Berita Viral
Surip Kecewa Wamenaker Noel Ditangkap KPK, 'Dulu Sesumbar Koruptor Ditembak Mati'
Surip (68) seorang pekerja bangunan kecewa setelah Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Depok - Surip (68) seorang pekerja bangunan kecewa setelah Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK.
Surip yang tinggal tak jauh dari kediaman Noel di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat itu mengaku tidak percaya saat mengetahui tetangganya terjerat kasus korupsi.
Bukan tanpa alasan, Surip teringat pada ucapan Noel beberapa waktu lalu mengenai pelaku korupsi harus diberi hukuman mati.
"Ya gimana ya, cuman enggak nyangka aja si. Soalnya kalo diliat omongan di TV dulu kan dia sesumbar aja, pokoknya kalau yang korupsi ditembak mati aja, ternyata beda juga (sama ucapannya)," kata Surip saat ditemui Tribunnews di area perumahan tempat tinggal Noel, Jum'at (22/8/2025).
Immanuel Ebenezer alias Noel merupakan wakil menteri ketenagakerjaan dalam kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo.
Di Kementerian Ketenagakerjaan, ia mendampingi Menteri Yassierli, tokoh yang diusung Partai Keadilan Sejahtera.
Noel dikenal sebagai aktivis dan kader Partai Gerindra.
Karier politiknya mencuat saat ketika Noel menjadi Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara atau Joman. Dukungan terhadap Jokowi itu ia berikan dalam Pemilihan Presiden 2019.
Namun, kini Noel menjadi tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
"Kok omongannya kaya gitu masih tetep aja dilakukan, ucapan dia kayak gitu masih tetep aja dilanggar," sambung Surip.
Meski begitu, Surip yang mengaku sudah bekerja kurang lebih satu bulan di dekat tempat tinggal Noel, menyebut bahwa tetangganya itu merupakan pribadi yang ramah.
Noel kata dia juga beberapa kali sempat menyapanya ketika kebetulan melintas di sekitar perumahan.
"Kadang-kadang kita yang negor karena kita hargain dia juga kan, karena dia termasuk orang terpandang di sini," katanya.
Selain itu Surip juga mengatakan sudah mengenal Noel cukup lama bahkan sejak Noel masih menjadi relawan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Dia juga bercerita bahwa warga sekitar juga pernah disediakan kendaraan untuk ikut kampanye pada Pemilu tahun 2019 silam.
"Dulu masih (jadi relawan) Pak Jokowi ya, misal ada kegiatan apa di Senayan kan disewain mobil sama dia. Iya (buat kampanye), dia pernah bilang 'saya punya mobil tinggal naik' banyak semua ibu-ibu naik bis," jelasnya.
Minta Amnesti Kasus Korupsi ke Presiden Prabowo
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel minta amnesti kepada Presiden Prabowo Subianto atas kasus yang menjeratnya.
Noel menyatakan harapannya itu sekitar satu jam setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Mengutip Tribunnews, Noel diumumkan sebagai tersangka oleh Ketua KPK Setyo Budiyanto sekitar pukul 15.45 WIB. Pukul 16.42 WIB. Ia pun langsung minta amnesti.
"Saya berharap mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo," kata Noel sebelum memasuki mobil tahanan yang terparkir di depan pintu masuk Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat sore (22/8/2025).
Amnesti adalah pengampunan hukum yang diberikan oleh Presiden kepada individu atau kelompok atas tindak pidana tertentu, biasanya yang bersifat politik.
Contohnya tampak dalam kasus seperti makar, pemberontakan, atau pelanggaran hukum dalam konteks konflik sosial atau nasional.
Amnesti bertujuan untuk menghapus akibat hukum dari perbuatan pidana tersebut, seolah-olah tidak pernah terjadi.
Ketua Umum Prabowo Mania 08 ini sebelumnya juga meminta maaf kepada Presiden Prabowo atas kasus yang menjeratnya.
Ia membantah narasi soal dirinya terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) dan terlibat kasus pemerasan.
"Saya ingin sekali pertama saya meminta maaf kepada Presiden, Pak Prabowo. Kedua saya minta maaf kepada anak dan istri saya. Tiga saya minta maaf terhadap rakyat Indonesia," ujar Noel.
Ia menyatakan bahwa pekerjaannya selama ini selalu mendukung setiap kebijakan lembaga antirasuah.
"Apa yang kami lakukan sangat mendukung sekali apa yang menjadi kebijakan KPK," katanya.
Meskipun Noel membantah, KPK telah menetapkan dirinya bersama 10 orang lainnya sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi terkait penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
KPK menyatakan memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menaikkan status perkara ke tahap penyidikan.
Berdasarkan keterangan resmi KPK, total ada 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Mereka terdiri dari penyelenggara negara di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan dan pihak swasta.
Berikut identitas lengkap para tersangka:
1. IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI periode 2024–2029.
2. IBM (Irvian Bobby Mahendro) selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 tahun 2022–2025.
3. GAH (Gerry Aditya Herwanto Putra) selaku Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022–sekarang.
4. SB (Subhan) selaku Sub Koordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 tahun 2020–2025.
5. AK (Anitasari Kusumawati) selaku Sub Koordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja tahun 2020–sekarang.
6. FRZ (Fahrurozi) selaku Dirjen Binwasnaker dan K3 pada Maret 2025–sekarang.
7. HS (Hery Sutanto) selaku Direktur Bina Kelembagaan tahun 2021–Februari 2025.
8. SKP (Sekarsari Kartika Putri) selaku Subkoordinator.
9. SUP (Supriadi) selaku Koordinator.
10. TEM (Temurila) selaku pihak PT Kem Indonesia.
11. MM (Miki Mahfud) selaku pihak PT Kem Indonesia.
Para tersangka akan ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 22 Agustus hingga 10 September 20
Ditagih Janji
Reaksi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel, ketika awak media menagih janji yang sempat dilontarkannya, beberapa waktu lalu.
Penagihan janji awak media itu terlontar saat Wamenaker Noel keluar dari dalam ruangan menuju ruang konferensi pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025) sore.
Wamenaker Noel yang mendengar pertanyaan awak media itu hanya bisa tersenyum dan mengacungkan dua jempolnya.
Keluar menuju ruang jumpa pers, Wamenaker Noel terlihat mengenakan rompi oranye. Tak hanya itu, tangan Noel juga terlihat diborgol. Tak sendiri, Noel berjalan menuju ruang konferensi pers bersama 10 tersangka lainnya.
Ke-11 tersangka itu dihadirkan dalam ungkap kasus terkait OTT atas dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Sertifikat K3 adalah bukti resmi kompetensi dan pengakuan bagi individu atau perusahaan yang telah memenuhi standar K3 yang ditetapkan pemerintah.
Sertifikat ini berfungsi sebagai dokumen yang menunjukkan kemampuan mengelola risiko, mematuhi peraturan K3, serta meningkatkan kesadaran dan reputasi dalam keselamatan kerja, dengan jenis sertifikat yang bervariasi sesuai bidang keahlian K3.
Dilansir Tribunnews.com, Noel berdiri tepat di tengah, di bawah lambang KPK dan di belakang Ketua KPK Setyo Budiyanto yang duduk di tengah untuk menyampaikan pernyataan resmi lembaga antirasuah.
Noel tidak menutup muka atau menundukkan kepala, tatapan matanya tegak lurus mengarah ke kamera awak media yang menyorot wajah Ketua Relawan Jokowi Mania Nusantara (Joman), pendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 ini.
Sejak memasuki ruang konferensi pers KPK, awak media juga melontarkan berbagai pertanyaan, termasuk menagih janji Noel yang dulu pernah melontarkan pernyataan 'jadi menteri harus siap dihukum mati jika terbukti korupsi'.
"Siap dihukum mati nggak, Bang?"
"Siap digantung nggak?" tanya awak media.
Mendengar ini, Noel cuma tersenyum tipis lalu memperlihatkan raut wajah datar.
Setelah rampung diperkenalkan, Ketua Umum Prabowo Mania 08 ini kembali mengepalkan kedua tangan di hadapan kamera gawai awak media di ruang konferensi pers.
Soal pernyataan dan janji Noel terkait koruptor harus dihukum mati itu, diungkapkan Noel pada 2020 lalu.
Saat itu isu perombakan kabinet Presiden Jokowi berkembang.
Noel yang merupakan ketua relawan Jokowi Mania atau JoMan, meminta Jokowi memilih menteri yang memiliki integritas tinggi.
Jokowi bahkan mengusulkan agar calon menteri menandatangani pakta integritas siap dihukum mati jika korupsi.
"Dicari! Menteri super siap dihukum mati jika korupsi," kata Noel kala itu, Minggu (13/12/2020).
"Seleksi dan jaringlah orang-orang super. Punya sikap profesional dan mampu bekerja baik, sehingga popularitas Jokowi bisa terdongkrak di mata rakyat, bukan malah nyungsep," tegas Noel.
Noel bahkan menyebut Sri Mulyani sebagai contoh menteri yang bersih dan memiliki integritas sehingga layak menjadi teladan.
"Mereka hanya contoh. Yang utama adalah figur-figur bersih dan petarung rakyat harus dimasukkan," kata Noel.
Baca juga Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT, KPK Sita Puluhan Mobil dan Motor Ducati
Suami Gelap Mata, Ancam Istri Pakai Pisau Usai Ketahuan Bonceng Wanita Lain |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pria Dewasa Culik Siswi SD di Depan Sekolah |
![]() |
---|
Ketua Komisi III DPR RI Masak Pakai LPG Warga Miskin, Berdalih Bukan Miliknya |
![]() |
---|
Siswa SMP Dilarikan ke RS Usai Ditusuk Temannya Sendiri, Kini Bersiap Operasi |
![]() |
---|
Sederet Gubernur dengan Kinerja Buruk 2025, Ada Bobby Nasution |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.