Berita Terkini Nasional
Suami di NTB Duduk Santai Sambil Ngopi Setelah Cekik Istrinya hingga Tewas
Pria bernama Fachrudin Azzahidi (36) tega menghabisi nyawa istrinya bernama Baiq Miranda Puspa Fratiwi (28), pegawai Bandara Internasional Lombok..
Tribunlampung.co.id, NTB - Gegara cemburu, seorang suami bernama Fachrudin Azzahidi (36) tega menghabisi nyawa istrinya sendiri bernama Baiq Miranda Puspa Fratiwi (28), pegawai Bandara Internasional Lombok.
Pelaku Fachrudin Azzahidi menghabisi nyawa istrinya dengan cara mencekiknya di rumah mereka di Lingkungan Kekere, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku duduk di teras rumah sambil ngopi.
Peristiwa bermula saat Fachrudin curiga dengan isi handphone sang istri.
Lantas, ia meminta penjelasan Baiq Miranda terkait isi telepon seluler milik istrinya.
Karena tak kunjung mendapat pengakuan, sang suami emosi tersulut api cemburu dan kalap.
Ia lalu memiting istrinya hingga tak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
Atas perbuatannya Fachrudin terancam dijerat Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT).
Pasal ini mengatur tentang sanksi pidana bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan korban meninggal dunia dipidana dengan penjara paling lama 15 tahun atau denda paling banyak Rp45.000.000 (empat puluh lima juta rupiah).
Berikut fakta yang dihimpun Tribunnews.com terkait kasus suami Fachrudin membunuh istrinya Baiq Miranda di Lombok Tengah:
1. Pelaku Ngopi Usai Cekik Istrinya Baiq Miranda
Peristiwa berawal dari rasa cemburu suami Fachrudin Azzahidi terhadap istrinya Baiq Miranda.
Pelaku Fachrudin curiga dengan isi chat di handphone istrinya.
Lantas, Fachrudin meminta penjelasan dari istrinya pada Minggu (3/8/2025).
Di tengah percekcokan pasangan suami istri tersebut, Fachrudin pun emosi karena tidak kunjung mendapat penjelasan mengenai isi chat dari.
Gelap mata, Fachrudin memiting Miranda hingga tak sadarkan diri.
Kakak sepupu korban, Rian Mahesa alias Bading mengatakan korban lemas tak berdaya setelah dicekik.
Kemudian pelaku membaringkan tubuh korban di kasur.
"Pelaku beranggapan bahwa korban pingsan. Akhirnya pelaku duduk dulu di terasnya sambil ngopi bahkan ceritanya sambil bermain-main juga sama ponakan saya (anak pelaku)," kata Bading, Senin dikutip dari Tribunlombok.com.
Bading menyampaikan, kondisi tubuh korban sangat pucat bukan hanya karena bekas luka di leher namun juga di wajah dan kepala.
2. Pelaku Hubungi Adik Kandung
Satu jam kemudian, pelaku Fachrudin kembali memeriksa keadaan korban.
Akhirnya pelaku sadar bahwa korban dalam keadaan tidak bernyawa sehingga menghubungi saudaranya.
Fachrudin selanjutnya mencari Jaka, adik kandungnya.
Setelah bertemu Jaka, Fachrudin menyampaikan dirinya telah mencekik leher istrinya Baiq Miranda.
Ia mengaku kepada Jaka tega mencekik istrinya karena korban tidak mau mengakui bukti percakapan dengan laki-laki lain yang diduga selingkuhan korban.
3. Korban Tewas Akibat Kekurangan Oksigen
Setelah melihat kondisi korban, Jaka menghubungi dr Fahrid yang merupakan seorang dokter sekaligus kakak kandung Fachrudin untuk menyampaikan kejadian tersebut.
Saat itu, dr Fahrid melihat kondisi korban sudah dalam kondisi wajah korban pucat.
Selanjutnya, Dr Fahrid dan Jaka mengantar Fachrudin untuk menyerahkan diri ke Polres Lombok Tengah.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk II Maqnun mengatakan pihaknya kemudian menurunkan tim untuk melakukan olah TKP yang disaksikan kepala Lingkungan Kekere Barat dan pihak keluarga.
Pukul 16.30 Wita, tim medis RSUD Praya Dr Intan Pandini tiba di lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan luar terhadap kondisi korban.
Korban dinyatakan sudah meninggal dunia karena kekurangan oksigen.
Selanjutnya pukul 16.43 Wita, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
4. Empat Saksi Diperiksa
Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Luk Luk Il Maqnun mengatakan saat ini pihaknya sudah memeriksa empat saksi dalam kasus tersebut.
Ia menduga kematian Baiq Miranda meninggal akibat kekerasan.
"Ada 4 saksi. Kalau semisal nanti perkembangan akan kami sampaikan. Dugaannya adalah kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia," jelas Iptu Luk Luk saat ditemui Tribun Lombok di ruang kerjanya, Senin (4/8/2025).
Meski demikian, pihaknya menunggu bukti tambahan dari hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara.
"Autopsi belum dilakukan," ucapnya.
Lanjut dia, terkait motif dugaan perselingkuhan di percakapan WhatsApp akan diungkap setelah penyelidikan selesai.
"Kami akan rilis resmi terkait pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif. Sudah kita amankan untuk barang bukti HP," ucapnya.
5. Korban Kerap Alami KDRT
Kakak sepupu korban, Rian Mahesa alias Bading mengungkap bila korban Baiq Miranda kerap mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Hal tersebut sering diceritakan korban kepada kerabat dan sahabatnya.
"Adik sepupu saya ini (korban), sering curhat juga sama sahabatnya, sama adik-adik atau misannya yang lain. Jadi sebenarnya sudah sering kejadian (KDRT)," kata Bading.
Ia melihat selama ini gelagat pelaku sudah tidak beres.
Sehingga, ia tak percaya bila adik sepupunya melakukan perselingkuhan seperti yang dituduhkan pelaku.
"Kalau kita lihat ini (pelaku) tidak normal berarti kan," ucap Bading.
Bading menyampaikan, pihak keluarga meminta kepada Polres Lombok Tengah untuk memeriksa kejiwaan pelaku Fachrudin Azzahidi.
Bagi Bading, pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang wajar.
6. Sosok Korban
Baiq Miranda Puspa Pratiwi (28) dikaruniai dua anak dari pernikahannya dengan Fachrudin.
Anak paling bungsunya masih berusia 4 tahun dan anak sulung kini duduk di bangku SMP.
Baiq Miranda dikenal sebagai wanita pekerja keras.
Selain bekerja sebagai tenaga alih daya, Baiq Miranda juga sehari-hari mempunyai lapak pedagang kaki lima di Taman Muhajirin Praya, Lombok Tengah.
Pelaksana Tugas Branch Manager Angkasa Pura Support Cabang Lombok, Muh Saleh Tayang mewakili angkasa pura support menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Baiq Miranda.
"Almarhumah baru bekerja selama sebulan di Angkasa Pura Support. Beliau di bagian operasional. Anaknya bagus, baik. Komunikasi dengan timnya juga bagus," jelas Muh Saleh.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan manajemen mengenai santunan karena korban baru bergabung.
Adapun jaminan kematian yang nantinya akan diuruskan kepada almarhumah.
Kakak sepupu korban, Rian Mahesa alias Bading menjelaskan, secara pribadi sangat salut dengan korban karena korban dikenal pekerja keras.
"Dari segi etikanya juga baik. Kemudian dari segi fisik dapat dibilang cantik dan menarik. Jadi istilahnya kalau saya lihat cowok ini (pelaku) sangat beruntung banget mendapatkan adik saya. Tapi yang saya sayangkan kenapa dia begitu tega menyakiti apalagi sampai membunuh," jelas Bading.
Bading menyebutkan adik sepupunya ini pekerja keras karena memiliki penghasilan lebih dari sang suami yang merupakan karyawan di sebuah rumah makan.
"Karena memang informasi terakhir bahwa rumah makan tempat dia bekerja, itu sudah tutup," kata Bading.
Baca juga: Fakta Baiq Miranda, Pegawai Bandara Lombok Tewas Dibunuh Suami, Pelaku Ngopi Setelah Cekik Korban
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)
suami
Terungkap Pembunuh 2 Petani yang Jasadnya Terkubur di Kebun Alpukat |
![]() |
---|
2 Petani Ditemukan Tewas Terkubur di Kebun Alpukat setelah Tiga Hari Hilang |
![]() |
---|
Nasib Nany Arianty Istri Irjen Krishna Murti Disorot setelah Heboh Isu Suami Selingkuh |
![]() |
---|
Makam Diplomat Arya Daru Diacak-acak OTK, Anggota DPR Minta Polisi Dalami Lagi Kasusnya |
![]() |
---|
Pengakuan Aiptu Rajamuddin Soal Biarkan Anaknya Hajar Wakepsek, 'Saya Berdiri Melerai' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.