayanan kesehatan semakin baik, keselamatan pasien, meningkatkan kompetensi dalam memberikan keperawatan dialisis, memahami proses hemodialisis dan peritoneal dialisis, serta menangani komplikasi yang timbul.
“Langkah kecil, dampak besar. Pelatihan dialisis di RS berstandar Nasional ini jadi bukti komitmen kami dalam meningkatkan mutu layanan, perawat andal, pasien terlindungi," tandas Lukman Pura. (*)
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)
Tribun Lampung Bakal Gelar Even RUN Lampung 10K 2025, Total Hadiah Puluhan Juta |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor di Tanggamus Acungkan Sajam ke Warga |
![]() |
---|
Bakrie Power Minat Investasi Energi Baru Terbarukan di Lampung |
![]() |
---|
Rumah Kebakaran di Pringsewu, Mobil Damkar Baru Datang 1 Jam Kemudian |
![]() |
---|
Stok Beras Gudang Bulog Lampung 150.000 Ton, Bisa Bantu Jambi dan Bengkulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.