Berita Terkini Nasional

Mahasiswa 20 Tahun jadi Ketua RW di Jakarta, Krisna Sempat Diremehkan dan Dicibir Warga

Di usia yang baru 20 tahun, Tri Krisna Mukti, mahasiswa semester empat jurusan manajemen mencuri perhatian publik dengan menjadi Ketua RW di Jakarta.

Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU
KETUA RW - Ketua RW yang berasal dari Gen Z, Tri Krisna Mukti (20) saat ditemui di wilayahnya Pademangat Barat, Jakarta Utara, Kamis (24/7) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Di usia yang baru 20 tahun, Tri Krisna Mukti, mahasiswa semester empat jurusan manajemen mencuri perhatian publik dengan langkah beraninya mencalonkan diri sebagai Ketua RW 02, Pademangan Barat, Jakarta Utara.

Ia resmi terpilih pada 18 Mei 2025, mengalahkan tiga kandidat lain, termasuk Ketua RW petahana yang telah menjabat selama 11 tahun.

Langkah Krisna tak lepas dari sosok yang menjadi inspirasinya, yakni Wakil Presiden Indonesia saat ini, Gibran Rakabuming Raka.

“Untuk yang saya idolakan dari dulu Pak Gibran Rakabuming, karena beliau milenial berani maju,” ujar Krisna saat ditemui di Kantor RW 02, Kamis (24/7/2025).

Ia mengaku terkesan dengan cara Gibran tampil percaya diri dalam debat cawapres meski berhadapan dengan tokoh-tokoh senior.

“Pas debat juga keren, enggak ada nervous, kayak debat sama orang yang lebih tua. Menginspirasi, pengen jadi dia,” tambahnya.

Krisna juga mengatakan, saat ia mencalonkan diri, prosesnya ternyata tak berjalan mulus.

Ia sempat mendapat cibiran dan diragukan warga karena usianya.

Apalagi ia dianggap belum cukup pengalaman.

Namun, dukungan keluarga dan teman-teman sebaya jadi penguat semangatnya untuk terus maju dalam pencalonan.

Selain itu, ia terus melakukan pendekatan dengan warga dibantu oleh keluarga dan teman-temannya yang masih berusia muda.

Krisna tak pernah lelah menyampaikan visi dan misinya yang ingin membuat perubahan di wilayahnya.

“Saya terus melakukan pendekatan ke warga, menyampaikan visi dan misi. Saya yakin anak muda punya ide baru yang dibutuhkan,” ucapnya.

Visi perubahan itulah yang membuatnya terpilih dengan selisih hanya satu suara dari petahana.

Padahal ia harus bersaing ketat dengan sejumlah tokoh masyarakat yang jauh lebih senior.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved