Polda Lampung
Kabid Humas Polda Lampung Ajak Semua Pihak Peduli Bahaya Narkoba
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengajak semua pihak turut mengedukasi dan peduli terhadap bahaya narkoba.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Metro - Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengajak semua pihak turut mengedukasi dan peduli terhadap bahaya narkoba.
"Mari peduli sesama serta keberanian untuk melapor diharapkan mampu menjadi benteng awal dalam memutus rantai peredaran gelap narkotika," kata Kabid Humas Polda Lampung itu.
“Mari bersama membantu selamatkan generasi muda dari kehancuran akibat narkoba. Satu kali mencoba bisa menjadi awal dari akhir masa depan. Lebih baik mencegah daripada menyesal seumur hidup,” terusnya.
Direktur Ditresnarkoba Polda Lampung AKBP Dwi Handono Prasanto mengungkap bahwa tidak ada satu wilayah pun di Lampung yang benar-benar bebas dari peredaran narkoba, termasuk kawasan terpencil dan perkampungan di tengah laut.
"Jalur laut menjadi pintu masuk utama narkoba, terutama melalui pelabuhan kecil yang tidak terpantau akibat keterbatasan personel," terang Direktur Ditresnarkoba Polda Lampung saat sosialisasi bahaya narkoba di kampus UIN Metro, Senin (27/5/2025).
Sosialisasi ini sebagai bagian dari upaya edukatif dalam memerangi peredaran gelap narkotika yang kian masif dan terorganisir.
“Sebagian besar narkoba masuk dari Cina ke Malaysia lalu ke wilayah Sumatera, termasuk Lampung. Dari sini, barang haram tersebut menyebar ke berbagai daerah lain. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan,” terus AKBP Dwi.
Selain memaparkan situasi peredaran narkoba, kegiatan ini juga mengungkap modus-modus baru penyelundupan.
Mulai dari menyembunyikan narkoba di dasbor mobil, tabung gas, hingga dikemas dalam makanan seperti toples sambal berisi ikan asin.
Bahkan, ada pula yang menyamarkan narkoba dalam bentuk dodol untuk diselundupkan ke dalam lapas.
AKBP Dwi Handono mengungkapkan, saat ini narkoba bahkan telah dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan.
Penindakan seringkali terhambat oleh birokrasi dan keterlibatan oknum yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba.
“Fakta bahwa ada aparat, guru, mahasiswa, hingga kepala desa yang terlibat jelas menunjukkan betapa luas dan kompleksnya jaringan ini. Oleh karena itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk melapor sekecil apapun informasi yang dimiliki,” jelas AKBP Dwi.
Lampung saat ini diperkirakan memiliki 89.000 pengguna narkoba aktif. Jika masing-masing mengonsumsi satu gram per minggu, maka ada sekitar 356 kilogram narkoba beredar setiap bulan.
Dengan nilai ekonomi mencapai miliaran rupiah, ini menjadi pasar yang sangat menggiurkan bagi jaringan narkotika internasional.
Kapolri Resmikan Gedung Mapolda Lampung, Ada Lima Gedung Pendukung |
![]() |
---|
Launching Bhayangkara Presisi Lampung FC, Kapolri Apresiasi Gubernur Lampung |
![]() |
---|
Tim Puslitbang Polri Penelitian e-MP dan Ketahanan Pangan di Polres Lampung Tengah |
![]() |
---|
Gegana Lampung Amankan Konser Musik Saburai Grand Jam di Lapangan Saburai |
![]() |
---|
Jajaran Polda Lampung Ungkap Hasil Ekshumasi Jenazah Brigpol EA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.