Kajati Lampung Beri Hadiah Laptop Bocah Pemanjat Tiang Bendera di Lamsel

Tribunlampung.co.i, Bandar Lampung - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Danang Suryo Wibowo, memberikan hadiah laptop untuk Raihan Diaz Rinawi (10).

Raihan Diaz Rinawi, siswa SDN 1 Way Muli, Lampung Selatan, merupakan bocah pemanjat tiang bendera saat upacara bendera merah putih di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia, di Lapangan Merpati, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu (17/8/2025). 

"Dari tiang bendera ke masa depan cerah, Kajati Lampung hadiahi laptop untuk pahlawan cilik HUT RI," kata Kajati Lampung, Danang Suryo Wibowo, Rabu (20/8/2025). 

Dikatakannya, Raihan menyisakan kisah heroik yang menggugah hati masyarakat dengan keberanian memanjat tiang bendera. 

"Tiang tersebut dipanjat siswa pemberani setinggi 12 meter demi memperbaiki tali pengait bendera merah putih yang terlepas," ujarnya.

Apa yang dilakukan oleh Raihan adalah sederhana namun bermakna besar bagi bangsa Indonesia.

Sehingga membuat jalannya upacara tetap khidmat dan bendera merah putih tetap berkibar dalam proses sakral tersebut. 

Ia mengatakan, keberanian Raihan tersebut bukan hanya menyelamatkan jalannya upacara saja melainkan juga menyalakan api semangat cinta tanah air di hati banyak orang. 

"Tindakan tulusnya menjadi simbol bahwa kecintaan kepada bangsa tidak mengenal usia maupun status," kata Danang. 

Pihaknya memberi laptop tersebut sebagai hadiah dan bentuk penghargaan serta dorongan agar Raihan terus menimba ilmu.

Serta membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

"Raihan sudah berani memanjat tiang yang tinggi, sekarang Raihan juga harus lebih berani untuk belajar keras meraih cita-cita yang tingg," kata Danang. 

"Penghargaan ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa di balik setiap anak bangsa terdapat semangat luar biasa yang jika didukung dengan baik, akan tumbuh menjadi kekuatan besar bagi negeri," terusnya.

Raihan membuktikan bahwa kepedulian dan keberanian tidak harus datang dari tokoh besar. 

"Dari seorang bocah kelas V SDN 1 Way Muli di pelosok desa Lampung Selatan lahirlah inspirasi yang menggetarkan hati ribuan orang," ujarnya.

Pihaknya berharap momentum ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga dan sekolah.

Akan tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia untuk berani berbuat kebaikan dan terus memprioritaskan pendidikan.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)