Kejari Lampung Tengah Selamatkan 35 Hektare Tanah Bengkok di Trimurjo

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunung Sugih Lampung Tengah menyelamatkan aset tanah milik negara berupa 35 hektare tanah bengkok dan eks tanah bengkok di wilayah Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.

Upaya tersebut diumumkan dalam kegiatan peningkatan pemahaman hukum dan pencegahan tindak pidana korupsi, yang digelar di Balai Kelurahan Trimurjo, Selasa (16/7/2025). 

Kasi Intelijen Kejari Lamteng Alfa Dera mengatakan, penyelamatan aset tanah bengkok adalah bagian dari upaya pencegahan korupsi dan mendukung salah satu poin penting dalam Asta Cita Presiden, yaitu ketahanan pangan nasional.

"Kita tidak hanya bicara penindakan. Pencegahan juga penting, terutama dalam pengelolaan aset desa yang rentan disalahgunakan. Saat ini, 35 hektare tanah telah disetujui untuk dikelola oleh kelompok Petani Binaan Adhyaksa," ujar Alfa Dera, Kamis (17/7/2025).

Tanah tersebut, lanjutnya, akan dikelola secara legal dan transparan di bawah BUMDes atau BUMKel, agar hasil pertanian bisa mendukung kemandirian kampung dan kesejahteraan warga.

"Kalau ada tanah bengkok dipakai untuk kepentingan pribadi, atau tidak sesuai aturan, segera laporkan. Kami akan proses. Swasembada pangan hanya bisa terwujud kalau sistemnya bersih," tutup Alfa.

Disamping itu, Alfa juga menyoroti adanya praktik mafia dalam distribusi pupuk dan pestisida, serta penguasaan tanah oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Alfa pun meminta masyarakat khususnya di Kecamatan Trimurjo untuk melaporkan apabila mengetahui adanya penyalahgunaan tanah desa sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam pengawasan. 

"Kami minta kepada pihak-pihak yang bermain-main dengan pupuk, pestisida, atau bahkan tanah bengkok, untuk mundur. Kalau tidak, Kejari Lampung Tengah akan ambil langkah tegas. Ini aset negara, bukan ladang bisnis gelap," tegas Alfa.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/FAJAR IHWANI SIDIQ)