Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Misri Seusai Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Pengakuan mengejutkan Misri Puspita Sari, wanita muda asal Jambi yang turut jadi tersangka atas kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi.

Dokumentasi/IST
SOSOK MISRI: Kematian Brigadi Nurhadi ternyata turut menyeret seorang gadis berusia 23 tahun asal Jambi yakni Misri Puspita Sari. Misri disebut-sebut sebagai wanita yang disewa Kompol I Made Yogi Purusa Utama untuk ikut liburan ke Gili Trawangan. Pengakuan mengejutkan Misri Puspita Sari, wanita muda asal Jambi yang turut jadi tersangka atas kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. Melalui kuasa hukumnya, Misri mengungkap kondisi sebelum Brigadir Nurhadi dinyatakan tewas. 

Nah itulah detik-detik krusial.

"Klien saya tidak bisa mengingat jelas kejadian setelah pukul 19.55 WITA. 

Dia sempat bangunkan Yogi, kemudian masuk ke kamar mandi cukup lama, lebih dari 20 menit. Kejadian sesaat sebelum masuk kamar mandi dan kejadian sesaat setelah keluar dari kamar mandi, dia benar-benar enggak bisa ingat," ujar Yan.

"Sedangkan di waktu itu adalah waktu yang dimungkinkan meninggalnya korban antara pukul 20.00 sampai dengan 21.00 WITA," kata Yan.

Keterangan Misri, Yogi, dan Haris, menurut Yan, sama: Mereka tidak tahu kejadian tersebut padahal hasil visum et repertum-nya adalah korban mengalami kekerasan yang cukup parah.

"Anehnya, tiga orang ini enggak ada yang menyaksikan kejadian itu, sebagaimana pengakuan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Makanya dianggap tiga orang ini bekerja sama," ujar Yan.

Kecurigaan Yan

Yan menilai ada ketidakadilan yang dialami Misri.

"Yang pertama, mereka memanfaatkan ketidakmampuan Misri untuk mengingat kejadian antara pukul 20.00 sampai 21.00 WITA," ujarnya.

Menurut Yan, wajar bila Misri tidak ingat karena kondisinya fly.

"Yang kedua, Misri ini ke sana niatnya liburan atas ajakan Yogi, dan karena tuntutan pekerjaan, jadi dia melayani mengikuti pelanggan yang ia layani," ujar Yan.

Maksud Yan, apabila pelanggan mengajak minum alkohol, maka Misri minum; juga kalau pelanggannya minum obat penenang dan ekstasi, maka Misri ikutan.

Misri pun tidak menjadi ketergantungan ekstasi, karena setelah kejadian tanggal 16 April 2025 itu, menurut Yan, Misri selama dua pekan setelahnya masih bisa bekerja full.

Selain itu, Yogi pun sempat meminta Misri untuk tidak menceritakan ke siapa pun soal obat-obatan termasuk Inex yang dikonsumsi.

Kesurupan Arwah Nurhadi

Menurut Yan, ketidakadilan selanjutnya adalah proses hukum yang lama sejak kematian Nurhadi.

"Ini memungkinkan terjadinya proses manipulasi," ujarnya.

Yan bercerita, bahwa Misri sempat dua hari didampingi psikolog hingga ia menjalani proses hipnoterapi. 

Kenapa?

"Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 17 Juni 2025, Misri kerap stres bahkan kerasukan arwah Nurhadi yang mengatakan nama pelaku dan cara dibunuhnya," ujar Yan.

"Itu tetap ingatannya tidak bisa dibuka. Saat hipno, dia bilang sulit menceritakan, seakan-akan ada sosok raksasa yang wajahnya enggak kelihatan yang melarang dia tidak boleh bercerita di bagian itu," ujar Yan.

"Saya melihat Misri, selain dia takut dengan Kompol Yogi, ya dia ada satu jaringan dengan, mohon maaf, mereka yang pemasok, atau 'mami'-nya, perkiraan saya, muncikarinya yang menekan ke Misri," kata Yan.

Baca juga: Brigadir Nurhadi Pesan Agar Kursi Diperbaiki, Biar Bisa Dipakai Orang Banyak Duduk

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNJAMBI.COM )

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved