Berita Terkini Internasional

Gelombang Pelarian Ribuan Warga Israel Berbondong Serbu Siprus Beli Tanah usai Diserang Iran

Gelombang pelarian warga Israel masih berlangsung meski Israel dan Iran sepakat gencatan senjata selama sepekan.

DOK. Tribun Jateng
ISRAEL MENGUNGSI - Gelombang warga Israel meninggalkan negaranya meski perang Israel dan Iran berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata. Banyak di antara warga Israel yang memilih Siprus sebagai tempat pelarian. 

Selain di Herzliya, operasi serupa juga dilaporkan terjadi di marina Haifa (wilayah utara) dan Ashkelon (selatan).

"Pada pagi hari, setidaknya seratus orang berkumpul di marina Herzliya," tulis Haaretz.

Otoritas Kependudukan Israel belum dapat menghitung skala pasti dari tingkah ini.

Sebagian besar mengaku sebagai non-residen atau ingin bertemu kembali dengan keluarga di luar negeri. Hanya sedikit yang secara terbuka mengakui mereka mengungsi akibat serangan rudal.

Tidak ada satu pun yang bersedia berbicara secara terang-terangan kepada media.

Seorang perempuan bernama Sharon terlihat melepas kepergian suaminya di dermaga.

"Begitu banyak kapal yang berangkat. Orang-orang panik," ujar Sharon.

Suaminya disebut berencana melanjutkan perjalanan dari Siprus ke London. Seorang pria bernama Adi mengatakan pelariannya adalah perjalanan sekali jalan.

"Saya pindah ke Portugal. Pasangan saya sudah tinggal di sana cukup lama," ujarnya.

Sementara itu, Haim, yang mengantar putranya Amir, menjelaskan bahwa Amir adalah seorang pebisnis yang sudah terjebak di Israel selama beberapa hari.

"Dia akan berlayar ke Larnaca, lalu terbang ke Milan. Dia bukan kabur, hanya melanjutkan hidup," kata Haim.

Sementara itu, Stefanos Stefanou, Sekretaris Jenderal partai paling kiri AKEL (partai oposisi terbesar di Siprus), mengatakan dalam pidatonya di konferensi umum partai.

Menyatakan bahwa orang Israel membeli tanah di negaranya tanpa pengawasan. Memperingatkan bahwa tanah Siprus sedang direbut Israel

"Negara kami sedang direbut dari kami... Israel sedang menduduki kami."

Mencatat bahwa warga Israel membeli tanah dan bangunan di wilayah sensitif yang mengancam keamanan nasional Siprus.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved