Mahasiswi Tewas di Bandar Lampung

Polisi Amankan Pacar Mahasiswi yang Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap Keduanya

Pacar mahasiswi S, telah diamankan oleh Polsek Kedaton untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya membuang bayi hasil hubungan gelapnya.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
TANGKAP PEMBUANG BAYI: Foto Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, saat diwawancara Kamis (19/6/2025). Pacar mahasiswi S, telah diamankan oleh Polsek Kedaton untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih. Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan, polisi telah mengamankan pacar korban dan sengaja membuang bayi tersebut di jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Pacar mahasiswi S, telah diamankan oleh Polsek Kedaton untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih. 

Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan, polisi telah mengamankan pacar korban dan sengaja membuang bayi tersebut di jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. 

"Jadi pria diduga sebagai pacarnya korban telah kami amankan di Polsek Kedaton, sedangkan bayi yang dilahirkan dari pengakuan pelaku telah dibuang di jembatan Tegineneng," kata Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, Kamis (19/6/2025). 

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kemarin Rabu (18/6/2025), sekira pukul 22.00 WIB teleh terjadi peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, polisi mendapati bahwa korban meninggal dunia yang merupakan wanita muda melahirkan sendiri di dalam kamar kosannya. 

Bayi tersebut dari pengakuan pacar mahasiswi tersebut bahwa, bayi tersebut dalam kondisi hidup. 

"Karena dari keterangan pelaku saat membawa bayi tersebut ke jembatan Tegineneng bahwa denyut jantungnya masih ada," kata AKP Budi. 

Korban memilih melahirkan sendiri dan tidak ada yang tahu masing-masing orang tua kedua belah pihak.

"Supaya tidak ketahuan melahirkan di rumah sakit maka lahiran di kosan," kata AKP Budi. 

Pacar korban diintrogasi bahwa dari hasil pemeriksaan bayi tersebut sudah waktunya lahir di usia 9 bulan. 

"Jadi bayi itu dilahirkan tapi sendiri di kosan korban, sehingga ada pendarahan," kata AKP Budi.

Korban kehabisan darah lalu lemas, dibawa klinik kosasih tapi tidak ada perawatnya dan dibawa ke RS Bhayangkara. 

Namun sampai dengan pemeriksaan bahwa korban tidak ada lagi nafasnya.

Pacar korban telah diamankan di kantor polisi dan penetapan tersangka akan ada gelar penetapan tersangka dahulu. 

"Jadi dari kamar kos yang didatangi tim Inafis bahwa barang bukti diamankan diantaranya ada kain, alas tempat tidur yang banyak darah, hingga air ketuban dan juga ada gunting diamankan," kata AKP Budi. 

Jenazah masih di RS Bhayangkara dan polisi sudah minta persetujuan keluarga agar korban di autopsi.

"Semua ini untuk kepentingan penyidikan makanya dilakukan autopsi dan telah disetujui keluarga korban," kata AKP Budi Harto.

Baca juga: Mahasiswi yang Ditemukan Meninggal di Kamar Indekos Berasal dari Way Kanan, Dikenal Pendiam

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved