Awal Mula Dinda Terima Transferan Rp 1,2 Miliar hingga Berurusan dengan KPK

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sumatera Selatan - Dinda, salah satu mahasiswi di Sumatera Selatan (Sumsel) menceritakan awal mula dirinya menerima transferan sebesar Rp 1,2 miliar.

Keberadaan uang dengan nominal fantastis di rekening pribadinya sempat membuat Dinda kaget karena secara tiba-tiba.

Dinda saat itu sempat berpikir keras terkait asal uang miliaran di rekening pribadinya itu.

Bahkan dia sempat mengira sebagai uang jasa konsultan.

Meskipun belum lulus kuliah, Dinda yang berasal dari Kabupaten Ogan Kering Ulu (OKU), Sumatera Selatan ini bekerja di biro konsultan perpajakan. 

Namun mahasiswi jurusan Fakultas Hukum di sebuah kampus di Sumatera Selatan ini kini menjadi bahan perbincangan publik.

Itu setelah Dinda ikut terseret dalam kasus dugaan fee pokok pikiran (pokir) DPRD OKU.

Kasus itu terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) tahun anggaran 2024–2025.

Dinda dalam kesempatannya menceritakan, semua bermula dirinya tiba-tiba mendapatkan transferan uang berjumlah fantastis.

Uang tersebut, dikirimkan ke nomor rekening pribadinya.

”Saya kaget ternyata ada dana Rp 1,2 M," katanya, dikutip dari TribunSumsel.com, Senin (23/6/2025).

Ia sempat mengira uang tersebut adalah pembayaran jasa konsultasi perpajakan.

Namun kemudian pada 17 Maret 2025, Dinda diminta mencairkan dana tersebut.

Pihak yang meminta adalah perusahaan yang sedang diurus administrasinya oleh Dinda.

Perusahaan pemborong itu adalah milik M Fauzi alias Pablo yang kini sudah menjadi terdakwa.