Berita Terkini Nasional

Kesaksian Tetangga sebelum Putri Apriyani Ditemukan Tewas, Dengar Suara Tangisan

Kematian Putri Apriyani ini di kamar kos Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat masih menyisakan misteri.

Kolase TribunCirebon/Handhika Rahman
WANITA TEWAS DIBAKAR - Proses evakuasi wanita tewas dibakar (kiri) dan lokasi pembunuhan tempat jasad wanita dalam kondisi gosong ditemukan di kamar indekos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/8/2025). Kesaksian tetangga sebelum Putri Apriyani ditemukan tewas dengar suara tangisan. 

"Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi," katanya.

Sebelum penemuan jasad Putri, warga sekitar sempat mendengar tangisan dari dalam kamar kos.

Namun, belum bisa dipastikan apakah itu tangsian korban atau bukan.

"Untuk saksi-saksi sudah kita bawa ke Polres untuk dimintai keterangan, jumlahnya ada beberapa dan mungkin nanti akan bertambah seiring perkembangan perkara," tambah Tarno.

Sementara itu, Ketua RT 9 RW 3 Desa Singajaya, Toni, tidak mengetahui pasti kejadian yang menggegerkan lingkungan tempat tinggalnya itu.

"Saya enggak tahu (penyebab kematian), tahu-tahu dapat kabar ada orang meninggal di kosan," katanya, Sabtu (9/8/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Meski sebagai Ketua RT, Toni mengaku tak mengetahui siapa saja penghuni di kos tersebut. Sebab, pemilik tak pernah melapor kepada RT.

Ia hanya diberi tahu kos tersebut dihuni oleh laki-laki dan perempuan.

"Jadi enggak pernah lapor, ada data juga yang dulu-dulu, tapi kan namanya kosan keluar masuk," terangnya.

Sosok Putri Apriyani

Di mata orang tuanya, Putri Apriyani dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah neko-neko.

Ayah Putri, Karja, mengatakan putrinya itu pernah kuliah di Yogyakarta setelah lulus dari SMK Farmasi.

Namun, saat pandemi Covid-19, Putri memutuskan pulang ke Indramayu dan berhenti kuliah.

Dari situ, Putri bekerja sebagai karyawan apotek di Indramayu.

Selama bekerja, Putri memilih untuk tinggal terpisah dengan sang ayah.

Ibu Putri diketahui merupakan pekerja migran Indonesia (PMI).

"Jadi untuk ngekos itu memang sudah dari dulu," ungkap Karja.

Atas apa yang menimpa buah hatinya, Karja meminta pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini.

"Kami hanya minta keadilan untuk putri saya," tandasnya.(*)

Baca Juga Penyakit yang Dipicu Kencing Tikus Banyak Menjangkit Warga, 18 Meninggal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved