Berita Terkini Mancanegara
Dibom Amerika Serikat, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara
Iran aktifkan sistem pertahanan udara di berbagai kota, termasuk Qom, Isfahan, dan Kashan setelah AS melakukan pengeboman.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, AMERIKA SERIKAT - Iran aktifkan sistem pertahanan udara di berbagai kota, termasuk Qom, Isfahan, dan Kashan.
Hal itu dilakukan setelah militer Amerika Serikat (AS) mengebom tiga situs nuklir yakni Fordow, Isfahan, dan Natanz lewat serang udara.
"Beberapa jam yang lalu, setelah pengaktifan pertahanan udara Qom dan identifikasi target musuh, sebagian wilayah di sekitar lokasi nuklir Fordow diserang udara musuh," ujar Kepala Manajemen Krisis Provinsi Qom, dikutip dari Iran International.
Wakil Gubernur Isfahan untuk urusan keamanan juga mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara diaktifkan sebagai respons terhadap deteksi ancaman di wilayahnya.
Ledakan terdengar hampir bersamaan di sekitar Isfahan dan Natanz, dua lokasi penting dalam program nuklir Iran.
“Kami menyaksikan serangan musuh di dekat fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz,” ungkap pejabat tersebut.
Warga Qom, yang terletak sekitar 140 kilometer selatan Teheran, melaporkan mendengar beberapa ledakan keras di luar kota.
Trump Klaim AS Luncurkan Serangan ke Tiga Fasilitas Nuklir Iran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melalui akun Truth Social miliknya, pada Sabtu malam menyatakan bahwa militer AS telah melakukan “serangan yang sangat berhasil” terhadap tiga situs nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.
“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!” tulis Trump, dikutip dari CNN.
Ia juga menambahkan bahwa akan menyampaikan pidato resmi kepada rakyat Amerika pada pukul 10 malam waktu setempat dari Gedung Putih.
Dalam unggahan terpisah, Trump menulis bahwa ini adalah “momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia,” dan mendesak Iran untuk “mengakhiri perang ini.”
Trump turut mengunggah ulang pernyataan yang menyatakan “FORDOW SUDAH HILANG,” menandakan bahwa situs tersebut menjadi target utama dalam serangan udara tersebut.
Hingga saat ini, otoritas tinggi Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai dampak kerusakan maupun potensi langkah balasan terhadap tindakan militer AS tersebut.
Serangan ini, yang disebut-sebut sebagai bagian dari kampanye untuk menghentikan program nuklir Iran, berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.
Ketiga fasilitas Fordow, Natanz, dan Isfahan selama ini dianggap sebagai tulang punggung program nuklir sipil Iran, yang menurut Teheran bertujuan damai.
Iran secara konsisten membantah bahwa program nuklirnya bertujuan militer, sementara AS dan sekutunya terus menyuarakan tuduhan sebaliknya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Pengeran Alwaleed bin Khaled Al Talal yang Koma Selama 20 Tahun Dinyatakan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Meninggal di Gunung Rinjani, Pemakaman Juliana Marins Dihadiri Ibu Negara Brasil |
![]() |
---|
Jenazah Juliana Marins Akan Diautopsi Ulang di Brasil Atas Permintaan Keluarga |
![]() |
---|
Rusia, China, dan Korut Diprediksi Akan Bereaksi Atas Serangan Udara AS ke Situs Nuklir Iran |
![]() |
---|
AS Klaim Lenyapkan Situs Nuklir Iran dengan 6 Bom dan 30 Rudal Tomahawk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.