TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lampung patut berbangga hati karena salah satu putera daerahnya mampu mengharumkan nama Indonesia lewat seni ukir khas Lampung.
Adalah Agus Suprayoga (36), seorang pengrajin ukiran kayu khas Lampung yang sudah digelutinya sejak 21 tahun silam.
Berangkat dari kekaguman terhadap seni budaya Lampung, pria kelahiran Gedong Wani, Lampung Timur, 10 April 1979 ini, mulai menciptakan ornamen ukir Lampung yang inspirasinya digali dari ornamen-ornamen yang terdapat dari kain tradisional Lampung, seperti kain kapal, kain tampan, kain tapis, kain inuh, dan ornamen yang banyak terdapat di rumah adat tradisional Lampung.
"Dulu ketika SMK, saya mulai tertarik dengan dunia seni ukir. Ketika lulus pada tahun 1994, saya terus mengembangkan keterampilan dengan membuat seni ukir khas Lampung. Saya banyak belajar dari motif-motif kain Lampung, yang kemudian saya aplikasikan dalam bentuk ukiran kayu,"ujar Agus, Sabtu (2/5/15).
Berkat keterampilan yang dimilikinya, pada 20 September 2014, Agus mewakili sekaligus mengharumkan nama Indonesia, dan Lampung pada khususnya, dalam ajang Internasional yang diadakan oleh Research Centre For Islamic History, Art and Culture, dalam Festival Artisan Art-Work, di Kota Pendik, Istanbul, Turki yang diikuti lebih dari 50 Negara.
Agus mengatakan, Wali Kota Pendik Dr Kenan Sahin sangat mengagumi kain tradisional tapis dan ukiran Lampung. "Bahkan ukiran dan kain tapis jadi berita utama majalah lokal di sana. Waktu itu ada dua duta dari Lampung yang diundang IRCICA, yaitu saya sendiri dan Raswan Tapis,"tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa pada 8 Mei 2015 ini, dirinya kembali akan mewakili Indonesia dalam ajang Artisan Art-Work di Negara Iran.
"Dalam ajang tersebut, setiap Negara akan mengirim Dua Artisan nya. Alhamdulilah, kali ini, kedua Artisan nya berasal dari Lampung yaitu saya sendiri sebagai pengrajin ukiran Lampung, dan Pengrajin Batik "Siger Rumah Batik", Untuk kembali mewakili Indonesia dalam pameran seni dan kerajinan tingkat Internasional. Disana ada tiga kegiatan yaitu, pameran, lomba, dan kongres,"ujar Agus.
Kedepannya, Agus ingin terus menggali potensi yang ada pada ukiran tradisional khas Lampung agar bisa terus berkembang, bukan hanya didaerah saja, tetapi sampai dikenal diseluruh dunia.