Berita Viral

Guru Resign Massal dari Sekolah Bodong, Kerja Bak ART hingga Antar Jemput Anak Kepsek

Para guru ramai-ramai mundur dari sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Editor: Kiki Novilia
Wartakotalive.com/Rendy Rutama
GURU RESIGN MASSAL - Seluruh guru di sekolah swasta mewah atau sekolah elite yang diduga bodong di Jalan Baru Perjuangan, RT 04 RW 11, Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, melakukan resign atau berhenti kerja massal. Seorang guru, Salsabila Syafwani mengatakan, resign yang dilakukan jajaran seprofesinya sudah berlangsung sejak Jumat (13/6/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bekasi - Para guru ramai-ramai mundur dari sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Bukan tanpa alasan, sekolah tersebut diduga bodong, tidak jelas pembagian tugasnya. 

Mereka mengaku, pihak sekolah, kerap memberikan tugas-tugas di luar dari pekerjaan sebagai guru.

Pihak sekolah yang dimaksud dalam hal ini adalah kepala yayasan sekaligus diduga menjabat sebagai kepala sekolah (kepsek).

Seorang guru bernama Salsabila Syafwani mengatakan, karena hal itulah dirinya bersama rekan seprofesi  menjadi resah.

"Kami dikontrak sebagai staf pendidik, tetapi terkadang kami diberikan tugas di luar jobdesk guru," kata Salsabila kepada awak media pada Senin (16/6/2025).

Tugas di luar jobdesk yang dimaksud Salsabila yaitu seperti penugasan kepada asisten rumah tangga (ART).

Sementara itu, guru lain bernama Anisa Dwi Zahra pernah ditugaskan membeli ayam goreng untuk anak pemilik yayasan.

"Saya juga pernah disuruh membeli ayam fried chicken ke Jatiasih. Padahal di sini juga ada," kata Anisa.

"Saya sudah komplain, tetapi pihak yayasan tidak tahu alasannya dan akhirnya saya lakukan," imbuhnya.

Meski kerap diberikan uang tambahan, tetapi Anisa tetap menyampaikan keberatan.

"Dapat uang bensin, tetapi saya sangat keberatan karena jauh," katanya.

"Jarak dari sini ke tempat penjual ayam lumayan jauh," ucap Anisa.

Hal senada dikatakan guru lain bernama Raihan Tri Wahyudi.

Setiap hari sebelum bekerja, Raihan diminta ke kediaman pemilik yayasan terlebih dahulu untuk mengantar sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved