Polisi Nyatakan Bocah Tewas di Sungai Way Belau Bandar Lampung karena Tenggelam

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Polsek Telukbetung Timur menyatakan bahwa Arya (12) jasad bocah mengambang di Sungai Way Belau, Kelurahan Way Belau, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung meninggal karena tenggelam. 

"Jadi korban ini meninggal dunia karena tenggelam saat berenang dengan teman-temannya," kata Kapolsek Telukbetung Timur AKP Toni Apriadi, Sabtu (31/5/2025). 

Ia mengatakan, polisi mendapatkan keterangan dari korban lainnya bahwa Arya mandi bersama dengan temannya. 

"Jadi korban ini mandi bertiga dengan temannya, baju korban juga dititipkan oleh temannya yang seumuran," terangnya.

Ia mengatakan, korban diindikasikan meninggal dunia karena tidak bisa berenang hingga akhirnya tenggelam. 

Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kematian bocah tersebut. 

Imron (54) saksi kejadian yang melihat korban bocah laki-laki yang tenggelam awalnya seperti boneka. 

"Jadi tadi pagi jam 8 saya lagi mancing kok melihat ada seperti boneka ngambang, pas saya lihat lebih detail ternyata jasad bocah laki-laki tidak pakai baju," kata Imron. 

Imron mengatakan, dirinya awalnya saling tanya dengan tetangganya di seberang rumah apakah itu boneka atau bukan.

Korban terlihat pada bagian bokongnya dan dirinya tidak berani mengangkat ke atas daratan, jadi ditinggalkan saja nunggu polisi pukul 08.30 WIB datang.

Warga Kali Pucung

Korban merupakan warga Kali Pucung, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung. 

"Jadi jasad bocah laki-laki yang ditemukan nelayan identitasnya Arya warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan," kata Kapolsek Telukbetung Timur, AKP Toni Apriadi, Jumat (30/5/2025). 

Ia mengatakan, polisi mendapatkan informasi bahwa korban anak dari Suryadi.

Ayah korban menjelaskan kepada polisi bahwa korban sebelum meninggal dunia diantarkan ke rumah neneknya. 

"Jadi kata bapak dari korban bahwa pada hari Kamis (29/5/2025) 10.00 Wib, bapak korban mengantarkan anaknya Arya ke rumah neneknya," terang AKP Toni. 

Diteruskannya, karena nenek korban yang rumahnya di Kota Karang sedang banyak saudara. 

Lalu pada pukul 08.30 WIB bapak korban mendapatkan informasi jika anaknya meninggal dunia di sungai Way Belau.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)