UIN Raden Intan Lampung

Dosen UIN Raden Intan Lampung Presentasikan Hasil Riset Studi Islam di Uzbekistan

Dosen UIN Raden Intan Lampung Damanhuri, M.Pd presentasikan hasil riset studi Islam di Uzbekistan.

Dokumentasi UIN RIL
PRESENTASIKAN HASIL RISET - Dosen UIN Raden Intan Lampung Damanhuri, M.Pd presentasikan hasil riset studi Islam di Uzbekistan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Dosen UIN Raden Intan Lampung Damanhuri, M.Pd mempresentasikan hasil penelitian dalam forum ilmiah di Imam Bukhari International Scientific Research Center di Uzbekistan 22 Agustus lalu.

Damanhuri menjadi salah satu penerima Imam al-Bukhari International Fellowship Program bersama Prof. Shukran ibn Abdurrahman dari International Islamic University Malaysia.

Saat paparannya yang berjudul Liberating Islamic Studies from Intellectual Dependence and Restoring Scholarly Autonomy, Damanhuri menyoroti kecenderungan studi Islam kontemporer yang terlalu bergantung pada paradigma teoretis Barat.

Menurutnya, hal ini justru menghambat ekspresi penuh dari warisan intelektual Islam.

Fenomena tersebut ia sebut sebagai epistemic colonialism atau kolonialisme epistemik, yakni bentuk ketergantungan dalam ranah ilmu pengetahuan dan pemikiran.

Ia mengilustrasikan hal ini dengan analogi yaitu, jika kolonialisme dulu merampas tanah, maka imperialisme akademik masa kini merampas ilmu pengetahuan dan kekayaan non-materi.

Baca juga: Mahasiswa Baru UIN RIL Dibekali Materi Kepemudaan hingga Bahaya Narkoba

Baca juga: Rektor UIN Raden Intan Lampung Dukung Gerakan Wakaf Pendidikan Islam

Damanhuri mengupas pandangan filsuf Maroko Taha Abdurrahman dan cendekiawan Indonesia Muhammad Amin Abdullah.

Keduanya menekankan bahwa keilmuan Islam seharusnya tidak hanya terikat pada sumber tradisional atau teori Barat, melainkan berkembang melalui pendekatan integratif dan dialogis. 

Damanhuri menegaskan, menghidupkan kembali warisan keilmuan Islam, memperkuat keterhubungan antar-disiplin, serta menjaga kemandirian akademik merupakan agenda penting saat ini.

Riset Damanhuri yang juga selaku Sekretaris Prodi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) ini berlangsung selama dua bulan, pada 1 Agustus hingga 30 September 2025.

Sementara itu, Prof. Shukran ibn Abdurrahman memaparkan risetnya tentang dasar-dasar etika kerja dan pembentukan tenaga kerja yang matang secara moral berdasarkan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Ia menjelaskan etika kerja dalam perspektif Islam sangat relevan dengan praktik profesional modern.

Nabi telah mencontohkan nilai-nilai luhur seperti keikhlasan, keadilan, tanggung jawab, dan semangat meraih keunggulan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved