Berita Terkini Nasional

Viral Anggota DPRD Baku Hantam dengan ASN PUPR, Disebut Sudah Damai

ASN yang ribut dengan anggota DPRD diketahui sebagai ASN Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Tangkap Layar Video Viral
BAKU HANTAM - Viral video seorang ASN tampak dilerai setelah ribut dengan anggota DPRD. Peristiwa itu terjadi antara ASN PUPR Pemkot Palembang dengan anggota DPRD Kota Palembang. Kini disebut sudah berdamai. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Palembang - Video viral mempertontonkan seorang anggota DPRD baku hantam dengan Aparatur Sipil Negara ( ASN).

ASN yang ribut dengan anggota DPRD diketahui sebagai ASN Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR).

Peristiwa tersebut ternyata terjadi antara anggota DPRD Kota Palembang dengan ASN PUPR Pemkot Palembang.

Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah sekitar 352,51 Km.

Kota Palembang pada akhir 2024 dihuni oleh 1.801.367 jiwa, disebut sebagai kota terpadat kedua di Sumatera setelah Medan.

Kini publik di Palembang terhentak dengan video keributan anggota DPRD dengan ASN PUPR karena beredar luas di media sosial.

Video itu tersebar pada Jumat (22/8/2025) merekam adegan baku hantam yang terjadi saat rapat di Komisi III DPRD Kota Palembang.

Ketua DPRD Kota Palembang Ali Subri membenarkan adanya insiden tersebut, namun ia menegaskan bahwa masalahnya telah selesai.

"Ya, benar. Itu hanya miskomunikasi saja, kesalahpahaman sedikit," kata Ali Subri saat dihubungi Sripoku.com melalui telepon, Jumat (22/8/2025). 

Ia menjelaskan bahwa perseteruan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak telah berdamai.

"Sudah selesai, itu hanya kesalahpahaman saja, dan sudah selesai secara kekeluargaan, tidak ada persoalan lagi," tegasnya.

Meskipun enggan menjelaskan secara rinci pokok bahasan yang memicu keributan, Ali Subri menekankan pentingnya sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif.

Ia menyebutkan bahwa kolaborasi kedua pihak sangat penting demi pembangunan Kota Palembang.

"Eksekutif dan legislatif harus sejalan. Meskipun ada hal yang kurang jelas, persoalan itu harus dijelaskan secara transparan. Tujuan keduanya sama, yaitu untuk kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan daerah," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ali Subri menegaskan bahwa kemitraan strategis antara eksekutif dan legislatif adalah fondasi utama untuk melaksanakan pembangunan.

"Kolaborasi yang baik antara eksekutif, pemerintah, dan legislatif, sebagai perwakilan rakyat, adalah kunci untuk membangun daerah dan masyarakat menjadi lebih baik," pungkasnya.

Ternyata anggota DPRD baku hantam juga pernah terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Peristiwa baku hantam itu melibatkan dua anggota DPRD Medan saat bertemu di toilet kantor legislatif hingga menimbulkan kegaduhan. 

Bahkan rapat komisi di DPRD Medan saat itu sampai bubar gegara keributan dua anggota legislatif.

Sebab peserta rapat Komisi III DPRD Medan berlarian menuju sumber keributan antar anggota legislatif.

Kedua anggota DPRD Medan yang berkelahi adalah David Roni Sinaga dan Dodi Robert Simangunsong.

Mereka terlibat dalam perkelahian di kamar mandi Gedung DPRD Medan pada Selasa (18/3/2025).

Insiden ini terjadi di tengah berlangsungnya rapat Komisi III dan sempat terekam dalam sebuah video yang diterima redaksi Tribun Medan.

Saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan suasana di gedung dewan tiba-tiba menjadi gaduh, memicu perhatian petugas keamanan.

"Ada rapat di Komisi III, tiba-tiba mendengar ribut-ribut, jadi semuanya berlarian," ujarnya.

Dodi dilaporkan mengalami tendangan dan pukulan dalam insiden tersebut.

Hingga saat ini, penyebab pasti perkelahian antara David Roni dan Dodi Simangunsong belum sepenuhnya jelas.

Namun, Dodi mengklarifikasi insiden tersebut berakar dari masalah lama, bukan terkait dengan agenda rapat Komisi III.

"Yang viral bukan soal Komisi III. Masalah lama, bukan masalah yang ada di Komisi III," jelasnya, Selasa.

Dodi menjelaskan David Roni sering memanggil staf komisi dengan nada keras.

Seolah-olah panggilan itu ditujukan pada dirinya, sehingga terkesan mempermainkan namanya.  

"Aku cuma menegur dia aja bang, jangan panggil Dodi, kalau bisa Tambunan aja. Karena kalau manggil Dodi dengan nada keras kesannya negur aku bang. Baru kali ini kami ketemu langsung pas di toilet lantai 3," ungkap Dodi.

Ketegangan meningkat saat keduanya bertemu di toilet, di mana Dodi mengingatkan David tentang panggilan tersebut.

Lantaran tak terima telah diingatkan, David Roni membalas dengan benturan fisik.

Dodi menyesalkan petugas keamanan hanya mengamankan dirinya dan tidak menahan David.

"Kenapa sekuriti DPRD Medan yang bertugas saat itu hanya memegangku. Sementara dia (David) tak dipegang sama sekuriti. Jadinya si David coba menendang dan hampir kena perutku," tuturnya.

Meskipun perseteruan telah berhenti setelah keduanya dipisahkan, Dodi masih merasa emosional atas kejadian tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, David Roni Sinaga belum dapat dihubungi untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai insiden ini.

Ternyata pertengkaran antar anggota DPRD di Sumatera Utara juga pernah terjadi di Kabupaten Karo pada 19 Agustus 2021.

Dua anggota DPRD Kabupaten Karo, Edi Ulina Ginting dan Mardi Barus yang bertengkar sebelum dimulainya Sidang Paripurna dengan agenda pembahasan atas tiga rancangan peraturan daerah Kabupaten Karo.

Diduga keduanya bertengkar terkait penempatan mereka dalam panitia khusus.

Ketua DPD Partai Perindo Karo Santino Kedaulatan Putra Sinulingga menyesalkan pertengkaran dua anggota dewan yang merupakan kader partainya itu. 

Ia mengaku telah memanggil Edi Ulina dan Mardi Barus dan mendamaikan keduanya.

"Kami sangat menyayangkan hal ini terjadi. Ini sebenarnya hanya cekcok kecil. Walaupun begitu saya tetap minta maaf kepada masyarakat karo karena adanya insiden ini," ujar Putra, Jumat (20/8/2021) dikutip dari TribunMedan.com.

Putra Sinulingga mengatakan, untuk menghindari adanya permasalahan di kemudian hari, ia telah meminta kepada keduanya untuk berdamai.

Kemudian, dirinya juga meminta keduanya untuk membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Edi Ulina mengakui bahwa ia dan Mardi Barus sempat cekcok. Namun, ia menegaskan tidak pertengkaran itu tidak sampai adu jotos seperti kabar yang beredar.

"Kemarin kami cuma bahas paripurna pansus. Memang ada berbicara dengan nada agak keras. Tapi enggak ada adu jotos seperti yang beredar. Saat ini sudah tidak ada masalah. Kami sudah baikan," ungkapnya.(*)

Baca Juga Sosok Nabila Khairunisa Murid SMA Tewas Kecelakaan Mobil Tertabrak KA, Anak Kapolres

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved