Berita Terkini Nasional

RC Kaget Ada Pria Masuk Kamar Kosnya, Sempat Dengar Suara Misterius

Seorang mahasiswi di Bengkulu, inisial RC (21), mengaku kaget ketika melihat sesosok pria sudah berada dalam kamar kosnya saat menjelang subuh.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
DISATRONI RAMPOK: Foto ilustrasi, garis polisi. Seorang mahasiswi di Bengkulu, inisial RC (21), mengaku kaget ketika melihat sesosok pria sudah berada dalam kamar kosnya saat menjelang subuh. Sebelum itu, RC mengaku sempat mendengar suara misterius di luar kamar kosannya. Namun, suara mencurigakan itu diabaikan RC. Insiden mencekam tersebut terjadi di kawasan Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu, Jumat (18/7/2025) dini hari sekitar pukul 04.20 WIB.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bengkulu - Seorang mahasiswi di Bengkulu, inisial RC (21), mengaku kaget ketika melihat sesosok pria sudah berada dalam kamar kosnya saat menjelang subuh.

Sebelum itu, RC mengaku sempat mendengar suara misterius di luar kamar kosannya. Namun, suara mencurigakan itu diabaikan RC.

Ternyata, suara itu merupakan pertanda kamarnya hendak didatangi perampok.

Diketahui, insiden perampokan menimpa seorang mahasiswi berinisial RC (21). Kamar kos yang ditempatinya disatroni rampok saat dini hari.

Tak hanya melakukan perampokan, pelaku juga melecehkan hingga mengancam akan membunuh korban.

Insiden mencekam tersebut terjadi di kawasan Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu, Jumat (18/7/2025) dini hari sekitar pukul 04.20 WIB. 

Korban yang merupakan warga asal Kabupaten Bengkulu Tengah ini, menceritakan detik-detik insiden itu terjadi.

Menurut RC, saat kejadian ia sempat mendengar suara mencurigakan dari luar kamar kos sekitar pukul 03.00 WIB.

Namun, ia tidak menganggap serius hal tersebut, hingga akhirnya pada pukul 04.20 WIB, ia terbangun dan mendapati seorang pria asing telah berada di dalam kamar kosnya.

Menurut pengakuannya, pelaku langsung membekap korban menggunakan bedcover dan menodongkan senjata tajam jenis pisau dapur ke arah lehernya. 

Dalam kondisi ketakutan, korban tidak mampu melawan atau berteriak dan hanya terdiam mengikuti intruksi pelaku.

"Pelaku itu mengancam saya menggunakan senjata tajam jenis pisau dapur, terus saya dilecehkan," ungkap korban saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (19/7/2025).

Tidak hanya mengancam dan melecehkan, pelaku juga memaksa korban untuk menyerahkan seluruh barang berharganya. 

Korban menyerahkan satu unit handphone Xiaomi Redmi Note 9, dompet berisi uang tunai sebesar Rp300.000, serta surat-surat penting seperti KTP, SIM A dan C, STNK.

Korban juga diminta untuk menyerahkan kartu ATM dan korban dipaksa untuk menyebutkan PIN ATM-nya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved