Berita Lampung
Unila Komitmen Bantu Penyelidikan Mahasiswa Korban Diksar Maut Secara Transparan
Unila berkomitmen membantu penyelidikan yang dilakukan Polda Lampung dalam mengungkap kasus mahasiswa korban diksar maut secara transparan.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) berkomitmen membantu penyelidikan yang dilakukan Polda Lampung dalam mengungkap kasus mahasiswa korban diksar maut secara transparan dan berkeadilan.
Humas Unila Suratno mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam melakukan penyidikan dengan membantu Polda Lampung dalam mengungkap peristiwa hingga meninggalnya Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa jurusan digital bisnis angkatan 2024 FEB Unila.
"Berdasarkan surat dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, kegiatan eksumasi jenazah almarhum Pratama Wijaya Kusuma telah dilaksanakan 30 Juni 2025 pada pukul 09.00 WIB di TPU Beringin Raya, Kemiling. Kami membantu penyelidikan secara transparan dan berkeadilan," kata Humas Unila, Suratno saat dihubungi Tribun Lampung, Selasa (2/7/2025).
"Jadi segala bentuk koordinasi telah dilakukan dengan pihak penyidik dari Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung," terusnya.
Unila berharap proses ini dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terkait.
Pada proses ekshumasi dihadiri oleh perwakilan Fakultas Kedokteran, khususnya dari unsur dosen forensik, dr Septia Eva Lusina Sp.F.
Serta perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebanyak tiga perwakilan mahasiswa.
"Pimpinan kami yakni rektor menyatakan dukungan penuh terhadap proses hukum yang berlangsung dan menegaskan akan dilaksanakan secara profesional dan transparan berkeadilan," kata Suratno.
Sebelumnya, ayah Pratama Wijaya Kusuma, korban diksar Mahepel FEB Unila, Abqori meminta kepada polisi agar pelaku yang membunuh anaknya dihukum setimpal.
Pelaku harus diadili dengan seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
"Sebagai orang tua saya minta agar kejadian seperti ini jangan ada lagi di kampus," kata Abqori, saat diwawancarai di depan makam anaknya, di TPU Beringin Raya, Kota Bandar Lampung, Senin (30/6/2025).
Pihaknya mengharapkan agar Mahepel FEB Unila ini ditutup permanen.
"Anak pencinta alam atau lingkungan itu harusnya memelihara alam bukan untuk kekerasan seperti itu," ujar Abqori.
"Kalau aparat penegak hukum seperti polisi dan TNI wajar mereka pendidikannya seperti itu karena akan membela rakyat," terusnya.
"Kalau kita kan rakyat dan diharapkan Unila kalau ada kegiatan seperti itu dosen dekan ada jadwal yang jelas asal jangan terjun ke lapangan ketika ditanya masalah tidak tahu apa-apa," tukas Abqori.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Musda Golkar Lampung Digelar Secara Sederhana Seusai Arahan DPP |
![]() |
---|
Banjir dan Longsor di Pesawaran Akibat Hujan Deras, Tak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
Safira Azzahra Pilih Olahraga Pilates: Ngebantu Bentuk Postur Tubuh |
![]() |
---|
Cerita Dramatis Proses Evakuasi KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 30 Agustus 2025, Hujan Ringan hingga Sedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.