Berita Viral

Hafid Mengaku Dokter dan Hidup di Kolong Jembatan, Kini Menghilang Usai Viral

Hafid, pria yang mengaku dokter spesialis dan tinggal di kolong jembatan kini menghilang secara tiba-tiba. 

Editor: Kiki Novilia
Istimewa
MENGHILANG - Suasana rumah bedeng tempat tinggal Hafid yang berada di bawah kolong jembatan Sungai Kalijajar, Kabupaten Demak, Senin (28/7/2025). Hafid, pria yang mengaku dokter spesialis tapi tinggal di kolong jembatan kini menghilang secara tiba-tiba.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Demak - Hafid, pria yang mengaku dokter spesialis dan tinggal di kolong jembatan kini menghilang secara tiba-tiba. 

Melansir Tribunjatim, Hafid sebelumnya tinggal di kolong jembatan wilayah Kadilangu, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Hafid menjadi viral karena masuk dalam konten Youtuber Sukaryo Adiputra atau Mas Adi.

Setelah ceritanya viral, gubuk bambu yang ditinggali Hafid kembali dikunjungi Mas Adi.

Namun, Mas Adi kaget karena Hafid sudah tidak lagi tinggal di gubuk kolong jembatan tersebut.

Dalam tulisannya di notes yang ditempelkan di tembok, diduga Hafid menitipkan pesan untuk Mas Adi.

"Libur beberapa bulan lagi nyidam ketenangan jiwa. Tidak butuh ketenaran, karna hidup adalah perjalan dari Allah menuju Allah," isi pesan diduga dari Hafid.

Ramai Dicari Alumni UI 

Setelah sosok Hafid viral, Mas Adi mengaku banyak dihubungi oleh alumni UI yang dulu kuliah kedokteran.

Mereka penasaran dengan identitas lengkap Hafid dan ingin mengkroscek apakah benar Hafid adalah lulusan Kedokteran UI.

"Beberapa temannya yang dari FK UI hubungi saya, mereka prihatin, mereka berempati kenapa ada teman sejawat tinggal di kolong jembatan, mereka ingin kroscek betul enggak sih UI. Nanya ke saya nama lengkapnya siapa, tanggal lahirnya berapa, saya enggak tahu. Saya cuma tahu namanya Hafid," pungkas Mas Adi, dalam vlog terbarunya pada Rabu (30/7/2025), seperti dilansir dari TribunBogor.

Setelah banyak dikirimi pesan oleh netizen soal sosok Hafid, Mas Adi baru tersadar.

Bahwa ia merasa janggal dengan cerita yang disampaikan Hafid.

"Fakta yang ada adalah cerita dia ke saya seperti itu, ada beberapa cerita yang tidak masuk akal yaitu kuliah kedokteran hanya satu tahun tujuh bulan, itu fiks tidak masuk akal," akui Mas Adi.

Mantan Pacar Muncul 

Kabar terbaru, seorang wanita mengaku mantan pacar Hafid muncul dan membuat pengakuan mengejutkan.

Wanita asal Sidoarjo itu pernah menjalin hubungan dengan Hafid hingga nyaris menikah.

Saat mengetahui Hafid muncul di Youtube Mas Adi, wanita tersebut syok.

"Tadi malam ada yang DM TikTok saya, seorang perempuan yang pernah berhubungan dengan Hafid, beliau dari Sidoarjo Jatim. Beliau cerita ke saya terakhir berhubungan tahun 2023. Hafid cerita sama kita di sini sudah 9 tahun. Artinya pada saat dia berhubungan dengan yang Sidoarjo tadi posisinya di sini. Ada beberapa perbedaan cerita yang Hafid ceritakan ke saya sama yang Sidoarjo," ungkap Mas Adi.

Setelah dihubungi wanita Sidoarjo tersebut, Mas Adi dibuat terkaget-kaget dengan ceritanya.

Sebab ada tiga perbedaan cerita terkait kehidupan Hafid.

Mas Adi heran kenapa cerita yang disampaikan Hafid kepadanya berbeda jauh dengan apa yang ia sampaikan ke wanita Sidoarjo tersebut.

"Hafid bilang sama saya anak tunggal, adek-adeknya di Jember adalah adek tiri. Bilang sama perempuan di Sidoarjo dia enam bersaudara, laki-laki semua, dokter semua," kata dia. 

"Hafid bilang sama saya istrinya meninggal bareng ibunya dan sopirnya. Cerita Hafid yang disampaikan ke sana adalah istrinya meninggal pada saat melahirkan anaknya," sambungnya.

"Ketiga, dia bilang sama saya dia kuliah S1 di UI. Dia bilang sama orang Sidoarjo bilangnya kuliah di Jember sambil jadi penyiar radio, udah beda," ujar Mas Adi.

Setelah tahu fakta tersebut, Mas Adi pun bingung. Namun Mas Adi enggan mencap Hafid berbohong.

"Mana yang benar aku tidak tahu. Saya tidak berhak menghakimi siapa Hafid. Benar atau salah, benarkah dia dokter atau tidak saya tidak tahu.

"Teman-teman dari kedokteran UI mereka butuh tahu data, benarkah Hafid ini teman kuliah mereka, mereka ingin datang membantu," ujar Mas Adi.

"Mas Hafid sampeyan di mana? kenapa harus pergi dari sini mas? ini banyak teman-teman ingin membantu, ingin menolongmu mas," pungkas Mas Adi.

"Ada informasi dari yang Sidoarjo, katanya (Hafid) ibunya dari Kalimantan, bapaknya orang Singapura cuma lahirnya di Jember. Otak saya travelling ke mana-mana. Mas Hafid tutur katanya santun, tenang," sambungnya.

Hingga kini keberadaan Hafid belum diketahui.

Alasan Hidup Melarat

Titik balik Hafid memilih hidup di kolong jembatan adalah karena insiden kecelakaan yang merenggut nyawa sang istri dan anak. 

"Peristiwa apa yang bikin sampeyan berubah 180 derajat," tanya Mas Adi.

"Istri meninggal. Habis itu anak kuliah mau wisuda, anak kuliah di Jerman waktu itu. Pulang ke Indonesia, belum sampai ke rumah, kecelakaan, meninggal. Dari situ saya frustasi gimana caranya," akui Hafid.

Setelah istri dan anaknya meninggal dunia, kehidupan berwarna Hafid berubah jadi gelap.

Hal itulah yang membuat Hafid meninggalkan semua pekerjaannya. 

"Dari situ kebetulan di rumah ada yayasan pendidikan, saya pasrahkan ke saudara-saudara angkat. Saya keluar (rumah). Saya di Jawa Barat, Cianjur. Di Cianjur enggak kerasan, saya ke Singapura. Saya diam ke Singapura kumpul sama teman-teman dokter, habis itu saya pulang lagi ke Indonesia," ujar Hafid.

Selama tiga bulan setelah sang istri meninggal, Hafid mengaku merasa kosong.

"Sempat berapa bulan saya enggak kepikiran apa-apa waktu itu, hilang rasa selama tiga bulan. Hanya satu yang saya ini, tetap sholat. Kalau protes (ke Tuhan) sih enggak," ujar Hafid.

Sampai akhirnya Hafid mengaku seperti mendapatkan ilham agar ia pindah ke Demak.

"Saya dapat (bisikan bertemu sosok gaib), ada bayangan (bilang) 'kamu di rumahku aja, aku (di) Kadilangu'. Saya di Jember, pulang dari Singapura," imbuh Hafid.

Selama sembilan tahun tinggal di kolong jembatan, Hafid melakukan rutinitas tak biasa.

Hafid sehari-hari pergi ke masjid, ke makam lalu kembali ke gubuk kolong jembatannya.

Hafid juga mengaku kerap pulang ke rumah keluarganya di Jember, Jawa Timur.

Seharii-hari Hafid rutin beribadah hingga mengaji Al Quran.

"Alhamdulillah dari dulu itu saya merasa sakit kepala atau flu satu tahun dua kali. Tapi biasanya disebabkan saya lalai dengan Quran. Mungkin karena sudah kebiasaan, perhari ini minimal 1-3 juz (ngaji). Kalau satu hari enggak sampai satu juz, biasanya saya pusing sudah," kata Hafid.

Baca juga Terkuak Ada Warga yang Pernah Berobat ke Hafid, Pria Diduga Dokter Spesialis

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved