Berita Viral
Produser Film Merah Putih: One For All Tegaskan Tak Terima Dana dari Pemerintah
Produser animasi Merah Putih: One For All Toto Soegriwo buka suara soal filmnya dicibir netizen. Ia menyebut tak ada dana dari pemerintah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Produser animasi Merah Putih: One For All Toto Soegriwo buka suara soal filmnya dicibir netizen. Ia menyebut tak ada dana dari pemerintah.
Melansir Tribunjatim, akun resmi Instagram Toto Soegriwo beberapa hari belakangan terus diserang netizen.
Setiap postingan Toto Soegriwo di feeds mengenai film animasi Merah Putih: One For All selalu dibanjiri komentar netizen yang mencibir.
Mereka ramai mengkritik film animasi garapan Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail tersebut.
Merespons kritikan netizen tersebut, Toto Soegriwo angkat bicara.
Dia menyebut, tidak ada satu rupiah pun anggaran pemerintah mendanai film yang rencananya bakal tayang jelang HUT ke-80 RI.
"Satu rupiah pun tidak ada dari pemerintah," kata dia.
Lebih lanjut, Toto tidak mau ambil pusing soal ramainya kontroversi film animasi tersebut yang memantik perhatian netizen di dunia maya.
"Senyumin saja, komentator lebih pandai dari pemain," ujar Toto, dikutip dari akun Instagramnya, @totosoegriwo, Minggu (10/8/2025).
Menurutnya, di balik kontroversi film animasi Merah Putih: One For All, justru banyak pihak yang ketiban untung.
"Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" ujarnya.
Sementara itu, produser eksekutif film Merah Putih: One For All, Sonny Pudjisasono, turut memberikan respons terkait viralnya film garapannya yang akan tayang mulai 14 Agustus 2025 mendatang.
Sonny dalam kesempatannya mengakui, angka Rp6,7 M untuk produksi tersebut dinilai kecil dibandingkan film animasi-animasi lainnya.
"Dilihat Rp6,7 miliar itu kecil kalau dilihat pembuatan film animator-animator yang lain itu sangat besar sekali gitu lho," ungkapnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews, Selasa (12/8/2025).
Sonny membongkar. total biaya produksi sebetulnya lebih dari Rp6,7 miliar.
Warga Bayar Pajak Pakai Koin, Protes PBB Naik dari Rp300 Ribu ke Rp1,2 Juta |
![]() |
---|
Sosok Andre Manoklory, Senior yang Diduga Pukuli Prada Lucky Perkara Masakan |
![]() |
---|
Emak-emak Ngotot Minta Sumbangan Agustusan, Seikhlasnya Tapi Minimal Rp500 Ribu |
![]() |
---|
Kades Larang Sound Horeg untuk Karnaval Agustusan, 'Ribet, Saya Larang Saja' |
![]() |
---|
Sosok Dava Adila Syuaib, Sarjana Kedokteran Unpad Termuda Usia 19 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.