Berita Terkini Nasional

4 Penculik Kacab Bank BUMN Dijanjikan Bayaran Rp 50 Juta

Empat tersangka penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, ternyata dijanjikan bayaran sebesar Rp 50 juta. 

Editor: taryono
Kolase TribunnewsBogor.com/ Instagram
PENCULIKAN BOS BANK - Mohamad Ilham Pradipta semasa hidup (kiri), dan para penculik yang sudah ditangkap (kanan). 4 Penculik Kacab Bank BUMN Dijanjikan Bayaran Rp 50 Juta. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Empat tersangka penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, ternyata dijanjikan bayaran sebesar Rp 50 juta. 

Keempat tersangka tersebut yakni AT, RS, RAH, dan EW alias Eras.

Besaran uang tersebut diungkap oleh kuasa hukum empat tersangka, Adrianus Agal, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

"Angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan, secara keseluruhan," kata Adrianus kepada wartawan.

Namun, Adrianus mengungkapkan bahwa Eras dkk belum menerima bayaran secara penuh sesuai yang dijanjikan.

"Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekian-sekian lah. Baru dikasih DP berapa," ungkap dia.

Menurut dia, sebagian dari uang DP yang diterima para tersangka penculikan sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Beluk, mereka belum membayar full. Tapi sebagian dari uang DP itu ada yang sudah disita dari penyidik," ujar Adrianus.

Sebelumnya, Ilham diculik di area parkir supermarket di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Aksi penculikan itu terekam CCTV.

Korban mulanya terlihat berjalan dan hendak membuka pintu mobil, korban langsung disergap oleh para pelaku.

Korban ditarik dan dimasukkan secara paksa ke mobil yang ditumpangi oleh Eras dkk.

Setelah diculik, korban dibunuh dan jasadnya ditemukan dengan kondisi tangan, kaki, dan wajah terikat lakban di sebuah persawahan di Cikarang, Bekasi, Kamis (21/8/2025) pagi.

Saat ini, Polda Metro Jaya juga telah meringkus empat aktor intelektual yang terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Ilham.

Keempatnya yaitu berinisial C, DH, YJ dan AA. Tiga pelaku di antaranya yakni C, DH, YJ ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2023) malam.

Sehari berselang, giliran AA yang ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Siapa DH? Mantan karyawan mengungkap sosoknya.

“Dia baik, tapi…,” begitu pengakuan seorang mantan karyawan yang pernah bekerja dengan sosok otak pembunuh Kepala Cabang Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipta (MIP) berinisial DH.

Kesaksian itu membuka tabir sisi kontras sang pelaku DH, yang di balik sikap ramah dan perilaku seolah tak mencurigakan.

Kini justru seorang pelaku yang dikenalnya itu diduga terlibat dan menjadi otak pembunuhan Ilham Pradipta.

Pengakuan itu disampaikan seseorang dengan akun TikTok obat nyamuk.

Ia mengaku mengenal secara jelas pria berkaos garis-garis itu berinisial DH yang baru saja ditangkap polisi menjadi otak pembunuhan MIP.

Pria itu disebut-sebut pernah mengisi sebuah seminar.

Akun itu menduga kalau motif penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta karena kredit fiktif.

"kredit fiktif si dugaannya," tulis dia dikutip dari TribunBogor, Senin (25/8/2025)

Ia pun mengungkap sosok DH saat ia masih bekerja dengannya.

Menurutnya, DH merupakan orang yang baik dan sering memberikan beasiswa.

Sebagai mantan karyawannya, ia mengaku kaget dengan berita tersebut.

Ia menyebutkan, sosok DH sangat baik, tapi sosok DH juga sering menebar kebaikan lainnya dengan memberikan beasiswa kepada karyawannya.

"engga kak,orangnya baik banget soalnya,suka kasih beasiswa juga,makannya lumayan kaget denger beritanya," tulis dia lagi.

Selain itu, DH pernah tampil sebagai pembicara seminar, menunjukkan citra profesional yang bertolak belakang dengan perannya sebagai dalang kejahatan.

Sisi gelap DH, yang kini ditetapkan sebagai otak pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta, mulai terungkap berbagai kesaksian dan temuan penyidik.

Mantan karyawan menyebut DH sebagai pribadi yang ramah dan dermawan, bahkan sering memberi beasiswa.

Namun, di balik sikap baik itu, tersimpan sisi kontras yang tak terduga. DH diduga merancang penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Fakta lain, DH termasuk dalam empat aktor intelektual yang disebut sebagai otak pembunuhan.

Ia ditangkap bersama YJ dan AA di Solo, Jawa Tengah, dalam operasi dramatis yang melibatkan kejar-kejaran dan interogasi langsung oleh tim Jatanras Polda Metro Jaya.

Saat ditangkap, DH dan rekan-rekannya kedapatan membawa lebih dari 20 ponsel, yang diduga digunakan untuk koordinasi aksi penculikan dan pembunuhan.

Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap masing-masing tersangka untuk mengungkap peran spesifik mereka dalam penculikan dan pembunuhan

Beberapa pelaku menyebut adanya sosok yang memberi perintah dari Surabaya.

Polisi masih memburu figur ini yang diduga menjadi penyokong utama aksi kejahatan. 

Tim forensik masih menunggu hasil toksikologi untuk memastikan apakah ada zat beracun dalam tubuh korban

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, meminta Polda Metro Jaya segera merilis hasil penyelidikan secara tuntas paling lambat pekan depan.

Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman terus mengikuti kasus pembunuhan Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Bank BUMN yang ditemukan tewas mengenaskan di area persawahan Bekasi, Jabar.

Habiburokhman pria kelahiran Metro Lampung 17 September 1974 ini mendesak Polda Metro Jaya selaku penanggung jawab kasus tersebut segera merilis tuntas kasus yang menurutnya tidak bisa ditoleransi itu.

Habiburokhman yang juga Politisi Gerindra ini menargetkan Polda Metro Jaya merilis tuntas kasus tersebut ke publik pada Senin (25/8/2025) mendatang.

Sebagaimana dikutip dari akun media sosial platfrom X miliknya @habiburokhman, Minggu (24/8/2025).

"Saya juga sangat berharap dalam waktu tidak terlalu lama, kalau bisa hari Senin yang akan datang. Polda Metro Jaya bisa merilis peristiwa ini latar belakangnya apa, dan siapa saja yang terlibat," tegasnya.

"Saya dukung Polda Metro Jaya bersikap tegas terhadap kejahatan seperti ini, sangat tidak bisa ditoleransi. Jangan ada pihak-pihak yang merasa di atas hukum, bisa melakukan kejahatan sedemikian brutal seenaknya,” tambah Habiburokhman, lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Lampung itu.

 Jika ditemukan keterlibatan pihak lain, termasuk dari institusi atau jaringan keuangan, kasus ini bisa berkembang ke ranah korupsi atau kejahatan terorganisir.

Baca juga: Penculik Kepala Cabang Bank BUMN Dijanjikan Rp50 Juta, Baru Terima DP Sudah Keburu Diciduk Polisi

(Tribunlampung.co.id/TribunJakarta.com) 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved