Polres Way Kanan

Wayang Kulit di Layar Polres: Ketika Bhayangkara Rayakan HUT ke-79 dengan Budaya Leluhur

Polres Way Kanan gelar nonton bareng pagelaran Wayang Kulit bertajuk Amarta Binangun di ruang Vicon Polres, Jumat (4/7/2025).

Dokumentasi Polres Way Kanan
NOBAR - Polres Way Kanan gelar nonton bareng pagelaran Wayang Kulit bertajuk Amarta Binangun di ruang Vicon Polres, Jumat (4/7/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Way Kanan - Dibalut suasana hangat dan penuh nilai budaya, Polres Way Kanan, Polda Lampung menggelar nonton bareng (nobar) pagelaran Wayang Kulit bertajuk Amarta Binangun di ruang Vicon Polres, Jumat (4/7/2025) malam. 

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Tak sekadar hiburan, pentas ini menjadi pengingat bahwa pengayoman dan keamanan bukan hanya tentang patroli dan penindakan, tapi juga bagaimana Polri hadir dalam denyut budaya masyarakat.

Dalang Bercerita, Polri Berkaca

Pagelaran virtual yang ditayangkan langsung dari Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, menampilkan empat dalang yang membawakan lakon Amarta Binangun,kisah simbolik tentang negeri yang makmur, tertib, dan damai, cerminan dari visi Polri Presisi yang berpihak pada rakyat.

Cerita ini menggambarkan semangat Polri Presisi yang hadir untuk rakyat, sebagaimana negeri Amarta yang digambarkan sebagai tanah subur, damai, dan penuh ketertiban,” ujar Kompol Edy Saputra, Kabag Logistik Polres Way Kanan mewakili Kapolres AKBP Adanan Mangopang.

Tak hanya digelar di tingkat Polres, acara ini juga dinikmati secara serentak oleh masyarakat di jajaran Mapolsek se-Way Kanan, menciptakan momen kebersamaan yang langka antara polisi dan warga melalui layar yang sama.

Warisan Budaya sebagai Jembatan Polri dan Masyarakat

Lebih dari sekadar tontonan, nobar ini membawa misi pelestarian budaya warisan leluhur. Seni wayang kulit, yang sudah menjadi bagian dari jati diri bangsa, dihidupkan kembali dalam bingkai perayaan institusi modern.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya menjaga hukum, tapi juga menjaga akar budaya bangsa. Momen ini menjadi jembatan silaturahmi antara polisi dan masyarakat,” jelas Edy Saputra.

Suasana nobar malam itu terasa berbeda. Di tengah tugas dan rutinitas, segenap personel Polri dan masyarakat larut dalam kisah Pandawa membangun Amarta, sebuah negeri impian, sebagaimana harapan rakyat atas peran polisi di masa kini.

Bhayangkara dalam Bayang Wayang

Pagelaran ini menjadi penegasan bahwa Hari Bhayangkara bukan hanya seremoni seragam dan upacara, melainkan refleksi nilai luhur: melayani, melindungi, dan mengayomi dengan hati yang merakyat.

Dalam bayang wayang, para Bhayangkara melihat cerminan peran mereka: sebagai penjaga negeri, bukan hanya di medan hukum, tetapi juga dalam denyut kehidupan masyarakat.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved