UIN Raden Intan Lampung
Menag Nasaruddin Umar Tunjukkan Keteladanan Pemimpin, Sampaikan Maaf terkait Pengelolaan Haji
Menteri Agama RI sampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh jemaah haji Indonesia usai berakhirnya penyelenggaraan ibadah haji 2025.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Menteri Agama (Menag) RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh jemaah haji Indonesia usai berakhirnya penyelenggaraan ibadah haji 2025.
Permintaan maaf itu menjadi sorotan dan simbol keteladanan kepemimpinan seorang ulama dan negarawan yang rendah hati.
Dalam pernyataannya, Nasaruddin Umar mengakui masih terdapat sejumlah kekurangan dalam layanan haji, meskipun secara umum pelaksanaannya berjalan lancar.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh jemaah atas segala kekurangan selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (14/7/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan dengan penuh kelembutan dan ketulusan, mencerminkan karakter yang sejuk dan menenangkan.
Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal dan cendekiawan muslim terkemuka, Nasaruddin Umar dikenal luas sebagai sosok yang memadukan kecerdasan intelektual dengan kedalaman spiritual.
Kepemimpinannya di Kementerian Agama telah memberikan warna baru dalam birokrasi keagamaan yang lebih humanis dan inklusif.
Momen permintaan maaf ini juga menjadi refleksi 75 tahun perjalanan Kementerian Agama dalam mengelola penyelenggaraan ibadah haji. Dalam rentang waktu tersebut, haji telah berkembang menjadi salah satu tugas negara yang sangat kompleks, mencakup aspek logistik, diplomasi, hingga pelayanan umat.
Di tengah segala tantangan tersebut, sikap Nasaruddin Umar menunjukkan bahwa keberanian meminta maaf bukanlah kelemahan, tetapi justru wujud tanggung jawab dan kedewasaan moral.
Gaya komunikasinya yang menenangkan memperlihatkan betapa pentingnya pendekatan spiritual dan empatik dalam kepemimpinan publik.
Di saat banyak pejabat memilih bersikap defensif, Nasaruddin Umar justru tampil sebagai figur yang bersedia mendengar dan merangkul, tak segan mengakui kekurangan institusi yang dipimpinnya.
Sebagai ulama yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan kedamaian, Nasaruddin Umar berhasil menyampaikan pesan kuat bahwa ibadah haji bukan hanya soal teknis, tapi juga menyangkut rasa keadilan dan ketulusan pelayanan kepada umat.
Ia memberikan contoh nyata bahwa birokrasi bisa dibingkai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keteladanan moral.
Dengan ketulusan itu, publik tak hanya melihat Menteri Agama, tetapi juga seorang pemimpin umat yang tetap menjunjung tinggi amanah dan etika spiritual.
Sebuah keteladanan yang patut diapresiasi dan dijadikan panutan dalam dunia kepemimpinan nasional.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)
Lima Paper Dosen UIN RIL Siap Dipresentasikan di AICIS+ 2025 |
![]() |
---|
Pimpinan UIN RIL Sampaikan Pesan Moral untuk Mahasiswanya Sebelum Aksi |
![]() |
---|
Menag Doakan Affan Termasuk Syuhada, Sampaikan Duka Mendalam |
![]() |
---|
Dosen UIN Raden Intan Lampung Presentasikan Hasil Riset Studi Islam di Uzbekistan |
![]() |
---|
Sesditjen Pendis Kemenag Beri Arahan 3N untuk Maba UIN RIL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.