Berita Viral

Murid SD Nekat Panjat Tower 25 Meter, Tak Terima Dinasihati Guru

Geger seorang murid sekolah dasar berusia 12 tahun nekat memanjat sebuah tower seluler setinggi 25 meter yang berada di belakang rumahnya.

|
Editor: Kiki Novilia
Istimewa / Polsek Pameungpeuk
PANJAT TOWER - Bocah SD nekat memanjat sebuah menara seluler setinggi 25 meter di Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jumat (26/7/2025). Ia tak terima dinasehati guru. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandung - Geger seorang murid sekolah dasar berusia 12 tahun nekat memanjat sebuah tower seluler setinggi 25 meter yang berada di belakang rumahnya.

Melansir dari Tribunjabar, peristiwa ini terjadi di Desa Bojongmanggu, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, pada Jumat (25/7/2025) pukul 09.45 WIB. 

Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi, mengatakan peristiwa tersebut diawali saat aktivitas belajar di sekolah. 

Saat itu, seorang guru melihat seorang murid perempuan menangis karena diduga diganggu oleh EK saat pergantian jam pelajaran. 

Murid perempuan itu menangis dan mengalami luka ringan akibat terkena pensil di bagian mata.

"Guru kemudian menasihati EK, namun pelajar tersebut malah mencoret-coret kertas dan kemudian lari meninggalkan kelas," katanya.

Tak lama setelah kejadian di sekolah tersebut, warga sekitar dikejutkan oleh suara gaduh yang berasal dari area belakang rumah EK.

Saat diperiksa, mereka mendapati anak tersebut sudah berada di atas menara seluler yang menjulang tinggi.

Melihat situasi yang mengkhawatirkan, warga menghubungi pihak kepolisian.

"Setibanya kami di lokasi kejadian, EK masih berada di puncak menara dan terlihat dalam kondisi emosional," ucapnya.

Asep menceritakan, kondisi kemarin sangat menegangkan. Dalam upaya pertolongan pihaknya membuka pintu teralis menara dan berusaha membujuk EK untuk turun. 

Beruntungnya berkat pendekatan humanis dan sabar, upaya yang ang dilakukan pihaknya pun berhasil.

EK akhirnya bersedia turun dari menara dengan selamat.

"Setelah berhasil dievakuasi, EK langsung dibawa pulang ke keluarganya. Kami, melakukan pendampingan serta memberikan dukungan psikologis awal untuk membantu pemulihan kondisi mental anak tersebut," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Guru Fisika Seusai Dituding Jadi Penyebab Murid Akhiri Hidup

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved