Berita Terkini Nasional

Ayah Prada Lucky Namo Minta Maaf Akui Tak Bisa Tahan Emosi Anak Tewas Disiksa Senior

Emosi ayah Prada Lucky Namo, Serma Christian Namo sempat meledak-ledak.

|
Tangkapan Layar Facebook Pos-Kupang.com
MINTA MAAF - Kolase foto, Sersan Mayor Christian Namo (kiri), ayah Prada Lucky Namo tunjukkan akun sosmed yang sebut anaknya tak bermoral (tengah), Prada Lucky Namo semasa hidup (kanan). Ayahanda Prada Lucky Namo, Sersan Mayor Christian Namo kini minta maaf akui tak bisa tahan emosi anak tewas disiksa senior. 

Disisi lain diberitakan sebelumnya sosok komandan peleton yang izinkan Prada Lucky Namo disiksa dan dianiaya 20 senior terungkap.

Adapun komandan peleton yang memberikan izin dalam kasus penganiayaan Prada Lucky Namo kini terungkap.

Komandan peleton di Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere Nagekeo, NTT itupun kini menjadi tersangka.

“Iya. Danton," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengutip dari Kompas.com.

Dalam aksinya, ia diduga sengaja memberi kesempatan kepada bawahannya untuk melakukan kekerasan terhadap Prada Lucky Namo.

“Jadi ada Pasal 132, artinya militer yang dengan sengaja mengizinkan seorang bawahan atau militer yang lainnya untuk melakukan tindak kekerasan itu juga akan dikenai sanksi pidana," jelas Wahyu.

Anggota Komisi I DPR yang juga pensiunan jenderal, TB Hasanuddin menyoroti keterlibatan komandan peleton di kasus kematian Prada Lucky Namo.

Menurut dia, seorang komandan seharusnya menjadi teladan untuk anggotanya, bukan malah terlibat penyiksaan.

Ia mengungkap tugas komandan peleton di tengah-tengah prajurit adalah mengawasi, mengendalikan, dan memberi arahan.

"Padahal komandan itu berada di tengah prajurit untuk mengawasi, mengendalikan, dan memberi arahan,” ucapnya.

Ia juga menegaskan, seorang perwira muda seharusnya tinggal bersama prajurit di barak untuk memastikan pembinaan berjalan baik.

Bukan sebaliknya, terlibat dalam sebuah kejahatan bersama-sama bahkan membiarkan prajuritnya dianiaya.

"Makanya para perwira Letnan Dua, Letnan Satu yang masih muda-muda para perwira remaja itu, harus tinggal bersama prajurit di barak untuk mengawasi ini," katanya.

Ia pun mengingatkan bahwa senior harus memberi contoh positif.

Sebab jika sudah pensiun menjadi anggota TNI, akan kembali sebagai rakyat biasa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved