Lanniari Syok Tahu Putrinya Tewas Tragis di Kamboja, Cita-cita Nazwa Kandas

Tak pernah terbayang oleh Lanniari Hasibuan (53) jika harus terima kenyataan pahit, putrinya, Nazwa Aliya (19), tewas di negara orang yakni Kamboja.

TRIBUN-MEDAN.COM/DOKUMENTASI KELUARGA
TEWAS DI KAMBOJA- Kondisi Nazwa Aliya (19) warga Jalan Bejo, Gang Sejahtera, Dusun XVl, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang saat kritis di Kamboja. Tak pernah terbayang oleh Lanniari Hasibuan (53) jika harus menerima kenyataan pahit, putri sulungnya, Nazwa Aliya, tewas di negara orang yakni Kamboja. 

Setelah empat hari perawatan, pada 12 Agustus 2025, Nazwa dinyatakan meninggal dunia.

“Saya dapat kabar tanggal 7 Agustus anak saya dirawat di RS, dan kemarin, 12 Agustus, saya kembali dikabarkan kalau anak saya sudah meninggal dunia,” ucap Lanniari dengan suara bergetar.

Hingga kini, jasad Nazwa masih berada di State Hospital, Provinsi Siem Reap, Kamboja, sejak dinyatakan meninggal dunia pada 12 Agustus 2025.

Lanniari Hasibuan hanya bisa menangis dan pasrah setelah menerima kabar kematian putrinya, Nazwa Aliya di Kamboja.

Niatnya untuk memulangkan jenazah sang anak pun terhalang biaya yang tak sanggup ia penuhi.

Raut wajahnya tampak tegang, matanya sayu dan berkaca-kaca. 

Sesekali ia terdiam lama, seperti kehilangan arah, sebelum akhirnya air mata jatuh di pipinya.

Pihak keluarga masih terkendala biaya pemulangan jenazah yang mencapai USD 8.500 atau sekitar Rp138 juta.

Ibu dua anak itu berharap Pemerintah Indonesia, khususnya Pemprov Sumatera Utara dan Pemkab Deli Serdang, dapat membantu memulangkan jasad putrinya.

"Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya sangat berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah anak saya," ujarnya lirih.

Sumber: Tribun Medan
Tags
tewas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved